Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Dalam mengelola investasi saham, mereview kembali saham-saham dalam portfolio menjadi kunci penting untuk memastikan kinerja investasi tetap optimal. Sebentar lagi kita akan melihat emiten-emiten mulai merilis laporan keuangan terbarunya yaitu laporan keuangan Full Year 2023. Ketika emiten mulai merilis laporan keuangan sebagai investor santai kita baru mulai bekerja. Kita mulai mereview kembali saham-saham yang kita miliki. Apakah saham yang ada di portfolio kita masih layak hold? atau tidak? pada artikel ini kami akan memberika tips bagaimana cara kami mereview kembali saham-saham yang ada di portfolio. Dengan mereview kembali saham-saham Anda secara berkala, Anda dapat mengidentifikasi apakah saham-saham tersebut masih layak untuk dipegang atau lebih baik untuk dijual.
Apa alasan dan tujuan kita membeli saham tersebut dan bagaimana skenario kedepannya saham tersebut. Jadi ketika emiten atau saham yang ada di portfolio kita sudah merilis laporan keuangan terbaru, anggap saja laporan keuangan full year 2023, kita bisa cek lagi bagaimana kinerja perusahaannya secara tahunan maupun kuartalannya. Apakah di kuartal keempat kinerjanya sesuai skenario awal saat kita membeli sahamnya atau sudah berubah. Misalkan masih sesuai skenario maka kita bisa proyeksikan lagi ni di tahun 2024 apakah ada potensi untuk kinerjanya naik atau tidak. Kemudian misalkan kuartal keempat masih sesuai skenario maka kita juga bisa memproyeksikan untuk periode berikutnya jika masih ada peluang untuk tumbuh maka bisa lanjutkan hold.
Berbeda ketika laporan kinerja yang keluar tidak sesuai dengan skenario di mana kuartal keempatnya yang awalnya kita proyeksikan naik namun ternyata turun, kemudian kita proyeksikan full year tahun 2024 peluang untuk naik sangat kecil, maka biasanya kami akan melepas sebagian atau bahkan semua saham tersebut walaupun dengan kondisi sedang floating loss.
Misalkan saham ritel di tahun 2022 lalu, di mana jika akhir tahun biasanya saham ritel ini kinerjanya naik terutama di kuartal keempatnya karena banyak diskon besar-besaran di tambah ada liburan akhir dan natal. Biasanya ritel akan mendapatkan keuntungan dari kondisi tersebut. Sehingga di kuartal keempat kinerjanya akan naik. Tetapi ternyata saham ritel yang ada diportfolio kita kinerjanya malah turun di kuartal keempatnnya. Kemudian kita proyeksikan kita analisis di kuartal pertama tahun berikutnya kinerjanya sulit untuk naik lagi, maka disitu kita harus relakan untuk menjual saham tersebut bahkan jika kondisinya sedang floating loss.
Me-review kembali komposisi atau porsi saham yang kita miliki. Kita review semua saham yang kita miliki dan kita proyeksikan mana saham yang memiliki potensi sebagai saham pemenang di tahun ini. Jika sudah menemukan saham mana yang berpotensi menjadi saham pemenang maka kita lihat porsinya. Apakah porsinya kecil atau tidak, misalkan porsinya masih kecil ya kami akan menambah terus hingga kira-kira memiliki 25% porsi disaham tersebut.
Kemudian kami biasanya melihat lagi saham-saham yang memiliki potensi di tahun ini belum ada kenaikan kinerja, kami akan lihat apakah porsinya besar atau kecil. Misalkan porsinya terlalu besar maka kami akan mengurangi saham tersebut. Disini kami menekankan pentingnya kita melihat porsi saham di dalam portfolio. Menurut kami ketika kita sudah memiliki saham pemenang dengan porsi yang besar maka kinerja portfolio kita bisa ikut terangkat karena saham tersebut naik. Sebaliknya jika kita memiliki porsi yang sangat kecil maka ketika saham tersebut naik portfolio kita tidak ikut terangkat.
Misalkan kita memiliki saham, di mana di tahun 2024 ini harga sahamnya naik 100% namun porsi kita hanya 5% saja maka keseluruhan portfolio kita juga kurang keangkat. Berbeda dengan jika kita memiliki porsi saham tersebut mencapai 25% maka kinerja portfolio kita akan terangkat bersama dengan kenaikan harga saham tersebut. Misalkan juga ketika kita memiliki saham nyangkut dengan porsi 5% saja, ini juga tidak terlalu berpengaruh terhedap portfolio. Berbeda jika kita memiliki porsi yang sangat besar misal 30% bahkan mencapai 60% dari keseluruhan portfolio, maka ketika saham tersebut turun portfolio kita juga akan terseret turun yang membuat kinerja portfolio kita tidak kemana-mana bahkan turun.
Mengelola portfolio saham dengan baik membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang saham-saham yang Anda pegang. Dengan terus melakukan review dan evaluasi, serta mengikuti tips-tips yang telah dibahas, Anda dapat meningkatkan kinerja investasi saham Anda dan mencapai tujuan keuangan Anda.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan kinerja investasi Anda dan membuat keputusan investasi yang lebih baik. Jangan ragu untuk terus belajar dan mengembangkan strategi investasi Anda agar dapat mencapai kesuksesan dalam berinvestasi. Bergabunglah dengan program Value Investing Mastery kami, klik gambar di bawah ini untuk informasi selanjutnya.