Saham GJTL: Potensi Multibagger dan Analisis Bisnis | LKH

Temukan potensi keuntungan saham GJTL dan analisis bisnisnya. Pelajari kepemilikan saham oleh Lo Kheng Hong, pergerakan harga, rincian biaya produksi, dan kinerja keuangan.

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keungutngan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Pergerakan Harga Saham GJTL

Ketidakpastian keuangan global sering kali menyebabkan ketegangan dan kebingungan di antara investor. Berinvestasi pada waktu yang tidak menentu seperti ini bisa menjadi tantangan sekaligus membingungkan. Pertanyaannya adalah, bagaimana cara memilih investasi yang tepat? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa dana kita akan tumbuh dan berkembang, terlepas dari tekanan ekonomi global?

Pergerakan Harga Saham GJTL

Pada tanggal 31 Desember 2022, Lo Kheng Hong memiliki 180 juta lembar saham GJTL, yang setara dengan 5,17% kepemilikan saham. Lo Kheng Hong telah mengakumulasi saham GJTL dengan harga kisaran Rp 400-600 per lembar saham sejak tahun 2018.

Pergerakan Harga Saham GJTL dalam Jangka Panjang

Pada tahun 2013, harga saham GJTL mencapai level tertingginya di Rp 3.600 per lembar saham. Namun, seiring waktu, harga saham ini mengalami penurunan dan pada tahun 2023, harga saham GJTL berada di level Rp 800 per lembar saham.

Bisnis GJTL dan Penjualan Produknya

GJTL memiliki beberapa produk, termasuk ban sepeda motor, ban mobil penumpang, ban truk, dan bus. Penjualan produk GJTL didominasi oleh pasar domestik, dengan penjualan di pasar domestik mencapai 72% pada kuartal pertama tahun 2023. Fokus penjualan GJTL adalah pada pasar ban pengganti atau replacement.

Rincian Biaya Produksi dan Sentimen Positif

Pada kuartal pertama tahun 2023, biaya produksi GJTL didominasi oleh biaya bahan baku sebesar 68%. Harga karet, sebagai bahan baku utama, menguntungkan GJTL karena harga karet lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, biaya energi didominasi oleh biaya gas alam. Pada tahun 2023, harga gas alam juga mengalami penurunan, memberikan sentimen positif bagi GJTL.

Kinerja Keuangan GJTL pada Kuartal Pertama 2023

Pada kuartal pertama tahun 2023, GJTL mencatat kinerja yang sangat baik. Penjualan bersih naik 5% dari periode sebelumnya, laba kotor naik 37%, dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar 272%. Kenaikan laba bersih ini disebabkan oleh keuntungan kurs, di mana GJTL berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 932% akibat selisih kurs mata uang asing.

Pengaruh Selisih Kurs terhadap Laba Bersih dan ROE

Pengaruh selisih kurs mata uang asing terhadap laba bersih perusahaan sangat signifikan. Pada pos pendapatan GJTL, pendapatan tetap stabil, tetapi laba bersihnya sangat bervariasi. Selisih kurs juga mempengaruhi Return on Equity (ROE) perusahaan, di mana ROE mengikuti perubahan laba bersih.

Valuasi Saham GJTL

Pengaruh selisih kurs mata uang asing terhadap laba bersih perusahaan sangat signifikan. Pada pos pendapatan GJTL, pendapatan tetap stabil, tetapi laba bersihnya sangat bervariasi. Selisih kurs juga mempengaruhi Return on Equity (ROE) perusahaan, di mana ROE mengikuti perubahan laba bersih. Salah satu contoh kurs mempengaruhi laba bersih perusahaan. Pada pos pendapatan dari GJTL bisa dikatakan stabil di angka 12 triliun hingga 19 triliun. Namun berbeda dengan laba bersihnya, laba bersihnya bergerak volatile, dimana tahun 2013-2014 mengalami keuntungan namun pada tahun 2015 GJTL rugi padahal pendapatannya stabil. Kemudian pada tahun 2016 pendapatan naik tipis namun labanya naik cukup signifikan, tahun 2017 pendapatan naik namun laba bersih turun, bahkan tahun 2018 pendapatan naik namun perusahaan mengalami kerugian. Di tahun 2023 ini proyeksi laba bersih GJTL memiliki target bisa membukukan laba 700 Miliar. Maka bisa disimpulkan laba bersih yang volatile ini dikarenakan adanya selisih kurs mata uang asing.

Pada ROE perusahaan selalu mengikuti laba bersihnya, dimana laba bersih turun maka ROE juga mengalami penurunan, dan apabila perusahaan rugi maka ROE juga akan minus. Bisa kita lihat ROE perusahaan jarang menyentuh 10%. Jadi pada proyeksi laba tahun 2023 sebesar 700 Miliar, maka proyeksi ROE sebesar 9,8%. Disisi PBV, Historis PBV GJTL jarang menyentuh level 1x, dimana artinya jangan terlalu berharap untuk PBV bisa menyentuh 1x.

Jadi bisa disimpulkan bahwa pada harga Rp 815 per lembar saham saat ini masih menunjukan PBV sebesar 0,4x dengan PER sebesar 3x dan berpotensi ROE naik menjadi 9%-10% dengan catatan kurs dollarnya lebih rendah dari tahun 2022 lalu. Menurut kami valuasi 0,4x ini tergolong masih murah dimana apabila dihitung pada harga saham Rp 1.200 per lembar saham, valuasi pbv hanya 0,6x ini tergolong masih wajar. Dan apabila di harga Rp 1.600 per lembar saham, maka valuasi PBV nya sebesar 0,8x.

Join Program Value Investing Mastery

Jika Anda tertarik dengan potensi investasi ini, kami mengundang Anda untuk bergabung dalam program Value Investing Mastery. Klik gambar di bawah ini untuk bergabung sekarang dan dapatkan pengetahuan lebih lanjut tentang investasi yang berharga. Disclaimer: Informasi yang disediakan dalam artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak dapat dianggap sebagai saran investasi. Keputusan untuk berinvestasi sepenuhnya adalah tanggung jawab pembaca. Pastikan untuk melakukan riset dan konsultasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Penulis dan platform tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi yang diambil berdasarkan informasi yang diberikan.
Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter