Lewat The Investor’s Portfolio, Anda hanya memerlukan waktu 15 menit saja untuk meningkatkan hasil investasi Anda.
Berinvestasi di pasar modal menjadi simpel dan menyenangkan. Anda tidak lagi diliputi rasa cemas dengan apa yang terjadi di pasar saham
Anda bisa mengikuti The Investor’s Portfolio mulai dari rekomendasi stockpick bulanan yang akan kami berikan
Investor’s Portfolio merupakan BOCORAN LIST PORTFOLIO yang saya miliki.
Anda akan mengetahui saham apa saja yang saya miliki, serta alasan kenapa saham itu saya beli.
Sehingga Anda bisa mendapatkan tambahan referensi dari hasil analisa yang saya lakukan.
Hanya dengan melihat The Investor’s Portfolio, akan mempermudah langkah investasi Anda.
Di tahun 2016, saat itu PPRO adalah perusahaan yang baru listing dibursa. Dengan pertumbuhan kinerja yang luar biasa saat itu dan harga sahamnya masih undervalue saya memutuskan membeli PPRO. Waktu itu saya masuk beberapa kali dirange harga 400 – 450. Di tahun 2017 sebelum saham PPRO melakukan stocksplit 1:4 kami menjual PPRO di kisaran harga 1300. Profit 200% dalam waktu 1 tahun.
Pengalaman Bagger di MTDL Awal tahun 2018, saat itu saya menemukan saham MTDL dimana waktu itu kinerja MTDL termasuk bagus dengan pertumbuhan diatas 15% dan harga saham waktu itu masih dihargai 0,8x PBV. Saya memutuskan masuk di MTDL saat harganya dikisaran 600an (sebelum stocksplit). Tahun 2019 dimana kinerja MTDL makin tumbuh lagi membuat harga sahamnya naik cukup signifikan. Saya melepas MTDL di kisaran harga 1200an (profit 100%). Walaupun akhirnya saya menyesal karena saya menjual MTDL terlalu cepat.
Tahun 2020 saya mengulas mengenai saham AALI di channel youtube saya. Kebetulan saya juga membelinya. Saat laporan keuangan keluar AALI membukukan kinerja yang luar biasa. Kenaikan pendapatan maupun laba bersih yang signifikan membuat saya melirik saham ini. Dengan rasio PBV hanya 0,6x membuat saham ini sangat murah. Saya membeli AALI pada harga 6.100an. Pada akhir tahun saya menjual AALI di kisaran harga 12.000an. Profit dari AALI mencapai 90 – 100% dalam waktu sekitar 6 bulan.
Tahun 2020 saya mengulas mengenai saham AALI di channel youtube saya. Kebetulan saya juga membelinya. Saat laporan keuangan keluar AALI membukukan kinerja yang luar biasa. Kenaikan pendapatan maupun laba bersih yang signifikan membuat saya melirik saham ini. Dengan rasio PBV hanya 0,6x membuat saham ini sangat murah. Saya membeli AALI pada harga 6.100an. Pada akhir tahun saya menjual AALI di kisaran harga 12.000an. Profit dari AALI mencapai 90 – 100% dalam waktu sekitar 6 bulan.
Januari tahun 2021 saya mengulas mengenai saham MPMX di channel youtube The Investor. Pada saat itu laporan keuangan MPMX masih menderita kerugian. Tapi dalam periode kuartalan, rugi bersihnya cenderung menurun. Dengan melihat neraca yang sehat dan prospek yang bagus, sayapun membelinya di harga 500 yang menunjukkan valuasi 0,3x Book Value. Rasio yang masih sangat murah. Dan sampai akhir tahun 2021, saya mendapatkan cuan 166% dari MPMX (sudah ditambah dengan dividen).
Januari tahun 2021 saya mengulas mengenai saham MPMX di channel youtube The Investor. Pada saat itu laporan keuangan MPMX masih menderita kerugian. Tapi dalam periode kuartalan, rugi bersihnya cenderung menurun. Dengan melihat neraca yang sehat dan prospek yang bagus, sayapun membelinya di harga 500 yang menunjukkan valuasi 0,3x Book Value. Rasio yang masih sangat murah. Dan sampai akhir tahun 2021, saya mendapatkan cuan 166% dari MPMX (sudah ditambah dengan dividen).
Saat harga batubara anjlok ke titik rendahnya membuat saham ITMG jatuh. Dan saat itu saya review mengenai dividen ITMG di bulan November 2020 melalui channel youtube the investor. Sayapun ikut membeli. Masuk tahun 2021 – 2022 dimana harga batubara naik signifikan, membuat kinerja ITMG naik diikuti dengan harga sahamnya. Sampai akhirnya di akhir tahun 2023 saya jual ITMG dengan capital gain +400% (4 Bagger).
Saat harga batubara anjlok ke titik rendahnya membuat saham ITMG jatuh. Dan saat itu saya review mengenai dividen ITMG di bulan November 2020 melalui channel youtube the investor. Sayapun ikut membeli. Masuk tahun 2021 – 2022 dimana harga batubara naik signifikan, membuat kinerja ITMG naik diikuti dengan harga sahamnya. Sampai akhirnya di akhir tahun 2023 saya jual ITMG dengan capital gain +400% (4 Bagger).
Bulan September 2021 saya menemukan saham SMDR. Waktu itu kinerjanya sangat bagus. Saham ini sebenarnya sudah naik 100% sejak awal tahun 2021 dimana harganya naik dari 300 ke 600 (Sebelum stocksplit pada 2023). Bulan September sayapun masuk di harga pucuk (600an). Karena waktu itupun setelah harganya naik 100% secara valuasi masih murah. Tahun 2022 Sayapun cuan di SMDR diatas 200%.
Bulan September 2021 saya menemukan saham SMDR. Waktu itu kinerjanya sangat bagus. Saham ini sebenarnya sudah naik 100% sejak awal tahun 2021 dimana harganya naik dari 300 ke 600 (Sebelum stocksplit pada 2023). Bulan September sayapun masuk di harga pucuk (600an). Karena waktu itupun setelah harganya naik 100% secara valuasi masih murah. Tahun 2022 Sayapun cuan di SMDR diatas 200%.
Bulan Agustus 2022 saya menemukan saham MAPA. Waktu itu kinerjanya sangat bagus. Sama seperti saya menemukan SMDR, saat itu harga sahamnya juga sudah sudah naik 70% sejak tahun 2021, dimana harganya dari 1800an naik ke 3100an (Sebelum stocksplit pada 2023). Saat itupun saya review melalui channel youtube The Investor dan saya ikut membeli (saya termasuk membeli di harga pucuk waktu itu). Dua bulan setelah saya membeli MAPA, harga sahamnya bukannya naik tapi justru turun, bahkan nyangkut sampai 20%. Tetapi karena kinerjanya bagus, sayapun masih HOLD. Sampai pertengahan tahun 2023, akhirnya harga saham MAPA naik dan memberikan saya cuan diatas 100% (1bagger).
Bulan Agustus 2022 saya menemukan saham MAPA. Waktu itu kinerjanya sangat bagus. Sama seperti saya menemukan SMDR, saat itu harga sahamnya juga sudah sudah naik 70% sejak tahun 2021, dimana harganya dari 1800an naik ke 3100an (Sebelum stocksplit pada 2023). Saat itupun saya review melalui channel youtube The Investor dan saya ikut membeli (saya termasuk membeli di harga pucuk waktu itu). Dua bulan setelah saya membeli MAPA, harga sahamnya bukannya naik tapi justru turun, bahkan nyangkut sampai 20%. Tetapi karena kinerjanya bagus, sayapun masih HOLD. Sampai pertengahan tahun 2023, akhirnya harga saham MAPA naik dan memberikan saya cuan diatas 100% (1bagger).
Artinya jika Saya membeli saham Saya akan meng-Hold selama minimal 1 tahun
Karena time horizon yang digunakan dalam berinvestasi saham secara jangka panjang, minimal 1 tahun. Dengan waktu 1 tahun kinerja perusahaan akan terlihat,
sehingga investasi Anda bisa terukur.
Sehingga Anda HANYA mengeluarkan biaya Rp 158.000 per bulan. Lebih terjangkau dari uang SPP bulanan anak Anda
Value Investing Mastery Rp3.650.000
The Investor’s Portfolio Rp2.400.000
Kami tidak menyediakan group khusus untuk member yang mengikuti The Investor’s Portfolio
Tidak ada, The Investor’s Portfolio merupakan BOCORAN LIST PORTFOLIO yang sudah kami rangkum sehingga mudah untuk dipahami dan dibaca.
Jika Anda sudah berlangganan The Investor’s Portfolio, cukup dengan login ke halaman Akses Area Kami.