Saham SILO 2023: Analisa, Prediksi, dan Kinerja Fundamental

Analisis Saham SILO 2023 dan prediksi kinerja hari ini

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa denganĀ klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Potensi saham SILO

PT Siloam International Hospitals (SILO) mengukir prestasi yang mengagumkan pada kuartal ketiga tahun 2023 dengan laba bersih melonjak sebesar 91% secara year-on-year dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, apa yang mendasari peningkatan gemilang ini dan apa langkah-langkah yang akan diambil perusahaan ke depan? PT Siloam International Hospitals (SILO) berdiri sejak tahun 1996 merupakan pemimpin industri rumah sakit swasta di Indonesia. SILO sudah listing di bursa pada tanggal 12 September 2013. Saat ini SILO memiliki 41 rumah sakit, dengan diantaranya ada 15 rumah sakit yang berlokasi di Jabodetabek dan sisanya yaitu 26 rumah sakit berada di pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, dan Ambon. PT Megapratama Karya Persada sebesar 49,57% merupakan pemilik saham terbesar. PT Megapratama Karya Persada tersebut merupakan entitas anak dari perusahaan dengan kode saham LPKR atau yang kita kenal dengan PT Lippo Karawaci, jadi SILO ini adalah bagian dari Grup Lippo. Kemudian kepemilikan saham SILO selanjutnya ada Prime Health Company Limited sebesar 26,18%. Sedangkan untuk masyarakat sebesar 15,38%.

Kinerja Kuartal Ketiga Tahun 2023

SILO menunjukkan peningkatan yang signifikan dimana jumlah pendapatan perusahaan membukukan kenaikan pendapatan sebesar Rp 8,2 triliun atau naik 18,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 6,9 triliun. Pendapatan tersebut terbagi menjadi dua yaitu spesialis dan non spesialis, yang keduanya mencatatkan kenaikan kinerja. Selain itu, laba bruto perusahaan sebesar Rp 3,2 triliun atau naik 29,7%, yang lebih tinggi kenaikan persentasenya dibandingkan pendapatannya, menandakan adanya efisiensi yang dilakukan perusahaan, dengan beban pokok pendapatan yang naik 13,6% saja.

Rincian pendapatan perusahaan tersebut berasal dari rawat inap yang membukukan pendapatan sebesar Rp 4,7 triliun dan rawat jalan sebesar Rp 3,5 triliun. Dengan terbagi lagi menjadi beberapa bagian, seperti obat dan perlengkapan medis, jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli, fasilitas rumah sakit, kamar rawat inap, dan yang lainnya. Menariknya hampir seluruh pendapatan tersebut mencatatkan kenaikan kinerja.

Sedangkan untuk laba bersih SILO membukukan kenaikan sebesar 91% menjadi Rp 858,9 miliar dibandingkan dengan sebelumnya sebesar Rp 449,2 miliar. Dari hal tersebut bisa kita pastikan terdapat efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan ini yang tentu membuat bottom line SILO bisa memiliki kinerja yang bagus.

Dari rilis perusahaan, sepanjang 9 bulan pertama tahun 2023 ini jumlah pasien rawat inap naik 29,1% menjadi 223.191 pasien. Kemudian Hari rawat inap dengan total 696.966 hari atau naik 18,6%. Dan rawat jalan terdapat 2.882.867 kunjungan atau naik 27,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Tentu kenaikan tersebut cukup tinggi yang menjadikan kinerja SILO bagus di tahun 2023.

Itu untuk kinerja secara year on year, kalau kita lihat kinerja secara kuartalan juga mencatatkan kinerja yang juga bagus. Dimana pendapatan perusahaan di bulan Juli hingga September 2023 ini pendapatannya naik 13%, sedangkan untuk laba bersih perusahaan naik 40% secara kuartalan. Kenaikan laba bersih lebih tinggi dari pendapatannya yang menandakan efisiensi dari perusahaan, dan ini sangat bagus.

Bagaimana proyeksi kinerja kedepannya?

Perusahaan sendiri saat ini sudah memiliki 41 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi dalam negeri. Melihat jawaban manajemen di public expose sekitar bulan Mei 2023 kemarin yang mengatakan jika 41 rumah sakit tersebut memiliki kapasitas 7.000 tempat tidur, dan saat ini baru 3.700 yang dioperasikan. Atau baru 52,8% saja, sehingga jika tempat tidur dimaksimalkan dan perusahaan membuat rumah sakit baru, tentunya pendapatan perusahaan kedepannya juga akan terus bertumbuh dengan diiringi pelayanan dengan kualitas yang tinggi. Pihak manajemen menyampaikan jika SILO akan membangun sekitar 1-2 rumah sakit setiap tahunnya. Perusahaan saat ini juga sedang mempersiapkan membangun 2 rumah sakit baru yang direncanakan akan dibangun di Jakarta dan Surabaya. Untuk Surabaya menjadi kota terbesar kedua yang ada di Indonesia dan tentu saja ada peluang besar, kemudian untuk Jakarta sendiri saat ini SILO sebagai pemimpin segmen premium di wilayah inti Jakarta dan Tangerang, jadi keputusan tersebut untuk memperkuat posisi SILO di Jakarta.
Dari press rilis perusahaan, pembelanjaan layanan kesehatan akan terus bertumbuh dengan kuat di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Ditandai dengan proyeksi untuk CAGR industri layanan kesehatan dari tahun 2022 sampai 2030 proyeksinya sebesar 7-8% dari data Kementerian Kesehatan Indonesia. Jadi dengan proyeksi tersebut, perusahaan rumah sakit kedepannya bisa diproyeksikan memiliki prospek cerah, jika memang benar industri layanan kesehatan akan bertumbuh 7-8%.
Pergerakan harga saham SILO sepanjang tahun 2023 ini sudah mencatatkan kenaikan yang mengesankan yaitu sebesar 95% dan ditutup di harga Rp 2.460/lembar saham. Dengan harga tersebut valuasi PBV berada di level 4,22x dan PER 27,7x, saham SILO menunjukkan potensi pertumbuhan yang menarik.
Untuk lebih mendalami potensi investasi ini, bergabunglah dalam program Value Investing Mastery dengan mengklik gambar di bawah ini.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter