VAST Kejar Ekspansi di 2024! Apakah Emiten yang Sejak IPO Harganya Terus Turun – Mulai Layak Koleksi?

Artikel ini Dipersembahkan Oleh:

Emiten penyedia jasa sewa pergudangan PT Vastland Indonesia (VAST) berencana melakukan ekspansi mulai tahun 2024. Lantas bagaimana prospeknya di tengah harga saham yang sejak IPO terus mengalami penurunan?

 

Sekilas Mengenai VAST dan Akuisisi Warehouse Baru di Jabodetabek

Mungkin banyak dari teman-teman investor, yang belum pernah mendengar. Atau mungkin kurang familiar dengan emiten VAST?

Ya, VAST adalah emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia yang bergerak pada jasa sewa pergudangan. VAST baru IPO pada 8 Februari 2023 dan belum genap setahun melantai di BEI.

VAST memiliki dua segmen bisnis yakni Built to Suit (Gudang yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan) dan General Warehouse (Gudang yang bentuknya umum). Pelanggan dari VAST sendiri banyak dari sektor FMCG, komoditas, dan third party logistics. Beberapa lokasi site dari gudang VAST antara lain di Lampung, Bengkulu, Palembang, Jambi, Pekanbaru dan Klaten.

Berikut ini klien eksisting dari VAST dan lokasi warehouse milik VAST:

Source: Prospektus VAST, 2023

Pada 13 Desember 2023, VAST mengumumkan bahwa akan melakukan ekspansi dengan mengakuisisi pergudangan yang ada di Tangerang, Banten. Luas dari tanah dan bangunan yang akan diakuisisi sebesar 39.450m² dan 18.045m².

Adapun untuk mendukung ekspansi tersebut, setidaknya VAST membutuhkan dana sebesar Rp97.5 miliar. Sehingga bisa merealisasikan akuisisi warehouse tersebut. Selain itu, VAST juga berencana menggunakan alokasi dari dana IPO dan pinjaman perbankan.

Nantinya Gudang yang dimaksud akan digunakan oleh pelanggan dari sektor e-commerce dan fulfilment center.

Di samping itu, VAST melalui press release nya, mengungkapkan bahwa ekspansi VAST di Tangerang bertujuan untuk mengantisipasi permintaan pergudangan. Sekaligus untuk menambah presensi perusahaan di wilayah Jabodetabek sebagai pusat bisnis.

Sebab itu, VAST berharap dengan adanya warehouse baru di Jabodetabek mampu meningkatkan laba perusahaan. Hal ini juga menimbang potensi bisnis sewa pergudangan yang masih cukup menjanjikan, setidaknya untuk 20 tahun ke depan.

Terlepas dari itu, VAST juga melakukan diversifikasi pelanggan. Rencananya akan dijangkau oleh perusahaan di Tangerang, melalui layanan fulfilment center dan last mile logistics.

 

Prospek Sektor Pergudangan

Secara bisnis, sektor pergudangan untuk kedepannya diprediksikan mengalami pertumbuhan.

Source: supplychainindonesia.com

Prediksi tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa sektor pergudangan memiliki kesempatan untuk menjadi sektor dengan laju pertumbuhan yang pesat. Di mana hal ini dipengaruhi oleh tingginya permintaan layanan logistik yang memfasilitasi berbagai distribusi barang.

Tidak hanya itu, prospek sektor pergudangan adalah salah satu sektor yang juga akan didukung pertumbuhannya oleh pemerintah. Bagaimana tidak, sektor pergudangan merupakan sektor yang juga memiliki kontribusi besar terhadap pajak Negara. Tercatat hingga sepanjang 9M2023, sektor pergudangan mampu menyumbang pajak sekitar 4.5% bagi Negara.

Hal ini setidaknya menjadi katalis yang baik bagi sektor pergudangan, karena didalamnya akan ada support dari pemerintah. Terlebih lagi pemerintah mengklaim bahwa sektor pergudangan adalah sumber enabler atau penggerak bagi sektor bisnis lainnya.

Jadi, sektor pergudangan memiliki potensi besar untuk mendapatkan dukungan pemerintah, seperti halnya insentif. Yang memang dimaksudkan agar sektor pergudangan tetap eksis dan mampu mendukung jalannya aktivitas ekonomi pada sektor bisnis lainnya.

 

Analisa Fundamental dan Peer Comparison

Tidak banyak emiten yang bermain di sektor pergudangan sebagai core bisnisnya. Terlebih lagi  di tengah industri pergudangan yang tumbuh saat ini, hanya ada dua nama emiten yang listing di bursa efek yakni VAST dan PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).

Berikut ini analisa perbandingan kondisi fundamental dari kedua emiten tersebut, berdasarkan kinerja uartal III-2023:

Source: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team

Dari perbandingan keduanya, terlihat perbedaan size perusahaan yang cukup signifikan. Sebut saja MMLP jauh lebih besar, dari VAST berdasarkan sisi asset maupun revenue.

Namun VAST memiliki efektifitas dalam menghasilkan laba yang cukup baik, terlihat dari GPM yang lebih besar, dan ROE maupun ROA yang lebih baik dibandingkan MMLP.

Dari sisi valuasi, baik VAST maupun MMLP dapat dikatakan cukup berimbang berdasarkan book value. Tetapi dari sisi earning per share menunjukan bahwa VAST lebih baik, dibandingkan MMLP.

 

 

Kesimpulan

Sebagai emiten jasa pergudangan, VAST mencoba untuk melakukan ekspansi ke daerah yang memiliki sirlkulasi transaksi e-commerce tinggi yakni di wilayah Jabodetabek.

VAST juga mencoba merambah jenis segmen baru yang erat kaitannya, dengan transaksi e-commerce yakni fulfilment center dan last mile logistics.

Sementara dari sisi valuasi saham, VAST ini tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan prospek bisnis kedepannya. Tercatat dengan PBV sebesar 0.7x, walaupun memiliki PER yang cukup tinggi di level 15.1x. Sejak artikel ini ditulis harga saham VAST telah drop sekitar -45% dari harga IPO. Secara teknikal penurunan harga VAST nampak cukup menarik, karena probability untuk turun lebih dalam semakin kecil.

Namun secara fundamental, masih harus dipertimbangkan lebih deep lagi. Mengingat VAST membutuhkan waktu untuk menunjukkan pertumbuhan kinerja keuangan, baik itu secara pendapatan maupun laba bersihnya.

Akan terlalu berisiko, jika kita hanya mengandalkan asumsi growth VAST berdasarkan data kinerja dalam dua tahun terakhir, seperti berikut ini…

Kinerja VAST 2022 – 2023 Annualized. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team.

Nah, bagaimana apakah teman-teman investor tertarik untuk berinvestasi pada emiten VAST? Dengan pertimbangan prospek sektor pergudangan ke depan?***

Optimalkan portfolio Anda dengan bergabung bersama Program Value Investing Mastery kami, klik gambar di atas untuk informasi lebih lanjut dan raih keuntungan maksimal.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter