Harga Saham ARCI Stagnan di 300an, Bencana Pit Araren, ARCI Jadi Tak Menarik?

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Pengantar

Penurunan harga saham ARCI sejak tahun 2021 yang disebabkan oleh bencana yang terjadi di Pit Araren – salah satu tambang emas miliknya. Nampaknya membuat saham perusahaan tambang emas ini enggan bangkit kembali, mengindikasikan saham ini tidak lagi dilirik investor. Bagaimana kondisi ARCI setelah bencana tersebut? Bagaimana perkembangan kinerja keuangan terakhir? Apakah saham ARCI masih memiliki prospek?

Profil Pit Araren Tambang Emas ARCI

Pit Araren adalah penambangan terbuka terbesar milik ARCI yang diklaim mampu melakukan pemrosesan bijih emas hingga kisaran 140.000-150.000 ton per bulan. Pit Araren  memiliki kandungan Cadangan bijih berkadar emas yang lebih tinggi dibandingkan pit lainnya yang dimiliki ARCI lewat entitas anak usahanya. Oleh sebab itu, keberadaan Pit Araren digadang-gadang akan menjadi sumber utama bijih untuk di proses tambang dan dioleh di tahun-tahun mendatang.

Wilayah pertambangan emas ARCI. Source: archiindonesia.com

ARCI sendiri memiliki area konsensi yang produktif seluas ±8.969 hektar dengan sebanyak 4 tambang (3 diantaranya tambang terbuka / open pit).

Pada 2021 ARCI melakukan ekspansi untuk meningkatkan bisnis emasnya dengan membuka beberapa pit baru yakni Pit Alaskar dan pengoptimalan tambang Pit Araren fase 5. Hal tersebut dilakukan karena ARCI baru saja, mengeluarkan produk emas bernama Lotus Archi, di mana sebelumnya ARCI hanya melakukan bisnis di hulu.

Perbandingan kondisi Pit Araren sebelum dan sesudah bencana. Source: Public Expose ARCI 2022

Akan tetapi ARCI harus menghadapi bencana alam yang menghantam Pit Araren pada awal tahun 2022. Sebagai akibatnya, Pit wall dari Pit Araren mengalami kerusakan terimbas terjangan banjir dan longsor yang melanda pit tersebut. Hal ini jelas menimbulkan kerugian bagi ARCI, mengingat capex yang digelontorkan untuk proyek ini sangat besar.

Dan sebagai penanganan berkelanjutan, ARCI melakukan berbagai tindakan untuk mengupayakan Pit Araren dapat berfungsi seperti semula. Salah satu langkah yang dilakukan ARCI di tahun 2022 ialah dengan dewatering terhadap air yang masuk ke dalam Pit Araren. Bahkan ARCI juga memindahkan Sungai ke tempat yang baru, dan juga memperbaiki dinding-dinding Pit Araren.

Sebagai hasilnya, ARCI telah mampu mengoperasikan kembali Pit Araren terhitung mulai kuartal IV-2022, dengan menurunkan alat berat ke dalam area Pit Araren untuk menambang bijih. Dengan kondisi Pit Araren seperti berikut…

Sebagai hasilnya pada akhir tahun 2022, ARCI mampu menghasilkan produksi emas sebesar 111.1 koz dari Pit Araren. Adapun total kontribusi Pit Araren sepanjang tahun 2022 ialah 5.30% dari seluruh bijih emas yang diproses.

Kinerja Keuangan ARCI yang Memburuk Sejak 2021

Tahun 2021 merupakan salah satu tahun terburuk bagi ARCI di mana banyak sekali cost yang dikeluarkan untuk pengoptimalan produksi emas. Tetapi justru terjadi “force majeure”, yang kemudian mengganggu produksi emas ARCI, hingga berbanding terbalik dengan cost yang dikeluarkan.

Berikut ini gambaran memburuknya kondisi ARCI pada 2021:

Gambaran penurunan kinerja tahun 2021. Source: Public Expose ARCI Tahun 2022

Dari grafik di atas terlihat bahwa:

  • Waste removal cost atau biaya pengelupasan tanah meningkat. Hal ini dikarenakan Pit Araren yang tidak dapat berproduksi, sehingga ARCI harus mengoptimalkan tambang lain guna mencapai target produksi emas. Salah satu tambang yang di pacu untuk melakukan produksi adalah Pit Alaskar.
  • Striping ratio yang cukup tinggi sebesar 9x, bahkan tiga kali lipat lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Tetapi jumlah bijih yang dihasilkan mengalami penurunan. Hal ini tentunya membuat cost ARCI semakin membengkak.
  • Bijih yang diproses tidak sebanding dengan kadar emas yang dihasilkan. Terlihat pada 2021 ARCI berhasil memperoleh rekor pemrosesan bijih emas. Tetapi kadar rata-rata emas yang dihasilkan sangat buruk bahkan di bawah 2x.

Maka tidak heran pada tahun 2021 laporan keuangan ARCI menunjukan hasil yang tidak terlalu baik. Bahkan lebih rendah dari tahun 2020 dan belum sepenuhnya pulih.

Bagaimana dengan Kinerja ARCI Kuartal I-2024?

  • Profitabilitas ARCI kuartal I-2024

Berdasarkan kinerja kuartal I-2024, ARCI memang mampu mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi USD57.01 juta, sedikit lebih tinggi dari kinerja kuartal I-2023 yang sebesar USD56.51 juta. Sayangnya di kuartal I-2024 ini, ARCI gagal menekan Beban pokok penjualan yang mengalami minus sebesar USD51.91 juta. Akibatnya laba kotor yang dicatatkan anjlok menjadi USD5.09 juta, padahal pada periode kuartal I-2023 yang lalu laba kotor yang dicatatkan mencapai USD20.68 juta.

Bukan itu saja, ARCI juga mencatatkan Beban keuangan yang minus hingga USD9.67 juta, lebih rugi diandingkan USD7.57 juta di kuartal I-2023. Ditambah dengan turunnya Laba entitas asosiasi menjadi USD223.45 ribu, lebih rendah laba USD332.87 ribu di kuartal I-2023.

Dengan naiknya sejumlah beban ARCI, maka di kuartal I-2024 ini ARCI mencatatkan Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk sekitar USD4.18 juta. Berbanding terbalik dengan laba bersih yang berhasil dicatatkan ARCI pada kuartal I-2023 yang sebesar USD4.84 juta.

  • Balance Sheet ARCI Kuartal I-2024

Berdasarkan posisi asset lancar yang dimiliki ARCI per kuartal I-2024 adalah sebesar USD89.43 juta. Sedangkan total liabilitas jangka pendek yang sebesar USD136.25 juta. Membuat Liquidity Ratio ARCI berada di bawah 1x yang memposisikan perusahaan tidak cukup mampu mengcover utang jangka pendek, jika mengandalkan asset lancar.  

Dan dari total Ekuitas ARCI kuartal I-2024 yang sebesar USD258.21 juta, dengan total liabilitas mencapai USD554.65 juta membuat ARCI memiliki rasio DER di level 2.15x. Mengindikasikan ARCI cukup rentan tidak mampu mengcover seluruh liabilitas yang dicatatkan perusahaan.

Kondisi profitabilitas dan balance sheet ARCI yang tidak cukup sehat pada kuartal I-2024 ini. Menjadi ‘alarm’ bagi manajemen untuk segera memperbaiki kinerja perusahaan, terutama dari sisi Beban pokok penjualan yang membengkak hingga USD51.91 juta di sepanjang kuartal I-2024. Dengan rincian seperti berikut:

Hal ini secara tidak langsung menunjukkan efisiensi operasional yang tidak berjalan dengan baik di sepanjang kuartal I-2024.

Akan tetapi, jika ARCI mampu menekan sejumlah pembengkakan, bukan hal yang mustahil bagi ARCI mampu mengembalikan keuntungan seperti tahun 2021 dan sebelum terdampak bencana. Terlebih lagi ARCI berencana untuk terus meningkatkan kinerja dan kapasitas Pit Araren.  

  • Cash Flow ARCI Kuartal I-2024

Pada pos arus kas perusahaan, terlihat bahwa ARCI mencatatkan kas operasi yang positif sebesar USD20.96 juta. Hal ini masih menunjukkan bahwa pendapatan yang diterima ARCI benar tercermin adanya dalam operasional sepanjang kuartal I-2024 dan masih lebih besar dibandingkan kas yang keluar. Bahkan ARCI juga melakukan sejumlah pembayaran baik itu pada kontraktor, karyawan, pajak dan lain sebagainya.

Sementara dari sisi kas investasi, ARCI memiliki optimisme yang tinggi terhadap pulihnya kinerja perusahaan di masa mendatang. Sehingga ARCI berusaha memanfaatkan kenaikan pendapatannya untuk melakukan sejumlah aktivitas investasi, sehingga mencatatkan kas investasi yang negatif USD26.26 juta. Salah satunya seperti data di atas yang menunjukkan adanya penambahan asset tetap perusahaan berupa bangunan pabrik, beserta bangunan dan prasarananya. Secara tidak langsung hal ini telah menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memperbaiki bisnisnya yang menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Adapun untuk kas pendanaan tercatat negatif USD540.12 ribu menunjukkan bahwa ARCI sedang berupaya melakukan pembayaran utang perusahaan yang meliputi utang bank jangka pendek dan jangka panjang, serta utang pembiayaan konsumen.

Pergerakan Harga Saham ARCI

Dan sebagai imbasnya, harga saham ARCI sejak IPO pertama kali di bursa dari level 749an pada tahun 2021, harus terus merosot hingga saat ini ada di kisaran 304an. Bahkan jika dilihat pergerakannya, harga saham ARCI ini cukup sulit untuk bangkit kembali, di tengah berbagai upaya perusahaan dalam mengembalikan tingkat produksi emas seperti sebelum terdampak banjir.

Sebagai tambahan informasi saja, pada periode 6 -7 April 2024 yang lalu ARCI sempat menghentikan kembali kegiatan penambangan di dua lokasi terpisah, yakni di Minahasa Utara dan Kota Bitung di Sulawesi Utara. Penghentian sementara aktivitas penambangan ini bukan tanpa alasan, yakni karena cuaca ekstrim hujan lebat lebih dari 24 jam yang menimbulkan banjir dan longsor di berbagai titik. Ini berarti ARCI menghadapi risiko turunnya produksi emas, akibat terhambatnya aktivitas penambangan, meski tidak menimbulkan kerusakan pada pit-pit yang dimiliki ARCI.

ARCI hentikan sementara aktivitas penambangan. Source: utrade.co.id

Kesimpulan

Berdasarkan analisa fundamental ARCI pada kuartal I-2024 ini bisa dikatakan bahwa kinerja ARCI saat ini sedang tidak baik, di tengah upaya perusahaan melakukan turn around kinerja keuangan yang memburuk sejak tahun 2021. Dengan pendapatan yang tumbuh tipis menjadi USD57.01 juta di kuartal I-2024, dari sebelumnya USD56.51 juta di kuartal I-2023. Ditambah dengan bengkaknya Beban pokok penjualan yang minus sebesar USD51.91 juta, sehingga laba kotor anjlok menjadi USD5.09 juta, padahal di periode kuartal I-2023 laba kotor yang dicatatkan ARCI mencapai USD20.68 juta. Akibatnya di kuartal I-2024 ARCI harus mencatatkan Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk sekitar USD4.18 juta.

Penurunan kinerja profitabilitas tersebut mengindikasikan bahwa ARCI harus mampu menerapkan dan meningkatkan efisiensi di seluruh lini operasionalnya. Hal ini penting dalam mendorong pertumbuhan margin keuntungan di kuartal berikutnya dan memperbesar kemampuan perusahaan dalam mengcover utang yang dimiliki.

Meski begitu ARCI juga terlihat memanfaatkan celah untuk tetap berinvestasi, dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas produksi yang akan mendorong pertumbuhan pendapatan di tahun-tahun mendatang.

Terlepas dari situasi ARCI saat ini, hal lain yang dapat menjadi katalis positif bagi ARCI dan membuat prospeknya menarik adalah tren harga emas yang sedang naik menyentuh USD2.380an per ounces.

Jika dilihat berdasarkan target produksi yang diincar ARCI pada tahun 2024 ini, perusahaan menargetkan adanya kenaikan angka produksi emas mencapai 270% menjadi sebesar 200 ribu troy ounce. Tentunya dengan asumsi area tambang Pit Araren sudah beroperasi normal.

Sehingga ketika kenaikan harga emas ini masih terus berlanjut dan di kuartal berikutnya ARCI mampu memperbaiki pendapatan. Serta menekan Beban pokok penjualan, bahkan mampu melakukan efisiensi pada Beban penjualan, Beban umum dan administrasi tentu ARCI mampu mendongkrak kembali kinerja perusahaan yang merosot belakangan ini.

Terlebih lagi dari sisi kas operasinya yang masih positif, secara tidak langsung sudah menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh ARCI bukan sekedar di atas kertas karena telah tercermin ke dalam kas.

Nah, bagaimana menurut teman-teman investor terhadap prospek ARCI di kuartal berikutnya, apakah saham ARCI masih menarik untuk investasi?***

Optimalkan investasi Anda dengan cara yang benar dan tepat. Bergabunglah dengan program Value Investing Mastery dan dapatkan wawasan mendalam. Klik gambar di bawah ini untuk mendaftar sekarang!

Merupakan platform belajar Investasi tumbuh dengan tenang yang dapat di akses kapanpun dan dimanapun tanpa ribet. Dapatkan return investasi yang maksimal dengan strategi yang tepat.
The Investor

© 2024. All rights reserved