Saham SIDO Muncul Masuk Indeks LQ45: Peluang Investasi di Segmen Herbal and Supplement

“Saham SIDO Muncul Masuk Indeks LQ45: Peluang Investasi di Segmen Herbal and Supplement”

Artikel ini membahas tentang saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yang masuk ke dalam indeks LQ45, serta potensi yang dimilikinya. Di dalam artikel ini disebutkan pergerakan harga saham SIDO, kontribusi dari segmen bisnis perusahaan, ekspansi ke luar negeri, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi harga saham SIDO. Artikel ini dapat memberikan wawasan dan informasi bagi pembaca yang tertarik untuk berinvestasi di pasar saham. Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini.

Kejutan menarik terjadi dalam perombakan daftar emiten LQ45. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan susunan daftar emiten dengan saham terlikuid di bursa. Pada artikel ini membahas mengenai salah satu saham yang menjadi penghuni baru indeks LQ45. Sebelum ke pembahasannya, jangan lupa like, share dan follow kami untuk mendapatkan update informasi mengenai dunia saham.

SIDO (SIDO MUNCUL)

Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menjadi saham penghuni baru indeks LQ45. Saham ini menarik, karena di akhir tahun 2022 sempat mengalami penurunan dari harga Rp1.000/lembar menjadi Rp600-an/lembar saham. Lalu apa yang menarik dari saham SIDO?

Pergerakan Harga Saham SIDO

Berikut ini adalah pergerakan harga saham SIDO sepanjang tahun 2022 hingga 27 Januari 2023. Terlihat di bulan Agustus 2022, harga saham SIDO mengalami penurunan. Dari harga Rp1.000/lembar menjadi Rp625/lembar saham. Pada tanggal 27 Januari 2023 saham SIDO naik signifikan sebesar 4,7% hal ini dikarenakan saham SIDO ini masuk ke dalam Indeks LQ45.

Jika dilihat dari penjualan perusahaan Sido Muncul ini ada tiga macam bisnis yang menompang kinerja dari saham SIDO yaitu segmen herbal and supplement, food and beverages, dan segmen pharmaceutical. Dari ketiga segmen tersebut, penyumbang terbesar dari SIDO berada di segmen herbal and supplement yang menyumbang lebih dari 60% penjualan hingga Kuartal 3 di tahun 2022. Dari segmen herbal and supplement, produk Tolak Angin yang menopang kinerja perusahaan SIDO. Kemudian di segmen food and beverages yang dimana kita mengenal produk Kuku Bima Energi menyumbang sekitar 30% dari penjualan SIDO. Sementara dari segmen pharmaceutical masih cenderung kecil yaitu menyumbang sekitar 10% dari penjualan SIDO.

Pada tanggal 25 Januari 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa saham SIDO masuk ke dalam Indeks LQ45 untuk periode per Februari 2023 dan membuat saham SIDO naik hampir 5% di tanggal 26 Januari 2023.

Kemudian hal yang menarik dari saham SIDO ini adalah ekspansi ke luar negeri, dimana penjualan ke luar negeri mengalami kenaikan yang signifikan yaitu di atas 80% secara tahunan, dan penjualan ekspornya menyumbangkan hingga 6% dari total penjualan SIDO untuk tahun 2022. Berikut ini adalah history kontribusi penjualan ekspor terhadap total penjualan SIDO. Terlihat di tahun 2020 penjualan ekspornya masih menyumbangkan sebesar 2% dari total penjualan SIDO, kemudian tahun 2021 naik menjadi 4% dan di semester 1 tahun 2022 naik menjadi 6%. Ketika pasar ekspor terbuka luas dan SIDO terus menerus berekspansi ke luar negeri, maka diharapkan ekspansi dari SIDO ini terus berjalan. Sementara produk favorit untuk ekspansi ke luar negerinya ini ada di segmen food and baverages yaitu produk Kuku Bima Energi yang menyumbang sekitar 16% sementara untuk domestic sekitar 84%. Untuk kuartal 3 tahun 2022, SIDO sudah mulai masuk di negara Ghana dan Cameroon. Kemudian di kuartal 4, SIDO berencana untuk masuk di negara China, Kenya dan Vietnam.

Di sisi lain, produk dari Sido Muncul ini mempunyai Economic MOAT tinggi, dimana jika kita lihat harga dari produk Tolak Angin ini mengalami kenaikan tiap tahunnya. Ketika SIDO tetap menaikkan harga jual dari produk Tolak Angin dan produk tersebut masih banyak yang membutuhkan hal ini menjadi salah satu keuntungan yang dimiliki oleh SIDO, walaupun tidak terjadi pertumbuhan volume penjualan tetapi harga jual produk yang terus naik maka omset SIDO akan terus naik. Hal inilah yang menarik ketika kita memilih perusahaan yang memiliki MOAT tinggi.

Laporan Keuangan SIDO

Posisi 30 September 2022, SIDO memiliki total aset sebesar 3,8 Triliun Rupiah dengan aset lancar sebesar 857 Milyar atau 22,2% asetnya berupa kas dan SIDO tidak memiliki hutang bank atau DER 0%, bahkan total liabilitasnya ini bisa dilunasi dari total semua kas yang dihasilkan oleh SIDO

Kinerja Operasional

Di tahun 2022, kinerja SIDO mengalami penurunan, dimana penjualan turun sebesar 5,9%, laba bruto juga mengalami penurunan sebesar 10,8% dan laba bersihnya juga menurun sekitar 16,8%. Penurunan ini diakibatkan oleh kenaikan yang signifikan di tahun 2021, dimana saat itu terjadi Covid varian Delta dan membuat permintaan produk-produk dari SIDO naik. Kemudian di tahun 2022 dimana masyarakat sudah mulai aktivitas normal, PPKM sudah dilonggarkan dan membuat permintaan SIDO menurun. Permintaan SIDO menurun ini bukan dikarenakan oleh kinerjanya namun kembali ke permintaan normalnya. Dilihat di tahun 2022, laba bersih menurun sebesar 25% dan pendapatan juga menurun sebesar 15%. Dan jika dilihat dari tahun 2013 hingga 2020 SIDO mengalami kenaikan dari laba bersih hingga pendapatan.

Dilihat dari QoQ, Pada Kuartal 1 2022, SIDO mengalami penurunan baik dari pendapatan maupun laba bersihnya, dimana di Kuartal 1 turun sekitar 25% pada laba bersihnya. Kemudian di Kuartal 2 juga mengalami penurunan 49% yang membuat SIDO menjadi anjlok. Namun di Kuartal 3, SIDO mengalami kenaikan yang signifikan baik dari penjualan maupun laba bersih.

Dividen Payout Ratio

Secara history, rata-rata saham SIDO ini membagikan 90% laba bersihnya yang dikonversikan menjadi dividen. Hal ini menarik karena SIDO ini merupakan perusahaan yang efisien yang tidak memerlukan banyak modal untuk ekspansi, di sisi lain neraca perusahaan ini sangat sehat dan menghasilkan cashflow yang bagus inilah yang membuat kas perusahaan berlimpah. Dan ketika kas berlimpah sedangkan perusahaan tidak memerlukan capex besar untuk ekspansi, maka perusahaan SIDO ini dapat membagikan 90% labanya ke dividen.

Valuasi SIDO

Ratio ROE saham SIDO dari tahun 2013 hingga 2018 selalu stabil. Memasuki tahun 2019 dan 2020 saat SIDO mulai ekspansi ke luar negeri membuat ROE nya menjadi naik. Hal yang wajar jika ROE naik maka PBVnya juga ikut naik. Tahun 2022, diproyeksikan ROE SIDO menurun menjadi 26,83% dibandingkan tahun 2021 yaitu 36,32%. Di harga Rp 800/lembar saham menunjukkan PBV 6.8x, dimana ini termasuk valuasi yang rendah dibandingkan tahun 2020 dan 2021.

Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa produk SIDO memiliki Economic MOAT yang kuat, dimana SIDO menaikkan harga jualnya dan kita sebagai konsumen masih membutuhkan dan membeli produknya. Dengan produk itu, SIDO tidak perlu untuk menaikkan volume penjualan dan omsetnya masih tetap naik. Kemudian SIDO masih gencar untuk ekspansi ke luar negeri. Harapan untuk jangka panjangnya porsi luar negeri ini dapat memberikan impact yang signifikan ke dalam kinerja SIDO. Selanjutnya untuk neraca perusahaannya sehat dengan kas berlimpah yaitu sebesar 22,2% aset berupa kas. Dalam hal ini kasnya mencukupi untuk membayar total hutang. Di sisi kinerja perusahaan di tahun 2022 perusahaan SIDO mengalami penurunan mulai dari pendapatan, laba kotor hingga laba bersihnya. Dan jika perusahaan dapat mencetak 945 Milyar hingga akhir tahun 2022, maka proyeksi ROE perusahaan 26,8%. Di harga Rp 800/lembar saham menunjukkan PBV 6,8X dengan PER ratio 25,4X dan Dividen Yieldnya 3-4% dan SIDO sudah membagikan dividen interim di akhir tahun 2022.

Itulah pembahasan mengenai saham SIDO yang masuk di LQ45 beserta kinerjanya. Nantikan update-an artikel dari kami dengan pembahasan yang lebih menarik. Semoga bermanfaat 😊

Untuk mengetahui secara advance tentang bagaimana cara mencari saham saham yang berpotensi bagger atau mengetahui cara berinvestasi tumbuh dengan tenang tanpa mantengin chart tiap hari. silahkan klik gambar dibawah. Akan kami beritahu bagaimana caranya! 

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter
Picture of Erose Perwita

Erose Perwita

Author | Founder theinvestor.id