Proyeksi Harga Minyak Brent Tahun 2024: Analisis dan Pengaruhnya Terhadap Pasar Saham

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Pengantar

Harga minyak brent di tahun 2023 ditutup di harga US$ 77 per barel, turun sekitar 10% secara yoy. Namun pernah mencapai level US$ 93,29 per barel di bulan September 2023, akibat ketegangan di Timur Tengah.

10 negara produsen minyak terbesar di dunia tahun 2022 beberapa diantaranya berasal dari Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Irak, UEA, Iran, dan Kuwait. Untuk Arab Saudi menempati posisi kedua. Jadi terjadinya ketegangan di Timur Tengah akan berpengaruh terhadap harga minyak brent.

Faktor-Faktor Pengaruh Harga Minyak Brent

Pada akhir tahun 2023 terjadi konflik di laut merah, akibatnya terdapat perusahaan minyak yang menahan pelayarannya melewati laut merah ini karena risikonya yang tinggi dan hal ini bisa mengganggu pasokan minyak global.

Saat ini harga minyak brent masih dalam kondisi yang tidak pasti karena dibayangi oleh faktor produksi dan permintaannya, dan dengan meluasnya ketegangan di Timur Tengah bisa membuat harga minyak brent volatile.

 

Proyeksi Harga Minyak

Proyeksi untuk tahun 2024 ini sepertinya harga minyak brent masih akan cukup volatile. Energy Information Administration memperkirakan, harga minyak brent rata-rata akan berada di kisaran US$ 82 per barel di tahun 2024 ini.

Kemudian sumber dari Reuters, beberapa brokerage/agency memproyeksi harga minyak brent akan berada di level US$ 74 sampai US$ 85 di tahun 2024 ini.

Saat ini harga minyak brent sendiri diperdagangkan di level US$ 82 per barel. Jadi bagaimana menurut Anda?

Kesimpulan

Pergerakan harga minyak Brent memiliki dampak langsung terhadap pasar saham Indonesia. Indonesia merupakan importir minyak mentah, sehingga kenaikan harga minyak Brent dapat meningkatkan biaya impor minyak dan berpotensi mengurangi profitabilitas perusahaan-perusahaan dalam negeri. Selain itu, volatilitas harga minyak Brent juga dapat mempengaruhi sentimen investor dan pergerakan indeks saham di bursa Indonesia.

Bergabunglah dengan program Value Investing Mastery kami, pelajari analisa fundamental saham secara tepat dan raih keuntungan maksimal di pasar saham. Klik gambar di bawah ini untuk informasi selanjutnya.