CLEO: Membangun Masa Depan dengan Ekspansi 3 Pabrik Baru

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Pengantar

Cleo telah menjadi sorotan para investor. Dalam artikel ini, kita akan mengulas ekspansi terbaru CLEO dengan pembangunan 3 pabrik baru di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru. Sebuah langkah besar yang menandakan ambisi perusahaan untuk terus tumbuh. Mari kita eksplor lebih dalam potensi dan peluang yang dapat diambil dari langkah strategis ini.

Pembangunan 3 pabrik baru di berbagai kota tersebut merupakan suatu langkah yang dilakukan dengan menganggarkan capital expenditure sebesar Rp 300 miliar, capex ini nilainya sama dengan tahun 2023 kemarin. Dan di tahun 2023 CLEO membangun 4 pabrik baru, dan terus menambah saluran distribusinya, sehingga memperlihatkan jika CLEO ini terus melakukan ekspansi.

Kinerja operasional CLEO dalam beberapa tahun cenderung naik, hal ini sejalan dengan ekspansi yang dilakukan perusahaan. Dan di posisi kuartal ketiga tahun 2023 kemarin mampu mencatatkan kinerja operasional yang bagus, lalu seperti apa kenaikan kinerjanya dan apakah ada peluang bagus yang dimiliki CLEO tahun 2024 ini?

 

Profil Perusahaan

Sebelum memasuki analisis lebih rinci, mari kenali lebih dekat profil perusahaan. CLEO merupakan perusahaan yang berdiri pada tahun 1988 dengan nama PT Sari Guna, kemudian tahun 1989 mengganti nama yang sampai saat ini masih digunakan dengan nama PT Sariguna Primatirta Tbk. CLEO menjadi bagian dari kelompok usaha Tanobel yang melakukan produksi minuman. Bisnis utama yang dijalankan CLEO adalah memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Kita bahas mengenai Tanobel ini, yang berasal dari kata Tan dan Nobel. Tan berasal dari nama keluarga pendiri perusahaan yaitu keluarga Tanoko. Kemudian untuk Nobel atau Noble, adalah pengakuan terhadap produk yang berkualitas tinggi dengan layanan yang memberikan kepuasan untuk consumer.

CLEO pada tahun 2003 mengakuisisi produsen air minum dalam kemasan dan teh Anda. Kemudian tahun 2004 mendirikan pabrik pertama di Pandaan, dan melakukan produksi AMDK dengan merek “Cleo” yang fokus pemasaran di Jawa Timur. Setelah itu perusahaan terus melakukan ekspansi dengan pendirian pabrik dan perluasan area pemasaran.

Per posisi Maret 2023, CLEO memiliki 28 pabrik, dan pabrik baru tahun 2023 yang dalam proses ada empat, yaitu di Palangkaraya, Palembang, Lampung, dan Manado. Dan untuk saluran distribusi paling besarnya adalah traditional market sebesar 70%, kemudian modern market 20%, dan special outlet sebesar 10%.

Perusahaan memiliki portfolio produk, seperti Cleo Mini 220 ml, Cleo Classic 550 ml, Cleo Gallon 19lt, Cleo Bottle 6lt, Cleo glass 330 ml, dan lainnya.

Perusahaan juga mempunyai produk co-branding dengan pasar modern, seperti Indomaret, Alfamart, serta Family Mart. Dalam bentuk botol ataupun galon.

PT Tancorp Global Abadi adalah pemegang saham terbesar CLEO yang memiliki kepemilikan saham sebesar 55,79%. Kemudian ada PT Tancorp Global Sentosa sebesar 21,09%. Masyarakat sebesar 22,78%. Dan ada saham treasury sebesar 0,34%.

Kinerja Perusahaan

Bagaimana dengan kinerja operasional CLEO pada kuartal ketiga tahun 2023 ini? Pendapatan perusahaan tercatat naik 13,8% menjadi Rp 1,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 1 triliun. Kemudian untuk laba brutonya tercatat naik 23,9% menjadi Rp 487,8 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 393,4 miliar. Dan untuk laba bersihnya mampu naik 35,6% menjadi Rp 204,8 miliar dari sebelumnya Rp 150,9 miliar.

Pendapatan tersebut berasal dari penjualan botol sebesar Rp 635 miliar. Kemudian bukan botol sebesar Rp 510,6 miliar. Dan lain-lain sebesar Rp 7,2 miliar.

Secara histori, pendapatan perusahaan cenderung mengalami kenaikan. Dan jika tahun 2023 ini di proyeksi pendapatan bisa naik 15% secara yoy, maka akan menjadi pendapatan tertingginya. Kita ketahui bahwa pertengahan tahun 2023 kemarin ada fenomena el-nino yang membuat permintaan air minum dalam kemasan bisa meningkat, dan di akhir tahun 2023 kemarin juga masih terasa, meskipun beberapa tempat sudah ada yang hujan. Kemudian untuk laba bersihnya juga terus naik sejak tahun 2015. Dengan proyeksi laba bersih tahun 2023 bisa naik 40%, maka itu juga bisa menjadi laba bersih tertingginya juga. Mengingat di kuartal ketiga tahun 2023 dari sisi pendapatan maupun laba bersih juga mencatat kenaikan yang bagus.

Kemudian untuk tahun 2024 ini, di semester pertama terdapat pemilu dan lebaran, yang tentu saja bisa menjadi katalis positif untuk meningkatkan permintaan air minum dalam kemasan, dan CLEO bisa diuntungkan dengan hal ini.

Pergerakan harga saham CLEO sejak IPO tersebut terus naik. Hal ini sejalan dengan kinerja operasional perusahaan yang terus meningkat dari sisi pendapatan maupun laba bersihnya. Kita lihat ketika IPO harga sahamnya di level Rp115/lembar saham, kemudian terus naik sampai level Rp670/lembar saham di tahun 2019. Kemudian turun di tahun 2020 karena pandemi sampai ke level Rp272/lembar saham, dan kemudian sempat sideways, dan naik lagi sampai saat ini berada di level Rp 650/lembar saham. Di harga ini menunjukkan valuasi PBV sebesar 5,67x dan PER 28,39x.

Kesimpulan

Saham CLEO menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik bagi para investor cerdas. Dengan ekspansi pabrik baru dan kinerja keuangan yang solid, CLEO siap memasuki babak baru dalam perjalanannya. Selalu analisa secara mandiri sebelum memutuskan investasi pada suatu saham, keputusan bijak merupakan awal keberhasilan investasi Anda.

Bergabunglah dalam program Value Investing Mastery untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut. Klik gambar di bawah ini untuk segera bergabung dan raih kesuksesan investasi Anda.