Daftar Isi
ToggleSaat ini sedang ramai pembahasan publik mengenai wajib asuransi bagi kendaraan bermotor yang rencananya akan dimulai tahun 2025 nanti. Hal ini bermula dari tingginya tingkat kecelakaan yang terjadi di Indonesia.
Dari rilisnya Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), terdapat lebih dari 100 ribu kecelakaan yang terjadi setiap tahunnya, sehingga penting ada proteksi atas risiko kecelakaan. Di tahun 2023, korban kecelakaan mencapai 148 ribu kasus yang naik dibandingkan tahun sebelumnya. Meningkatnya angka kecelakaan kendaraan tersebut mendorong agar Third Party Liability (TPL) asuransi segera dijadikan wajib bagi semua kendaraan bermotor di Indonesia.
Pemerintah sendiri berencana menerapkan asuransi wajib kendaraan bermotor dengan skema “Third Party Liability” ini mulai bulan Januari 2025. Third Party Liability Insurance atau Asuransi Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga adalah jenis asuransi yang memberikan pertanggungan risiko atas tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga.
Sebelumnya asuransi kendaraan ini dilakukan secara sukarela, dan akan diubah menjadi wajib berdasarkan UU PPSK (Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan), hal ini dijelaskan oleh kepala eksekutif Pengawas Perasuransian OJK. Jika kita lihat bunyi dari UU PPSK pasal 39A, bunyinya seperti dibawah ini. Pada intinya Pemerintah bisa membentuk program asuransi wajib sesuai kebutuhan, dan kita lihat dengan adanya kecelakaan yang tinggi maka wajib asuransi kendaraan bermotor bisa dijalankan, meskipun menemui banyak penolakan oleh publik.
Sumber: UU Nomor 4 Tahun 2023
Premi wajib asuransi kendaraan bermotor ini diklaim terjangkau yang hanya sekitar 1% dari nilai pertanggungan utama, namun asuransi ini bisa menambah beban bagi pemilik kendaraan, karena pengeluarannya bisa bertambah. Disisi lain memang sebenarnya asuransi tersebut juga cukup penting, karena sebagai proteksi ketika terjadi sebuah kecelakaan.
Kebijakan wajib asuransi ini bisa memberatkan sektor otomotif, apalagi dari data ini menunjukkan penjualan mobil domestik pada semester pertama tahun 2024 sebesar 408.012 unit atau turun 19,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 sebesar 506.427 unit. Secara historis penjualan mobil domestik sebenarnya terus menanjak sejak jatuh pada tahun 2020 akibat pandemi, namun tahun 2023 kembali mengalami penurunan. Penurunan tahun 2023 disebabkan oleh beberapa hal, seperti tingginya suku bunga Bank Indonesia, melemahnya rupiah, dan daya beli masyarakat yang lemah karena tingginya inflasi. Tentu saja dari faktor ekonomi tersebut membuat masyarakat enggan untuk membeli mobil, lebih baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di kala situasi ekonomi yang kurang mendukung.
Sumber: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
Penjualan motor domestik juga turun di semester pertama tahun 2024 ini yang tercatat ada 3.170.994 unit, atau turun tipis 1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 sebesar 3.201.930 unit. Dan sebenarnya untuk penjualan motor ini sejak tahun 2020 terus mencatatkan kenaikan hingga tahun 2023. Karena perbedaan harga tentu saja menjadi poin penting disini, harga motor lebih terjangkau dari mobil, sehingga efek penurunan penjualan motor domestik hanya tipis di semester pertama tahun ini.
Sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia
Dengan bertambahnya pengeluaran masyarakat untuk wajib asuransi ini, maka masyarakat akan berpikir ulang untuk membeli mobil atau motor baru, yang akan menyebabkan penundaan pembelian atau bahkan tidak jadi beli, maka hal ini akan membuat penjualan mobil dan motor bisa tambah melambat di tahun 2025 nanti.
Dengan kebijakan tersebut, penting buat kita sebagai investor untuk mengetahui saham-saham apa saja yang masuk di sektor otomotif yang menjual kendaraan seperti mobil dan motor. Apa saja sahamnya?
Grup Astra adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, yang terdiri atas 283 anak perusahaan, ventura bersama dan perusahaan asosiasi. Perusahaan ini memiliki produk dan layanan seperti sepeda motor & mobil, jalan tol, percetakan & layanan digital, sampai layanan pembiayaan dan asuransi.
Perusahaan ini bergerak di beberapa bidang usaha, yaitu perdagangan, diler resmi, jasa-jasa seperti jasa pembiayaan yang terkait kendaraan bermotor, distribusi suku cadang, jasa perbaikan dan kegiatan perdagangan serta jasa pengelolaan sistem elektronik.
Merupakan perusahaan konsumer otomotif terintegrasi yang ada di Indonesia. Ada beberapa segmen usaha MPMX yang saling bersinergi, seperti distribusi dan ritel penjualan sepeda motor merek honda, penjualan mobil bekas, penjualan suku cadang motor, lelang, penyewaan kendaraan & jasa pengendara, penyediaan asuransi umum, dan pembiayaan multiguna.
Perusahaan mempunyai beberapa anak perusahaan yang memiliki bisnis otomotif terkemuka di Indonesia. Bisnis utama yang dimiliki seperti pemegang lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, jual beli kendaraan bekas, produsen komponen otomotif, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, perakitan kendaraan bermotor, jasa persewaan kendaraan, dan lainnya.
Bagaimana dengan pergerakan harga saham keempat emiten tersebut di sepanjang tahun 2024 ini? Jika kita lihat tercatat mengalami pelemahan semua.
Sumber: Tradingview.com
Dari sisi pendapatan dan laba bersih keempat emiten tersebut ada yang naik dan turun. CARS dan MPMX sendiri mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih, namun harga sahamnya turun, yang kemungkinan besar karena efek banyaknya sentimen kurang bagus untuk bisnis kendaraan di tahun ini, seperti masuknya BYD di Indonesia, daya beli masyarakat yang lemah, dan lain sebagainya.
Sumber: Laporan Keuangan ASII, CARS, MPMX, dan IMAS
Sedangkan untuk sektor asuransi bisa memperoleh dampak positif dari wajib asuransi kendaraan bermotor ini. Namun tidak semua perusahaan asuransi bisa terkena dampaknya, karena asuransi itu tidak hanya asuransi kendaraan bermotor saja, tapi ada juga asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi harta benda, dan lain sebagainya.
Nah dampak terhadap sektor asuransi sendiri bisa meningkatkan premi perusahaan asuransi. Jika kita lihat saat ini dari data yang dirilis kontan dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), terlihat bahwa premi asuransi kendaraan bermotor mengalami penurunan tipis di semester pertama tahun 2024 ini, meskipun sejak 2020 hingga 2023 terus mencatatkan kenaikan.
Sumber: Kontan, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia
Sedangkan untuk klaim asuransi kendaraan bermotor pada semester pertama tahun 2024 tercatat juga turun tipis. Disini terlihat ada penurunan dari aktivitas asuransi kendaraan bermotor yang juga tercermin dari penurunan penjualan mobil dan motor domestik pada semester pertama tahun 2024.
Sumber: Kontan, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia
Jadi jika nanti ada wajib asuransi kendaraan bermotor, meskipun ada pelemahan penjualan mobil dan motor, maka premi dan klaim ini tetap bisa meningkat, kenapa? Karena menjadi kewajiban, dimana semester pertama 2024 masih secara sukarela. Wajib asuransi kendaraan bermotor menjadi wajib, beda dengan pembelian mobil dan motor yang keputusannya diambil masyarakat itu sendiri.
Jadi disini ada beberapa saham asuransi kendaraan bermotor, seperti:
Kegiatan utama perusahaan adalah asuransi umum. Ada beberapa produk dan layanan, seperti asuransi kendaraan bermotor, dimana asuransi ini menjamin kerugian atau kerusakan segala jenis kendaraan bermotor akibat kecelakaan, tergelincir, terbakar, dan lainnya. Tidak hanya itu, ada juga asuransi harta benda, asuransi pengangkutan, dan lain sebagainya yang dimiliki MTWI
VINS setelah IPO menjadi perusahaan asuransi yang mempunyai jaringan kuat di berbagai daerah, seperti Jakarta dan Surabaya dengan produk asuransi kerugian di beberapa asuransi seperti kendaraan bermotor, harta benda, kecelakaan diri, pengangkutan, uang, rekayasa, tanggung gugat dan rangka kapal.
Perusahaan ini juga mempunyai beberapa produk dan layanan asuransi. Dimana salah satunya adalah asuransi kendaraan yang memberikan perlindungan atas kerugian atau kerusakan fisik kendaraan bermotor yang disebabkan tabrakan, benturan, terbalik, dan lainnya. Asuransi lain yang dimiliki perusahaan seperti kebakaran, gempa bumi, properti, dan lainnya.
Perusahaan memiliki produk asuransi seperti kebakaran, kendaraan bermotor, rekayasa, penjaminan, dan beberapa lainnya. Serta ada produk pengembangan seperti JT Oto, JT Griya, Asuransi Ternak, Asuransi Tanaman Perkebunan, JT Care Micro, dan lainnya.
Perlu kita ketahui bahwa saham ASII juga memiliki bisnis asuransi kendaraan bermotor, namun secara pendapatan dari segmen bisnis jasa keuangan dibandingkan dengan segmen otomotif ada kinerja yang cukup jauh perbandingannya, apalagi jasa keuangan ASII juga banyak bisnisnya tidak hanya asuransi kendaraan bermotor. Jadi untuk ASII sendiri akan lebih banyak terkena dampak negatifnya ketika masyarakat benar-benar mengurangi pembelian mobil atau motor, namun ketika penjualan mobil dan motor tetap menguat di tahun 2025 nanti dan wajib asuransi kendaraan bermotor juga sudah dijalankan, maka ASII bisa kena dampak positifnya.
Pergerakan harga saham sektor asuransi sepanjang tahun 2024 ini terdapat perbedaan kondisi, dimana ada yang naik signifikan, ada yang naik lumayan, dan ada yang turun seperti VINS dan ASJT.
Sumber: Tradingview.com
Dilihat dari kinerja terbaru, sebenarnya terdapat kenaikan laba bersih signifikan dari ketiga perusahaan MTWI, AMAG, dan ASJT. Secara rinci untuk MTWI memiliki laba bersih yang naik signifikan karena beban klaim mengalami penurunan, sehingga harga saham juga naik signifikan, dan perlu diketahui untuk MTWI ini sudah rilis Q2 2024. Sedangkan untuk kinerja saham lainnya terdorong oleh keuntungan kurs seperti ASJT, dan adanya perubahan bruto liabilitas klaim untuk AMAG.
Sumber: Laporan Keuangan MTWI, VINS, AMAG, dan ASJT
Terlihat bahwa kinerja segmen asuransi untuk laba bersih sangat bagus, apalagi jika nanti ada wajib asuransi dan menggunakan perusahaan-perusahaan tersebut maka kinerja akan tambah bagus. Namun belum ada informasi perusahaan asuransi mana yang akan digunakan oleh Pemerintah dalam menjalankan rencana kebijakan terbarunya ini. Dan ini penting untuk kita lihat kedepannya apakah perusahaan-perusahaan asuransi ini akan benar-benar memperoleh dampak positifnya, bisa dilihat nanti dari informasi pemerintah terkait perusahaan asuransinya.
Jika Anda tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang investasi dan analisis saham, bergabunglah dengan program Value Investing Mastery. Klik gambar di bawah ini untuk mendaftar dan memulai perjalanan investasi Anda.
© 2024. All rights reserved