TAMBAHAN HUTANG $390 JUTA HRUM
FAKTA MATERIAL
Pada tanggal 10 Oktober 2022, secara resmi dari pihak bursa mempublikasikan Fakta Material yang menjelaskan bahwa HRUM telah menerima fasilitas pinjaman Bank senilai $390 Juta. Ini merupakan pinjaman sindikasi dari beberapa Bank, diantaranya United Overseas Bank Limited, Bank UOB Indonesia, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, OCBC NISP, DBS Indonesia, DBS Bank Ltd, Cimb Niaga, BTPN dan QnB Indonesia. Yup, bank swasta tersebut beramai – ramai memberikan pinjaman sindikasi ke HRUM.
Di saat suku bunga tinggi (dan cenderung terus naik), maka pinjaman dalam bentuk dollar akan menjadi sentimen negatif. Apalagi jika kita bandingkan ekuitas HRUM yang sebesar $641 Juta (Posisi Q2 2022), secara hitungan kasat mata akan membuat DER HRUM naik signifikan menjadi sekitar 70% (Posisi Q2 hutang HRUM masih $54 Juta dengan posisi DER hanya 8%). DER yang tadinya sehat, menjadi “kurang sehat”.
Dan kebetulan saat tanggal rilis resmi dari pihak bursa tersebut, harga saham HRUM mengalami penurunan. Bahkan sampai hari ini harga saham HRUM cenderung melemah dari harga 1850an (sebelum rilis Fakta Material), sampai saat artikel ini ditulis harga saham HRUM berada di level 1725 (lowest 1700).
Jadi, apakah penambahan pinjaman ini telah membuat market merespon negatif? Apakah akan membuat kinerja HRUM “buruk” di masa depan nanti?
Oke, sekarang kita coba cek.
PENURUNAN HARGA SAHAM HRUM
Kita flashback sebentar mengenai saham HRUM. Bagi para pembaca yang sudah mengikuti Portfolio saya sejak tahun kemarin, pastinya sudah tau kalau di akhir tahun kemarin sampai awal tahun ini, saya sudah merealisasikan profit dari HRUM. Saya beli HRUM di harga 5,000an (sebelum stocksplit) di pertengahan tahun kemarin dan saya jual saat sebelum stocksplit di harga 10,000 – 12,000an. Keuntungan yang saya peroleh 1 bagger lebih.
Dan akhirnya bulan September tahun ini saya masuk lagi di HRUM. Alasan saya masuk lagi karena harga saham HRUM yang justru turun (ytd -16%) disaat kinerjanya yang sangat baik. Yup, dibandingkan saham batubara lain seperti ITMG ADRO bahkan BUMI yang sudah naik 100% lebih di tahun ini, harga HRUM justru turun. Dan tentunya ini menjadi peluang menarik buat saya.
Jadi balik lagi ke pertanyaan awal, apakah penurunan harga saham HRUM di 1 minggu terakhir ini dikarenakan adanya pinjaman jumbo tadi?
Pergerakan Harga Saham HRUM
Jawabannya tentu saja TIDAK. Penurunan harga saham HRUM lebih karena sentimen global saja yang membuat hampir semua saham di bursa kita anjlok dalam 1 minggu terakhir. Jangankan HRUM, bahkan IHSG sendiri mengalami penurunan yang bertubi – tubi. Jika IHSG turun, maka memang sewajarnya saham – saham yang ada didalamnya juga ikut turun. Dan kita ikuti saja market. Tips biar ga stress, jangan coba – coba melakukan timing market apalagi melawan market (biasanya nih, kita kan sukanya mencari – cari saham yang bisa naik tinggi saat market lesu, ujung – ujungnya pasti STRESS).
Pergerakan IHSG
ANALISA HUTANG BANK HRUM
Oke, sekarang balik lagi ke topik tulisan ini. Bagaimana dengan hutang HRUM? (Btw, yang kita soroti adalah hutang banknya saja. Karena hutang bank inilah yang menjadi beban keuangan perusahaan).
Sebelum kita membahas pinjaman baru tadi, kita cek dulu kondisi hutang saat ini dan historinya. Di laporan keuangan terbaru (Q2 2022), total hutang HRUM sebesar $54 Juta. Jumlah ini menurun cukup signifikan dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2021 yang sebesar $100 Juta. Dan yang menarik adalah semua hutang ini masuk ke hutang jangka pendek. Artinya semua hutang HRUM hampir lunas di tahun ini.
Liabilitas HRUM Q2 2022
Catatan Laporan Keuangan Utang Bank HRUM Q2 2022
Berarti jika dibandingkan dengan total ekuitas HRUM posisi Q2 2022, DER HRUM hanya sebesar 8,4% saja. Angka yang menunjukkan neraca SANGAT SEHAT. Nah, sekarang kita telusuri sejarah hutang HRUM. Berikut adalah histori Hutang Bank HRUM yang saya ambilkan dari laporan keuangan.
Dari uraian diatas, bisa kita simpulkan bahwa HRUM sejatinya selalu memilki pinjaman sindikasi sebelumnya, tapi nilai pinjamannya selalu di amend dengan nilai yang lebih kecil setiap tahun. Kenapa demikian? Karena ternyata HRUM sendiri sebelum tahun 2021 hampir TIDAK PERNAH MENGGUNAKAN FASILITAS PINJAMANNYA, alias fasilitas pinjaman tersebut ya hanya sebagai fasilitas / pencatatan di bank saja. Jadi kalau perusahaan lg ga butuh dana, maka pinjamannya tidak dicairkan. Itulah kenapa walaupun fasilitas pinjamannya besar, tapi jika tidak dipakai, maka pencatatan di posisi liabilitasnya 0 (nol).
Nah, masuk tahun 2021 perusahaan mulai menggunakan fasilitas pinjamannya. Hal ini terlihat dari posisi neraca di pos liabilitas, muncul hutang bank senilai $100 Juta. Alasan penggunaan dananya adalah karena perusahaan mulai ekspansi ke tambang Nikel.
Yup, sejak tahun 2020 HRUM gencar akuisisi perusahaan nikel. Dimulai dari akuisisi Nikel Mines Limited (NIC) senilai $53 Juta pada pertengahan 2020. Kemudian di tahun 2021 melakukan akuisisi PT Position (POS) dan PT Infei Metal Industry (IMI) dengan total nilai kurang lebih $262 Juta. Kemudian yang terakhir di bulan April tahun ini HRUM melanjutkan ekspansi Nikelnya dengan akuisisi PT Westrong Metal Industry (WMI) senilai $75 Juta.
Dan yang membuat saya “takjub” adalah gencarnya ekspansi ke perusahaan nikel tersebut, sebagian besar sumber dananya adalah dari KAS INTERNAL. Hal ini terlihat dari posisi hutang Bank HRUM yang hanya sebesar $54 Juta saja di Kuartal II tahun ini.
Nah, di tahun ini perusahaan telah memperpanjang pinjaman sindikasinya, tetapi nilainya naik menjadi $390 Juta. Dan apakah nanti akan membuat pos Liabilitas hutang bank akan menjadi $390 Juta? Jika kita melihat histori dari hutang Bank tadi, jawabannya TENTU SAJA TIDAK. Tapi dengan nilai pinjaman yang naik dan gencarnya ekspansi perusahaan, kemungkinan besar nilai hutangnya tetap akan naik tapi tidak sejumlah total nilai pinjamannya.
Dan tentu saja kita baru tau berapa besarnya nanti saat laporan full year keluar. Tapi pada intinya untuk nilai pinjaman yang jumbo ini, menurut saya TIDAK PERLU DIKHAWATIRKAN.
STORY NIKEL HRUM
Oke, sekarang kita masuk ke bisnis Nikelnya HRUM dan harga sahamnya.
Ada alasan kenapa harga saham HRUM di tahun ini “tidak mau naik”. Kemungkinan besar adalah karena “NIKEL”. Sejak tahun 2020 pertengahan, manajemen selalu menggambar gemborkan mengenai ekspansi HRUM ke nikel yang seakan – akan menggambarkan bahwa HRUM tengah bertransformasi menjadi perusahaan tambang nikel.
Dan itu membuat sentimen dari saham HRUM lebih ke sentimen Nikelnya (walaupun porsi pendapatan saat ini masih didominasi dari batubara). Karena di tahun ini harga acuan nikel tidak se “sexy” batubara, akhirnya membuat harga saham HRUM tidak mau naik. Maka dari sini kita perlu lebih banyak melihat di sisi Nikelnya.
Saat ini HRUM memiliki 4 anak perusahaan yang bergerak di pertambangan Nikel. Sayangnya, 4 perusahaan ini belum dimiliki secara “mayoritas” oleh HRUM (kepemilikannya masih dibawah 50%). Dengan porsi yang bukan mayoritas, otomatis pencatatan pendapatannya akan dicatat sebagai “bagian atas laba entitas asosiasi”.
Posisi Kuartal II tahun ini, pos “laba entitas asosiasi” memberikan sumbangan laba sebesar $26 Juta. Dan nilai laba ini disumbangkan dari laba PT IMI sebesar $20 Juta dan dari NIC sebesar $6 Juta. Yup, baru 2 anak perusahaan yang menyumbangkan laba, trus sisanya gimana? Sisanya masih rugi karena BELUM BEROPERASI.
PT WMI sendiri diperkirakan baru beroperasi di Kuartal IV tahun 2023, dan PT POS diharapkan bisa beroperasi di akhir tahun ini. Kemudian bagaimana dengan PT IMI yang sudah menyumbangkan laba $20 Juta. Ternyata PT IMI baru beroperasi secara komersial di bulan Mei tahun ini. Yup, baru bulan Mei beroperasi sudah memberikan kontribusi $20 Juta (posisi Juni 2022). Apalagi jika dihitung sampai akhir tahun ini, pasti angkanya akan lebih besar lagi. Dan manajemen juga mentargetkan bahwa tambang Nikel HRUM akan berkontribusi penuh bagi keuangan HRUM di tahun 2023 nanti.
Jika skenario tersebut berjalan sesuai rencana, ditambah dengan adanya sentimen mobil listrik yang saat ini sedang digencarkan pemerintah, kemungkinan besar harga saham HRUM baru akan rally di tahun depan (kita doakan bersama ya, amiinnn,hehehe). Dan sebelum itu terjadi, saya sudah memilikinya dan rencana akan saya HOLD sampai skenario tadi terlaksana atau berubah tidak sesuai rencana.
*Artikel ini sudah tersedia di dalam catatan The Investor’s Portfolio.
Dapatkan akses The Investor’s Portfolio sekarang!
Ketahui alasan di setiap saham yang di beli Erose Perwita yang dapat Anda gunakan sebagai bahan pertimbangan dalam berinvestasi saham. Tersedia juga UPDATE perhitungan dan analisa portfolio plus REKOMENDASI stockpick pilihan setiap bulannya.
Silahkan klik link di bawah ini.
https://akses.theinvestor.id/product/the-investors-portfolio/
Dapatkan potongan 10% dengan mencantumkan kode diskon PORTFOLIOHACK
Erose Perwita
Author | Founder theinvestor.id