Daftar Isi
ToggleSebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Telkom Indonesia (TLKM) telah memulai langkah besar dalam transformasi bisnisnya menuju telekomunikasi digital dengan membuat anak perusahaan baru, yaitu InfraCo, hal ini dilakukan dalam rangka transformasi bisnisnya menjadi perusahaan telekomunikasi digital. Perusahaan sendiri memiliki beberapa strategi dalam mencapai transformasinya ini. Kira-kira apa saja strategi yang dipersiapkan oleh PT Telkom Indonesia? Mari kita bahas
Sebelumnya kita akan bahas dulu mengenai profil perusahaan, TLKM atau PT Telkom Indonesia Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan bisnis jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi, serta jaringan telekomunikasi di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 6 Juli 1965. Kemudian listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 November 1995.
Dalam menjalankan bisnisnya perusahaan mempunyai empat segmen utama, yaitu mobile, consumer, enterprise, serta wholesale and international business (WIB). Segmen mobile mempunyai produk seperti mobile voice, SMS, value added service, dan mobile broadband. Kemudian segmen consumer menyediakan jasa Indihome dan jasa telekomunikasi lain kepada pelanggan perumahan. Segmen enterprise memberikan solusi end-to-end ke pelanggan corporate dan institusional. Segmen WIB memberikan jasa interkoneksi, satelit, sewa sirkit, very small aperture terminal (VSAT), data, teknologi informasi, broadband access, dan jasa internet ke operator telekomunikasi lain dan pelanggan internasional. Serta ada segmen lain-lain juga dengan produk digital content, business to business commerce, big data, serta financial service ke pelanggan perorangan atau korporasi.
Pemegang saham terbesar TLKM adalah pemerintah Indonesia yang memegang kepemilikan sebesar 52,1%. Sedangkan sisanya untuk publik sebesar 47,9%.
Dalam bertransformasi ke perusahaan telekomunikasi digital, perusahaan menerapkan strategi bisnis dan operasional dengan orientasi kepada pelanggan. Transformasi akan membuat perusahaan menjadi lebih lincah dan ramping dalam adaptasi karena perubahan industri yang sangat cepat.
Bisnis TLKM saat ini dibagi menjadi 3 digital business domain, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services. Perusahaan menerapkan strategi 5 bold moves, seperti Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo – FiberCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co, dan DigiCo. Dimana sebelumnya TLKM juga telah memisah segmen usahanya yaitu IndiHome yang digabung ke Telkomsel, hal ini dilakukan agar Telkomsel bisa fokus ke B2C dan Telkom fokus ke B2B, strategi ini masuk bagian FMC. Dan yang terbaru perusahaan membuat anak usaha baru yaitu InfraCo, yang berfokus dalam pengembangan dan pengelolaan aset fiber seluruh grup perusahaan kecuali milik MTEL (PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk).
Perusahaan melihat penetrasi home broadband di Indonesia masih sangat rendah sekitar 14%, sedangkan di negara-negara lain sekitar 30-34%. Sehingga perusahaan melihat peluang ini. Dan dengan adanya Infraco ini, diharapkan bisa meningkatkan optimalisasi aset-aset dan menjadi titik pertumbuhan baru perusahaan.
Aksi korporasi TLKM di tahun 2024 ini akan berkaitan dengan strategi 5 bold moves, seperti akselerasi pertumbuhan FMC, membentuk entitas Infraco tersebut, dan melakukan pengembangan kapasitas dan memperoleh strategic partner untuk bisnis data center-nya.
Jadi dengan hal ini memperlihatkan bahwa perusahaan sedang dalam masa transformasi bisnisnya, lalu bagaimana dengan laporan keuangan perusahaan pada kuartal ketiga tahun 2023 ini?
Neraca perusahaan per posisi kuartal ketiga tahun 2023, untuk asetnya sebesar Rp 276,2 triliun ada kenaikan sekitar 0,37% secara year to date. Dan kas-nya sebesar Rp 25,9 triliun atau sekitar 9,37% dibandingkan jumlah asetnya. Hutang buruk jangka pendek TLKM sebesar Rp 23,7 triliun. Jadi masih aman karena perusahaan memiliki kas sebesar Rp 25,9 triliun. Total hutang buruknya sebesar Rp 50,1 triliun dengan ekuitasnya sebesar Rp 130,6 triliun, sehingga DER sekitar 38,3% dimana ini masih cukup aman.
Untuk kinerja operasionalnya, TLKM pada kuartal ketiga tahun 2023 mencatatkan pendapatan yang naik 2,1% menjadi Rp 111,2 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 108,8 triliun. Dan menghasilkan laba usaha yang naik 10,7% menjadi Rp 34,9 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 31,5 triliun. Telkomsel mencatat nilai wajar investasi di GOTO dengan harga Rp 85 per saham, jumlah rugi yang belum direalisasi sebesar Rp 142 miliar, dan jika ditambah dengan yang lainnya maka kerugian dari perubahan nilai wajar atas investasi menjadi Rp 182 miliar saja, dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 3 triliun. Sehingga membuat beban perusahaan menjadi berkurang.
Kemudian untuk laba bersihnya tercatat naik 17,5% menjadi Rp 19,4 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 16,5 triliun.
Pendapatan perusahaan tersebut paling besar berasal dari mobile sebesar Rp 63,7 triliun. Kemudian consumer sebesar Rp 19,7 triliun. Enterprise sebesar Rp 14,5 triliun. WIB sebesar Rp 12,3 triliun, dan lain-lain Rp 793 miliar. Keseluruhannya mencatatkan kenaikan pendapatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Pergerakan harga saham TLKM di tahun 2024 ini masih belum kemana-mana baru naik 0,75% saja yang ditutup di level Rp 3.980/lembar saham. Menunjukkan level valuasi PBV sebesar 3,01x dan PER 15,19x.
TLKM saat ini sedang fokus dalam transformasi ke telekomunikasi digitalnya dengan kinerja saat ini yang meningkat. Harapannya di tahun-tahun mendatang pendapatan maupun laba bersih perusahaan bisa terus mengalami kenaikan dengan strategi yang dijalankan.
Bergabunglah dengan program Value Investing Mastery kami dan dapatkan wawasan eksklusif mengenai investasi saham yang menguntungkan. Klik gambar di bawah ini untuk informasi lebih lanjut dan jadilah bagian dari kesuksesan bersama kami.