Analisa Harga Komoditas Tahun 2024 Dan Kaitannya Dengan Pasar Saham

Temukan analisa terkini terhadap harga komoditas di tahun 2024, termasuk analisis mendalam saham emas, CPO, dan sektor pertambangan. Peluang investasi Anda menunggu

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa denganĀ klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Pengantar

Pada artikel ini akan mengulas mengenai harga komoditas di tahun 2023 dan pandangan untuk tahun 2024 ini. Artikel ini akan membimbing Anda melalui perjalanan eksklusif, mengungkap pandangan yang terperinci terhadap pasar saham emas, CPO, dan sektor pertambangan. Mulai dari lonjakan harga emas yang spektakuler hingga dinamika perubahan harga batubara, kita akan menjelajahi setiap aspek dengan analisis yang cermat. Menyatu dengan tren terkini, mari kita temukan peluang investasi apa saja yang menanti di tahun 2024 ini.

Harga Emas Menyentuh All Time High di Tahun 2023

Harga logam mulia emas yang sempat menyentuh harga tertingginya US$ 2.077,1 per troy ons, kenaikan harga emas tersebut mencetak tertingginya di tahun 2023 hal ini disebabkan karena ekspektasi terhadap bank sentral Amerika Serikat yang akan memangkas suku bunganya di saat tingkat inflasi sudah mulai menurun. Kemudian ditambah dengan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Harga emas pada tahun 2023 kemarin ditutup di level US$ 2.062,59 per troy ons atau tercatat naik 13% secara tahunan. Pandangan terkait emas di tahun 2024 ini juga cukup cerah, mengingat ekspektasi dipangkasnya suku bunga The Fed nanti sebanyak tiga kali. Karena ketika The Fed menurunkan suku bunga, itu akan membuat yield obligasi turun, permintaan dolar menurun, dan orang-orang akan beralih ke instrumen lain, salah satunya emas. Saat ini harga emas berada di level US$ 2.074 per troy ons.

Batu Bara Masih Tertekan, Proyeksi Cukup Baik tahun 2024

Sementara emas melonjak, sektor energi, khususnya batu bara, mengalami penurunan signifikan pada tahun 2023 kemarin, permintaan batu bara kenaikannya tidak terlalu tinggi, melansir dari CNBC permintaan batu bara global diperkirakan naik 1,4%. Jika kita lihat, produsen batu bara terbesar di dunia, yaitu China, India, dan Indonesia terjadi kenaikan produksi cukup besar. Di Indonesia per 6 Desember 2023 produksinya sudah melebihi targetnya atau sudah mencapai 101,76%. Kemudian dengan turunnya harga gas, itu juga menjadi salah satu penyebab permintaan batu bara turun di Eropa. Serta tingginya suku bunga The Fed ini juga berpengaruh terhadap turunnya permintaan komoditas, salah satunya batu bara. Pandangan harga batu bara untuk tahun 2024 ini kemungkinannya akan naik tapi tidak terlalu tinggi, hal ini juga berkaitan dengan pemangkasan suku bunga The Fed, karena ketika suku bunga The Fed dipangkas itu akan meningkatkan aktivitas ekonomi, dan tentunya harga komoditas energi juga bisa naik. Kemudian dari China, harapannya perekonomian China tahun 2024 ini juga membaik, untuk saat ini posisinya masih deflasi 0,5%, karena China ini menjadi konsumen terbesar batu bara di Dunia. Harga batu bara tahun 2023 ditutup di level US$ 146,4 atau turun 63,7% secara tahunan.

Nikel Kembali Naik Karena Membaiknya Ekonomi China?

Selanjutnya ke komoditas industri nikel, harga nikel juga tercatat turun 45,2% secara tahunan. Hal ini disebabkan salah satunya karena surplusnya nikel global. Lalu bagaimana pandangan untuk tahun 2024 ini dan kedepannya? Pada tahun 2021 produksi nikel dunia sebesar 2,73 juta metrik ton. Data di statista memperlihatkan tahun 2021 konsumsi nikel terolah China sebesar 1,65 juta metrik ton, tentu saja konsumsi China ini sangat besar, kemudian di tahun 2022 melalui sumber yang sama, total konsumsi nikel utama secara global paling besar dari China yaitu 60%. Dari hal tersebut memperlihatkan jika naik atau turunnya permintaan dari China pastinya sangat berpengaruh terhadap harga nikel global, dan harapannya di tahun 2024 ini ekonomi China kembali pulih, yang tentu saja hal tersebut dapat meningkatkan permintaan nikel yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan industri kendaraan listrik, baja, manufaktur elektronik, dan lain sebagainya. Jadi pandangan untuk tahun 2024 ini terhadap nikel adalah kemungkinan adanya kenaikan harga, yang disebabkan karena memulihnya perekonomian China tersebut dan penurunan suku bunga The Fed. Saat ini harga nikel global berada di level US$ 16.375 per ton.

Harga CPO Diuntungkan Karena El-Nino

Minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), tahun 2023 kemarin harganya mengalami penurunan sekitar 10,8% secara tahunan, menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) hal ini disebabkan oleh turunnya daya beli karena melemahnya perekonomian di negara pengimpor CPO, kemudian di negara produsen stok CPO masih cukup melimpah. Produsen terbesar CPO pada tahun 2022 adalah negara-negara Asia Tenggara, yang paling besar adalah Indonesia kemudian disusul Malaysia, dan Thailand. Jadi, pandangan harga CPO untuk tahun 2024 ini cukup baik, mengingat Asia Tenggara di tahun 2023 terdapat fenomena el-nino yang tentu saja ini mengganggu produksi CPO, dan ketika produksi CPO turun, yang disisi lain permintaan tetap atau meningkat, ini akan menyebabkan kenaikan harga CPO. Saat ini harga CPO di level MYR 3.660 per ton.

Ketegangan di Timur Tengah Membayangi Harga Minyak Brent

Terakhir mengenai minyak mentah brent. Pada tahun 2023 secara yoy harganya turun sekitar 10%. Namun harganya pernah mencapai level US$ 93,2 per barel di bulan September 2023, hal ini disebabkan karena ketegangan yang terjadi di Timur Tengah, 10 negara produsen minyak terbesar di dunia pada tahun 2022 beberapa diantaranya berasal dari Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Irak, UEA, Iran, dan Kuwait. Untuk Arab Saudi berada di posisi kedua sebagai produsen minyak terbesar di dunia pada tahun 2022. Jadi tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap harga minyak mentah brent ketika terjadi ketegangan di Timur Tengah. Dan di akhir tahun 2023 terjadi konflik di laut merah akibat serangan yang dilakukan Houthi Yaman terhadap kapal komersial terutama yang dianggap mempunyai hubungan dengan Israel, serangan ini sebagai bentuk dukungan kepada Palestina. Akibatnya terdapat perusahaan minyak menahan pelayarannya melewati laut merah ini karena risikonya yang besar, dan tentu saja hal ini bisa mengganggu pasokan minyak global. Pandangan untuk tahun 2024 ini sepertinya harga minyak mentah brent masih cukup volatile pergerakannya, yang utamanya disebabkan karena ketegangan yang terjadi di Timur Tengah ini. Saat ini harga minyak brent berada di level US$ 78,2 per barel.

Kesimpulan

Dari artikel di atas dapat kami simpulkan, untuk harga emas pandangannya cukup positif di tahun 2024 ini. Kemudian untuk batu bara dan nikel harapannya perekonomian China kembali membaik dan terjadinya penurunan suku bunga The Fed, yang bisa meningkatkan harga kedua komoditas ini. Untuk CPO ini terdampak dari adanya el-nino yang kemungkinannya akan terjadi kenaikan harga di tahun ini. Sedangkan untuk minyak brent masih cukup volatile harganya akibat ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Namun kita tidak tahu akan seperti apa kondisinya di masa depan, jadi kita perlu analisa secara mendalam dan melihat perkembangan kondisi kedepannya.

Optimalkan investasi Anda dengan cara bergabung bersama Program Value Investing Mastery kami, klik gambar di bawah ini untuk informasi lebih lanjut dan dapatkan keuntungan finansial yang maksimal.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter