Trader vs. Investor Pasif: Dua Tipe Investor di Pasar Saham
Memahami perbedaan antara trader dan investor pasif dalam berinvestasi di pasar saham. Pelajari cara mengoptimalkan hasil investasi Anda dengan memilih strategi yang tepat.
Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keungutngan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Mengenal Dua Tipe Investor di Pasar Saham
Apakah Anda merasa bingung dalam menentukan posisi Anda di pasar saham? Ada dua tipe investor yang dominan di pasar saham, yaitu Trader dan Investor Pasif. Masing-masing memiliki cara dan strategi tersendiri dalam berinvestasi.
Mendalami Kedua Tipe Investor
Trader
Mereka mencari cuan dengan memanfaatkan market risk, dengan melakukan timing market, kira-kira harganya sudah di bottom atau belum. Ketika harga sahamnya naik, trader akan melihat apakah market saat ini sudah naik di level resistance atau tertingginya, sehingga akan di eksekusi.
Ketika trader memanfaatkan market risk, analisa yang digunakan adalah yang menjurus ke pergerakan harga sahamnya, seperti analisa teknikal, bandarmology, foreign flow, follow the trend. Semua analisa yang menjurus ke pergerakan harga sahamnya, ini mayoritas yang dipakai untuk mencari cuan dalam jangka pendek oleh para trader.
Apakah para trader menggunakan analisis fundamental? Ya, tapi mayoritas yang digunakan sebagai acuan eksekusi adalah analisa market risk. Trader fokus kepada tren harga saham, sehingga analisis fundamental dan valuasi menjadi tidak penting. Mau fundamental jelek yang penting trennya bagus, ya dia beli. Mau valuasi sudah mahal, tapi tren harga saham sedang naik, dia akan tetap membeli, karena memiliki prinsip meskipun beli saham dengan harga mahal, besok saya punya rencana untuk menjual di harga yang lebih mahal lagi.
Investor
Mencari cuan dengan memanfaatkan fundamental risk. Ketika mencari saham atau cuan dalam jangka panjang, maka goal investasinya adalah jangka panjang, tidak ada target 10% langsung jual, 5% bungkus itu tidak ada. Tergantung sama fundamental perusahaan apakah masih layak di hold atau di lepas, itu kuncinya untuk mengeksekusi saham.
Dengan goal investasinya jangka panjang, maka analisa fundamental dengan kaidah value investing itu menjadi sangat penting, dibandingkan analisa yang menjurus ke pergerakan harga sahamnya.
Contohnya value investor membeli saham A, sepanjang kinerja dan fundamental masih bagus, serta harga saham masih murah, maka di hold saja. Tidak peduli harga sahamnya sudah menyentuh support resistance, asing masuk atau keluar, maupun bandar sedang akumulasi atau distribusi. Fluktuasi harga saham jangka pendek menjadi tidak penting.
Memahami Perbedaan Trading dan Investing
Berbeda dari sudut pandang, dimana trader memiliki sudut pandang di pergerakan harga saham. Sedangkan investor di bisnisnya, ada bisnis di balik saham yang dibeli. Sehingga akan berbeda metode analisa yang digunakan, kemudian berbeda juga time horizon, dan berbeda juga cara eksekusinya.
Sebelum Anda masuk ke Bursa, Anda harus pilih menjadi seorang Trader atau Long Term Investor. Kalau Anda tidak memiliki waktu untuk memantau market tiap hari, tidak usah memaksakan menjadi trader.
Pelajari lebih lanjut
Untuk mendalami lebih lanjut tentang investasi jangka panjang dan mendapatkan strategi investasi yang efektif, Anda dapat bergabung dalam program kami, Value Investing Mastery. Anda hanya perlu klik gambar yang ada dibawah untuk mendaftar dan memulai perjalanan investasi Anda dengan lebih terstruktur dan terarah. Ayo, jadilah investor yang bijaksana dan berhasil dengan kami!