Usai Tebar Dividen Jumbo, Seberapa Menarik Saham ANTM di Tengah Skandal Emas

Usai Tebar Dividen Jumbo, Seberapa Menarik Saham ANTM di Tengah Skandal Emas

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Pengantar

Baru-baru ini ANTM baru saja membagikan dividen sebesar 100% dari seluruh laba bersih tahun 2023. Alhasil dividen ANTM disebut sebagai salah satu dividen jumbo tahun ini. Sayangnya di waktu yang bersamaan, saham tambang emas ini tersandung skandal emas yang berpotensi menjatuhkan citra ANTM. Lantas seberapa menarik prospek saham ANTM di tengah skandal emas?

Bergulirnya Skandal Emas Antam

  • Enam Tersangka yang Sudah Ditetapkan
Belakangan tengah ramai mengenai rumor skandal emas Batangan Antam palsu, terlebih lagi Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah menetapkan pelaku yang terlibat, menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Disebutkan Kejagung, setidaknya ada 6 nama pelaku pemalsuan emas Antam, antara lain: TK, masa kerja terhitung 2010 – 2011. HM, masa kerja terhitung 2011 – 2013. DM, masa kerja terhitung 2013 – 2017. AH, masa kerja terhitung 2017 – 2019. MA, masa kerja terhitung 2019 – 2021. IG, masa kerja terhitung 2021 – 2022 Keenam pelaku tersebut merupakan mantan GM UB-PPLM PT Aneka Tambang Tbk, mereka diduga telah melakukan ‘pemalsuan emas’ Antam dengan berat mencapai angka 109 ton sepanjang periode 2010 – 2021. Berdasarkan pengungkapan kasus oleh Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung – Kutandi: “Dari keterangan saksi dan alat bukti yang ditemukan, maka tim penyidik menetapkan enam orang saksi sebagai tersangka,” ungkap Kutandi pada 29 Mei 2024 yang lalu.

TK, masa kerja terhitung 2010 – 2011.

HM, masa kerja terhitung 2011 – 2013.

DM, masa kerja terhitung 2013 – 2017.

AH, masa kerja terhitung 2017 – 2019.

MA, masa kerja terhitung 2019 – 2021.

IG, masa kerja terhitung 2021 – 2022

Keenam pelaku tersebut merupakan mantan GM UB-PPLM PT Aneka Tambang Tbk, mereka diduga telah melakukan ‘pemalsuan emas’ Antam dengan berat mencapai angka 109 ton sepanjang periode 2010 – 2021. Berdasarkan pengungkapan kasus oleh Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung – Kutandi:

“Dari keterangan saksi dan alat bukti yang ditemukan, maka tim penyidik menetapkan enam orang saksi sebagai tersangka,” ungkap Kutandi pada 29 Mei 2024 yang lalu.

  • Proses Pemalsuan Emas
  • Dalam prosesnya, diduga ke enam pelaku melakukan produksi emas dengan menggunakan logo Antam tanpa izin. Kemudian pelaku menambahkan merek LM Antam pada emas yang diproduksi dari perusahaan lain, diluar PT Aneka Tambang Tbk. Tentunya aksi tersebut telah masuk dalam tindak pidana yang melawan hukum dan tanpa memiliki kewenangan mereka menggunakan merek LM Antam pada logam mulia milik perusahaan lain (swasta). Dalam hal ini, perlu kita ketahui bahwa untuk dapat melekatkan suatu merek tidak bisa dilakukan sembarangan. Dalam prosesnya harus diawali dengan adanya kontrak kerja sama dan juga perhitungan biaya, berkenaan dengan merek yang merupakan hak eksklusif dari suatu perusahaan. Demikian halnya dengan merek LM Antam sebagai merek milik PT Aneka Tambang Tbk.
  • Proses Edar, Dampak hingga Kerugian
  • Emas palsu yang totalnya mencapai 109 ton tersebut diedarkan ke masyarakat, bersamaan dengan LM Antam asli yang resmi. Akibatnya pasar emas dirusak dan berdampak pada kerugian yang cukup besar bagi ANTM khususnya.
  • Keberadaan Tersangka Saat Ini
  • Dari ke enam tersangka di atas, tiga orang diantaranya HM, IG, dan MA ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejagung. Sedangkan tersangka TK ditahan di Rutan Pondok Bambu. Adapun untuk tersangka DM dan juga AH, tidak dikenakan penahanan, lantaran masih menjalankan masa tahanan atas kasus lain.
  • Perkembangan Skandal Emas
  • Akan tetapi berdasarkan perkembangan penyidikan terbaru, mengutip informasi yang dirilis CNBC Indonesia: Skandal emas yang dihadapi ANTM saat ini bukan pada pemalsuan emas. Melainkan lebih pada proses lebur cap atau yang disebut licensing emas. Di mana pada proses licensing emas tersebut tidak dikenakan biaya. Sedangkan tujuan adanya licensing emas ini ialah untuk meningkatkan nilai jual emas. Ditambah dengan pernyataan Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk – Nico Kanter mengenai tidak adanya emas palsu. Lantaran seluruh emas yang diproses ANTM perlu melalui proses yang tersertifikasi dengan baik. Ditambah dengan LBMA (London Bullion Market Association) – Otoritas Independen untuk LM dunia yang sangat rigid dalam mengaudit ANTM, sehingga seluruh emas yang diproses tidak ada emas palsu. Serta sudah mendapatkan clarify dari Kapuspen. Untuk LBMA sendiri merespon skandal emas ini, dengan kesediaannya untuk melaksanakan Proses Tinjauan Insiden (IRP).

    Kinerja Fundamental ANTM Kuartal I-2024

    Jika pada artikel sebelumnya disebutkan bahwa ANTM memiliki kas yang besar dan cukup. Maka kali ini kita hanya akan melihat kinerja ANTM dari sisi profitabilitas dan arus kas perusahaan. Mari kita bahas!

    • Profitabilitas ANTM

    Berdasarkan laporan keuangan kuartal I, ANTM mencatatkan penurunan penjualan -25.62% YoY menjadi Rp8.62 triliun di kuartal I-2024, dibandingkan Rp11.59 triliun pada kuartal I-2023. Jika di breakdown, penjualan yang turun dipicu oleh Bijih nikel dan Feronikel yang sama-sama mengalami penurunaan:

    – Bijih nikel turun menjadi Rp534.1 miliar di kuartal I-2024, sebelumnya penjualan bijih nikel mencapai Rp2.98 triliun di kuartal I-2023.

    – Feronikel juga turun menjadi Rp18.3 miliar di kuartal I-2024, sebelumnya penjualan feronikel mencapai Rp1.20 triliun di kuartal I-2023.

    Rincian penjualan ANTM Kuartal I-2024. Source: Laporan Keuangan ANTM Kuartal I-2024
    Rincian penjualan ANTM Kuartal I-2024. Source: Laporan Keuangan ANTM Kuartal I-2024

    Hal itu disebabkan oleh ANTM yang tidak melakukan penjualan produk nikel pada kuartal I-2024. Lantaran ANTM baru mendapatkan perizinan pada Maret 2024, sehingga penjualan feronikel ditargetkan terealisasi di kuartal II-2024.

    Rencana penjualan Feronikel halaman 3. Source: Laporan Kuartalan I-2024
    Rencana penjualan Feronikel halaman 3. Source: Laporan Kuartalan I-2024

    Namun dengan penjualan yang turun, ANTM justru menanggung Beban pokok penjualan yang sangat besar mencapai Rp8.37 triliun. Pada pos Beban pokok penjualan, terdapat beberapa kenaikan beban pokok, yang paling signifikan berasal dari kenaikan beban Pembelian logam mulia sekitar 12.05% YoY menjadi Rp7.16 triliun di kuartal I-2024, dari Rp6.39 triliun per kuartal I-2023.

    Selisih yang cukup kecil antara Penjualan dan Beban pokok penjualan, membuat ANTM hanya mampu merasakan sedikit Laba kotor yakni Rp250.7 miliar, daripada periode sebelumnya kuartal I-2023 mencapai Rp2.84 triliun. Berikut ini rinciannya:

    Beban pokok penjualan ANTM Kuartal I-2024. Source: Laporan Keuangan ANTM Kuartal I-2024

    Akibat turunnya penjualan dan naiknya Beban pokok, pertumbuhan Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk ANTM hanya tercatat Rp238.3 miliar di kuartal I-2024. Sedangkan sebelumnya mencatatkan laba mencapai Rp1.66 triliun per kuartal I-2023.

  • Profitabilitas ANTM
  • Kas Operasi ANTM

    Dari sisi operasi, ANTM mencatatkan kas operasional yang kurang baik pada kuartal I-2024 yakni negatif sebesar -Rp1.43 triliun. Sementara pada periode kuartal I-2023 yang lalu, arus kas ANTM tercatat positif sebesar Rp405.5 miliar. Kas operasional yang negatif ini, menunjukkan perbandingan kas keluar yang lebih banyak, salah satunya Pembayaran kepada pemasok (2024 Rp9.21 triliun dan 2023 Rp8.43 triliun).

    Kondisi ini juga secara tidak langsung telah menggambarkan manajemen perusahaan yang tidak cukup mampu dalam mengelola cashflow.

    Arus kas operasi ANTM. Source: Laporan Keuangan ANTM Kuartal I-2024

    Kas Operasi Investasi

    Berikutnya dari sisi kas investasi, justru tercatat positif sebesar Rp5.07 triliun di kuartal I-2024, lebih tinggi dari Rp370.2 miliar pada kuartal I-2023. Hal ini terjadi, terutamanya karena ANTM mendapatkan uang dari Penerimaan kas untuk asset lancar lainnya mencapai Rp5.12 triliun. Penerimaan kas untuk asset lancar lainnya ini diperoleh dari jatuh temponya deposito berjangka milik ANTM, kemudian ditarik dan masuk ke dalam kas investasi perusahaan.

    Meskipun ANTM juga tetap melakukan sejumlah ekspansi bisnis melalui asset tetap, eksplorasi, dan juga property pertambangan. Namun dengan dominasi yang lebih besar dari Penerimaan kas masuk, tentu ini menjadi hal yang perlu diperhatikan. Akan diperuntukan untuk apa uang tersebut?

    Arus kas investasi ANTM. Source: Laporan Keuangan ANTM Kuartal I-2024

    Kas Operasi Pendanaan

    Sedangkan dari kas pendanaan masih tercatat negatif sebesar -Rp1.10 triliun di kuartal I-2024, lebih besar dari pendanaan -Rp254.4 miliar pada kuartal I-2023. Meski penjualan menurun, namun ANTM berupaya untuk memenuhi sejumlah kewajiban untuk membayar pinjaman bank dan investasi, serta membayar liabilitas sewa.

    Arus kas pendanaan ANTM. Source: Laporan Keuangan ANTM Kuartal I-2024

    Posisi kas dan setara kas ANTM mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp11.85 triliun di kuartal I-2024, dibandingkan Rp4.94 triliun pada kuartal I-2023. Situasi ini mampu mengcover keuangan ANTM di kuartal I-2024 dan terlihat kuat.

    Aset lancar ANTM. Source: Laporan Keuangan ANTM Kuartal I-2024

    Prospek Menarik dari Bisnis Saham ANTM di Tengah Skandal Emas

    Seakan tidak terganggu skandal emas yang saat ini dihadapi, rupanya ANTM memiliki beberapa fokus pengembangan bisnis yang dinilai potensial sejalan dengan berkembangnya industri kendaraan listrik. Antara lain:

  • Fokus Proyek Hilirisasi Mineral Nikel Terintegrasi
  • ANTM telah menyelesaikan serangkaian transaksi berkenaan dengan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), lewat anak usahanya Hong Kong CBL Limited (HKCBL).
    • ANTM lakukan transaksi jual beli saham pada anak usaha – PT Feni Haltim berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat. Nilai transaksi divestasi PT Feni Haltim (FHT) akan dibayarkan oleh Hong Kong CBL senilai Rp771.20 miliar, yang terdiri dari Rp130.20 miliar untuk 10% kepemilikan ANTM pada Feni Haltim dan senilai Rp651 miliar untuk 50% kepemilikan PT International Mineral Capital (IMC). Nantinya FHT ini juga akan membentuk perusahaan patungan (JVCO) untuk dapat melaksanakan proyek FHT.

     

    • ANTM mendivestasi sebesar 49% saham anak usaha – PT Sumberdaya Arindo (SDA) dengan harga US$416.5 juta atau setara Ro6.4 triliun kepada HKCBL. Dalam transaksi tersebut, juga mencakupo adanya hak kontinjeni yakni menerima pembayaran, jika ada tambahan cadangan pada wilayah pertambangan SDA dalam kurun waktu 36 bulan terhitung dari tanggal penyelesaian. Nantinya, keuntungan senilai Rp5.8 triliun hasil transaksi SDA akan dimasukkan ke dalam ekuitas, di mana ANTM menjadi bagian pemegang saham pengendali SDA.

     

    • ANTM dan HKCBL juga telah mencapai kesepakatan untuk mendirikan perusahaan patungan pada 22 Desember 2023. Perusahaan patungan tersebut ditujukan untuk menjalankan proyek hidrometalurgi (HPAL JVCO). Nilai transaksi investasi HPAL JVCO untuk penyetoran modal awal yang diserahkan ANTM ialah sebelah Rp3 miliar, senilai dengan kepemilikan saham 30% pada HPAL JVCO.

     

    • ANTM lewat anak usaha – Indonesia Battery Corporation (IBC) dengan kepemilikan saham 25%, HKCBL dan SGCBL juga berencana mendirikan JVCO Bahan Baterai, JVCO Sel Baterai dan juga JVCO Daur Ulang Baterai. Namun untuk SGCBL sendiri hanya akan terlibat di dalam JVCO Sel Baterai dengan kepemilikan mencapai 70%.

    Meski begitu, perlu diketahui bahwa fokus ANTM pada proyek hilirisasi mineral nikel ini besar kemungkinan, baru akan memberikan hasil di tahun-tahun ke depan. Adapun untuk langkah divestasi yang telah dilakukan ANTM terhadap anak usaha – PT Feni Haltim (FHT) dan PT Sumberdaya Arindo (SDA), ialah untuk dapat lebih memanfaatkan proyek rantai nilai baterai. Terlepas dari tujuan untuk bisa mendapatkan dana tambahan untuk membiayai ekspansi di bisnis nikel. Mempertimbangkan komoditas nikel yang sangat dibutuhkan sebagai salah satu bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.

    Dampak Skandal Emas Terhadap Citra Saham ANTM

    Terlepas dari prospek bisnis ANTM yang masih menarik dan pembagian dividen yang jumbo terhadap para pemegang sahamnya. Namun dampak dari skandal emas yang terjadi di ANTM, bukan hanya membuat merek LM Antam anjlok dipasaran. Namun citra ANTM sebagai perusahaan terbuka juga menjadi sorotan karena berkaitan erat dengan kualitas Good Corporate Governance (GCG), yang pada gilirannya nanti akan mempengaruhi kepercayaan para investor.

    Adapun dari sisi pergerakan harga saham ANTM dalam tiga tahun terakhir berada dalam tren menurun. Saat artikel ini ditulis harga saham ANTM ada di kisaran 1.260 an, sekalipun ANTM membagikan dividen sebesar 100% dari seluruh laba bersih tahun 2023 belum lama ini. Terbukti katalis positif tersebut tidak cukup kuat mendorong kinerja harga saham ANTM.

    ANTM harga saham penutupan 11 Juni 2024. Source: finance.yahoo.com

    Dengan kondisi begitu, maka tidak dapat dipungkiri bahwa GCG perusahaan memang disorot. Mengingat seluruh pelaku yang terlibat dalam skandal emas merupakan mantan GM UB-PPLM PT Aneka Tambang Tbk.

    Kesimpulan

    Pembagian dividen jumbo yang baru dilaksanakan pada 7 Juni 2024 kemarin, tidak cukup kuat untuk mendorong kinerja harga saham ANTM. Bukan hanya karena situasinya yang saat ini tengah dirundung skandal emas dan ditetapkannya enam tersangka sebagai pelaku ‘kejahatan kerah putih’ dalam badan ANTM.

    Namun dari sisi kinerja profitabilitas ANTM ini bisa dikatakan tidak cukup baik. Di mana penjualan ANTM turun -25.62% YoY menjadi Rp8.62 triliun di kuartal I-2024 dan menanggung Beban pokok penjualan yang sangat besar mencapai Rp8.37 triliun, yang paling signifikan berasal dari kenaikan beban Pembelian logam mulia sekitar 12.05% YoY menjadi Rp7.16 triliun di kuartal I-2024, dari Rp6.39 triliun per kuartal I-2023. Alhasil Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk tercatat hanya Rp238.3 miliar di kuartal I-2024.

    Dari sisi cashflow ANTM untuk di kuartal I-2024 ini dapat dikatakan tidak cukup sehat, dengan indicator berikut:

    Maka dapat ditarik sebuah gambaran:

    Di mana posisi kas operasi yang dimiliki ANTM tidak dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional. ANTM juga mendapatkan Penerimaan kas untuk asset lancar lainnya senilai Rp5.12 triliun yang berasal dari deposito jatuh tempo. Meski begitu, ANTM tetap melakukan kegiatan investasi. Sedangkan kas pendanaan tercatat negatif yang menunjukkan upaya ANTM membayar sejumlah pembiayaan, ditengah penjualan yang turun. Kondisi ini membuat cashflow ANTM masuk ke dalam kategori tidak cukup sehat.

    Akan tetapi, Bad Indicator di atas bisa menjadi Good Indicator Cashflow ketika di kuartal II-2024 ANTM mampu memperlihatkan kenaikan penjualan untuk Bijih Nikel dan Feronikel. Sehingga penjualan secara kesuluruhan meningkat dan mendongkrak pertumbuhan laba ANTM di kuartal berikutnya. Sejalan dengan prospek bisnis yang potensial, berkenaan dengan berkembangnya dan meningkatnya industri kendaraan listrik (Elcetric Vehickle/EV).

    Tidak heran, jika kemudian harga saham ANTM berada dalam tren menurun. Di tambah saham ANTM di tengah skandal emas saat ini masih didalami, berkenaan dugaan keterlibatan perusahaan atau tidak, mengingat rentang waktu yang terjadi sudah cukup lama dan baru terungkap sekarang.

    Menurut teman-teman investor apakah ANTM masih memiliki potensi perbaikan kinerja di kuartal berikutnya?***

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai prospek investasi saham dan strategi investasi yang tepat, jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dengan program Value Investing Mastery kami. Klik gambar di bawah ini untuk mendaftar dan mulai perjalanan investasi Anda.

    Merupakan platform belajar Investasi tumbuh dengan tenang yang dapat di akses kapanpun dan dimanapun tanpa ribet. Dapatkan return investasi yang maksimal dengan strategi yang tepat.
    The Investor

    © 2024. All rights reserved