Daftar Isi
ToggleArtikel ini dipersembahkan oleh:
Harga saham UNVR rebound setelah sempat anjlok menyentuh level terendah sepanjang 5 tahun terakhir di kisaran Rp2590an. Kendati laporan keuangan yang dirilis mencatatkan kinerja laba bersih yang merosot 10.51% YoY. Apakah saham yang makin laris di pasar jadi pemicu? Gimana juga nasib saham UNVR?
Kilas balik singkat, di 26 Februari 2024 lalu harga saham UNVR sempat anjlok menyentuh level terendahnya di Rp2590an. Level itu menjadi yang paling rendah sepanjang 5 tahun terakhir bagi emiten consumer goods penguasa pasar ini.
Namun tidak butuh waktu lama, harga saham UNVR rebound kembali mencapai level Rp2700an, ketika artikel ini ditulis.
Harga saham UNVR rebound ini tentu menjadi kabar yang baik bagi para investor. Dengan harapan harga sahamnya kembali melejit.
Pertanyaannya sekarang, apakah harga saham UNVR rebound ini sudah tidak lagi terimbas aksi boikot produk yang diduga terafiliasi Israel? Atau memang terdongkrak oleh saham yang makin laris di beli? Mengingat sampai dengan kuartal IV-2023 ini UNVR belum mampu membalikkan kerugian…
Nah, sebelum berspekulasi baiknya kita lihat langsung fundamental UNVR!
UNVR salah satu emiten yang cepat merilis Laporan Keuangan Kuartal IV-2023, untuk itu mari kita breakdown kinerjanya…
Di kuartal IV-2023 UNVR mencatatkan penjualan yang turun -6.3% YoY menjadi Rp38.61 triliun, lebih rendah dari penjualan kuartal IV-2022 yang sebesar Rp41.21 triliun.
Penjualan yang turun tersebut, terjadi baik di pasar domestic dan juga ekspor. Seperti yang kita tahu, penurunan penjualan UNVR secara drastis ini terutamanya mencuat ketika adanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Hingga memicu timbulanya seruan boikot terhadap produk yang diduga terafiliasi dengan Israel. Di bawah ini adalah rincian penjualan UNVR…
Tidak hanya itu, UNVR juga harus mencatatkan sejumlah beban yang membengkak seperti Beban pemasaran dan penjualan naik 6.3%YoY, Beban umum dan administrasi juga naik 10.45%YoY. Disusul dengan Biaya keuangan yang juga membengkak hingga -Rp105.9 miliar, dari sebelumnya hanya Rp85.2 miliar.
Berikutnya yang akan kita lihat adalah dari arus kas perusahaan…
Untuk arus kas operasi UNVR masih positif di Rp7.11 triliun, meski turun sekitar -11.7% YoY dari sebelumnya Rp8.06 triliun. Jadi meski kinerjanya turun, UNVR masih tetap bisa menghasil kas operasional dan masih memegang komitmennya untuk melakukan semua kewajiban pembayaran perusahaan.
Berikutnya dari sisi arus kas investasi yang tercatat minus sebesar -Rp829.3 miliar, lebih tinggi dari minus periode sebelumnya. Minus ini terjadi karena adanya pembelian asset yang mayoritas berupa mesin dan peralatan, serta sisanya untuk pembelian bangunan. Sementara untuk arus kas yang masuk dari penjualan asset tetap. Meskipun perusahaan memperoleh kas tambahan, tapi sebenarnya penjualan tersebut justru menyebabkan kerugian lantaran dijual di bawah nilai asset. Adapun rinciannya seperti berikut:
Sedangkan untuk arus kas pendanaan juga tercatat minus sebesar -Rp5.77 triliun, lebih rendah dari minus di periode sebelumnya yang mencapai -Rp7.35 triliun. Dalam hal ini minus yang terjadi sebenarnya tidak buruk, karena UNVR masih melakukan pembayaran utang dan melakukan pembagian dividen. Untuk jumlah pembayaran dividen UNVR sendiri tercatat turun, karena memang kinerjanya yang juga turun.
Berdasarkan kinerja UNVR dari sisi kemampuan membayar utang kali ini sekilas nampaknya perlu kita waspadai.
Dilihat dari posisi Aset Lancar yang sebesar Rp6.19 triliun, sedangkan untuk Liabilitas jangka pandek yang dimiliki UNVR sebesar Rp11.2 triliun. Mencerminkan Liquidity Ratio sebesar 0.5x, bahkan mungkin jika mengandalkan Cash UNVR yang sebesar Rp1.20 triliun, maka akan merefleksikan Cash Ratio 0.10x.
Hal yang sama dengan total Ekuitas UNVR yang sebesar Rp3.38 triliun, dengan total liabilitas sebesar Rp13.28. Sudah merefleksikan DER di level 3.92x, tentu rasio tersebut biasanya mencerminkan kondisi finansial yang kurang sehat. Tetapi sebenarnya neraca keuangan UNVR tidak bermasalah, lantaran NGR yang dimiliki UNVR adalah 0x yang berarti UNVR tidak memiliki utang berbunga.
Utang-utang UNVR kebanyakan adalah utang usaha yang digunakan untuk operasional perusahaan. Nah jika kita lihat cash conversion cycle UNVR saat ini angkanya ada di -7. Angka ini mencerminkan bahwa perputaran kas UNVR, yang diputarkan ke dalam bisnis selalu bisa berputar kembali dalam waktu yang sangat singkat. Ini berarti utang usaha yang besar sebenarnya dapat dimaksimalkan perusahaan untuk operasional bisnisnya.
Kinerja keuangan UNVR di kuartal IV-2023 memang tidak bisa dikatakan baik-baik saja dari profitabilitas. Seperti yang sudah Penulis singgung di artikel sebelumnya…
Turunnya penjualan UNVR dan juga harga saham yang sempat anjlok, nampaknya tidak menurunkan minat pelaku pasar terhadap saham dari sektor consumer goods terbesar ini.
Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Para Pemegang Saham UNVR yang dirilis 29 Februari 2024, mengungkapkan adanya kenaikan jumlah kepemilikan saham UNVR.
Tercatat untuk Unilever Indonesia Holding BV tercatat tetap menguasai sebesar 84.99%, lalu masyarakat dengan warkat menguasai sebesar 0.54%, dan masyarakat nonwarkat menguasai sebesar 14.47%.
Dengan jumlah pemegang saham UNVR pada 29 Februari 2024 ialah 120.657 pemegang saham. Telah mengalami pertambahan sebanyak 3.481 pemegang saham baru, dari jumlah akhir di Januari 2024 yang hanya 117.176 pemegang saham. Adapun untuk penerima manfaat akhir UNVR ialah Unilever PLC.
Penambahan tersebut, cukup besar terjadi hanya selang satu bulan dari akhir Januari 2024 ke akhir Februari 2024. Setidaknya hal ini menandakan masih adanya rasa percaya publik kepada UNVR.
Jadi dari pembahasan ini, harga saham UNVR rebound ini secara tidak langsung mencerminkan adanya optimisme pasar terhadap pulihnya kinerja UNVR. Di mana salah satunya ditandai dengan adanya penambahan pemegang saham UNVR pada akhir Februari 2024 kemarin, sebanyak 3.481 pemegang saham. Sehingga jumlah pemegang saham UNVR per Februari 2024 menjadi 120.657 pemegang saham.
Kendati demikian, memang tidak dapat kita pungkiri bahwa penurunan kinerja penjualan baik itu domestik dan ekspor akan menjadi pekerjaan rumah bagi perusahaan. Sehingga bisa mencetak laba kembali.
Jika ditanya bagaimana Nasib UNVR ke depan, UNVR sendiri sampai dengan sekarang masih optimis menghadapi 2024. Terlebih kita tahu, bahwa UNVR sebagai perusahaan besar tentu akan terus memperluas jangkauan pasarnya secara konsisten. Termasuk dengan melakukan berbagai inovasi dari portofolio merek yang dimiliki perusahaan. Ya, UNVR ini tergolong perusahaan yang fokus pada pertumbuhan jangka panjang.***
* Keputusan membeli saham harus diawali dengan analisa secara mandiri terlebih dahulu. Bergabunglah dengan program Value Investing Mastery sekarang, pelajari analisa fundamental saham bersama ribuan member komunitas lainnya. Klik gambar di bawah ini untuk info selanjutnya
© 2024. All rights reserved