Strategi Atasi Portofolio Saham Merah: Tips Saat Saham Terus Turun

Temukan strategi cerdas atasi portofolio saham merah. Apa yang harus dilakukan jika saham menurun terus? Pelajari tips investasi untuk hasil optimal

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Beberapa waktu lalu, kami menemukan portfolio dengan kondisi yang tidak menguntungkan, di mana semua emiten di dalamnya berwarna merah (turun). Bagaimana seharusnya kita menghadapi situasi seperti ini? Dalam artikel ini kami akan memberikan tips apabila kami dalam kondisi seperti itu.

Di dalam saham ada dua risiko utama, yaitu market risk dan fundamental risk. Market risk terjadi ketika harga saham akan mengikuti sentiment, sebagus apapun perusahaan ketika sentiment negatif maka harga sahamnya dalam jangka pendek juga akan turun. Sementara itu yang kedua adalah fundamental risk, dimana dalam jangka panjang harga sahamnya akan kembali ke fundamental aslinya. Fundamental risk inilah yang kami terapkan, dimana kami melihat kinerja perusahaanya, jadi tidak peduli dengan volatilitas market jangka pendeknya. Ketika kinerja perusahaan bagus, kami akan hold terus. Namun apabila ada tanda-tanda kinerjanya turun, maka kami akan mulai jual sahamnya. Apabila kita lihat pergerakan IHSG sepanjang tahun 2023 ini, sentimennya cenderung kebanyakan sentimen negatif. Sekarang kita akan membahas mengenai portfolio yang minus.

 

            Dengan kasus portfolio tersebut bisa kita lihat, cashnya sebesar 27 Juta, kemudian pegang 6 saham. Dengan kondisi portfolio seperti itu, langkah awal yang akan kami lakukan yaitu memilah dan  menghitung alokasi mana saham yang memberikan efek terhadap portfolio kami terlebih dahulu. Dapat kita lihat alokasi terbesar dari portfolio tersebut adalah saham SMDR sebesar 100 Juta dengan kondisi minus 50,8%. Alokasi terbesar kedua ada saham SMGR sebesae 33 juta. Alokasi terbesar ketiga yaitu BSDE sebesar 31 Juta, dan lainnya masih kecil alokasinya. Dapat kita simpulkan, saham SMDR memiliki alokasi sebesar 50% terhadap portfolio. Jika dalam portfolio kita terdapat alokasi yang besar, maka harus dipastikan itu adalah saham yang tepat, karena apabila alokasinya besar dan sahamnya tidak tepat kemudian sahamnya turun akan membuat kinerja portfolio secara keseluruhan turun. Dalam menyusun portfolio, kami menghindari alokasi yang mayoritas dan kami menahan maksimal 25% dari keseluruhan portfolio.

 

Kesalahan dari banyak orang ketika memiliki saham dengan alokasi besar terhadap portfolio, ketika harga sahamnya turun kesalahannya yaitu melakukan averaging down di saham tersebut. Yang akhirnya membuat secara tidak sadar porsi di saham tersebut mencapai 50%.

 

Melihat kinerja laba bersih saham SMDR yang mengalami penurunan cukup signifikan bahkan lebih dari 50%. Secara kuartalan saham SMDR mengalami penurunan sejak kuartal 1 hingga kuartal 3. Dilihat dari kinerjanya, pilihan untuk menghold saham SMDR dengan alokasi 50% terhadap portfolio, menurut kami itu adalah kesalahan karena kinerjanya kurang bagus.

 

            Dengan kondisi portfolio di atas, kondisi  saham JPFA kinerjanya sangat bagus, maka kami akan memilih untuk melakukan cut loss dalam saham HRUM karena fundamentalnya sudah berubah, kemudian cut loss saham UNVR karena kinerjanya turun dan hasil dana dari cut loss tersebut  akan kami belikan saham JPFA, sisa 27 cash ini akan kami tambahkan ke saham JPFA. Bagaimana dengan saham SMDR? menurut kami dengan kondisi kinerja yang turun dan harga sahamnya turun termasuk saham Undervalue, karena PBV masih 0,7x PE ratio 3x dan ROE diatas 10%. Kapan saham SMDR bisa naik kembali? kita tunggu kinerjanya naik lagi.

            Jika Anda ingin memahami lebih lanjut tentang strategi investasai yang cerdas, bergabunglah dengan Program Value Investing Mastery. Klik gambar dibawah ini dan raih keuntungan optimal dari portfolio investasi Anda.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter