Temukan informasi terkini tentang saham MDKA. Analisis harga wajar MDKA, kinerja kuartal MDKA hari ini, prospek saham MDKA 2023, dan saham MDKA price hari ini
Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa denganĀ klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Dalam sebulan ini beberapa harga komoditas logam industri tercatat mengalami penurunan, seperti timah yang turun 2,57%, nikel turun 9,15%, zinc turun 1,26% dan lainnya.
Kemudian harga logam seperti emas juga turun 2,82%, perak turun 5,45%, tembaga turun 3,81%, baja turun 3,91%, dan lainnya.
Salah satu pemicu penurunan dari harga komoditas logam industri tersebut adalah adanya kekhawatiran terhadap perekonomian negara China yang melambat. Kemudian harga komoditas seperti emas turun karena menguatnya dolar Amerika Serikat yang kita lihat pada 10 Oktober 2023 untuk US$ 1 itu sebesar Rp 15.730 dan saat ini turun menjadi Rp 15.690.
Membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang komoditas tembaga, nikel, emas dan perak yaitu PT Merdeka Copper Gold atau MDKA. Melihat kinerja MDKA pada kuartal kedua tahun ini tercatat mengalami kerugian, dimana jika kita melihat secara historis tahunan MDKA terus mencatatkan laba sejak tahun 2017. Kira-kira apa penyebab kerugian di kuartal kedua tahun 2023 ini?
PT Merdeka Copper Gold, atau yang dikenal dengan MDKA, merupakan perusahaan yang bergerak di sektor komoditas tembaga, nikel, emas, dan perak. Ironisnya, meskipun sebagian besar komoditas logam menunjukkan penurunan, kinerja MDKA di kuartal kedua tahun ini malah mencatat kerugian. Sebagai titik perbandingan, MDKA telah mencatatkan laba secara konsisten sejak tahun 2017. Lantas, apa yang menjadi penyebab kerugian di kuartal kedua 2023?
Profil Perusahaan
Pada 5 September 2012 MDKA didirikan dengan nama awalnya PT Merdeka Serasi Jaya, adalah induk usaha dari perusahaan melakukan produksi logam dan mineral. Kemudian setelah dua tahun didirikan, nama perusahaan diganti menjadi PT Merdeka Copper Gold. Perusahaan melakukan aktivitas operasionalnya seperti eksplorasi, penggalian, dan produksi emas, perak, nikel, dan tembaga. Kemudian juga industri dan perdagangan besar logam dan bijih logam. Serta penyediaan mineral lain, dan layanan pembangunan tambang lewat anak perusahaan MDKA. Untuk melancarkan kegiatan bisnisnya, terdapat beberapa aset utama yang dimiliki perusahaan seperti Tambang Emas Tujuh Bukit, Tambang Tembaga Wetar, Proyek Tembaga Tujuh Bukit, Pengembangan Proyek Emas Pani, dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
MDKA dimiliki oleh PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) dengan persentase kepemilikan sebesar 18,57%, kemudian ada PT Mitra Daya Mustika sebesar 12,06%. Sedangkan untuk masyarakat cukup besar yaitu 46,48%.
Laba Bersih MDKA Q2 2023 Turun
kinerja bottom line MDKA yang turun, perusahaan pada kuartal kedua tahun 2023 ini mencatatkan kerugian sebesar US$ 49,2 juta atau turun 150,8% dibandingkan dengan sebelumnya yang mencatatkan laba bersih sebesar US$ 96,7 juta.
Sebenarnya pendapatan usaha MDKA tercatat mengalami kenaikan 52,3% menjadi US$ 520 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 sebesar US$ 341,4 juta. Beban pokok pendapatan perusahaan naik sangat signifikan yaitu 99,9% menjadi US$ 473,8 juta. Dengan kenaikan beban tersebut, membuat laba kotornya turun 55,8% menjadi US$ 46,1 juta.
Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan emas, perak, katoda tembaga, feronikel dan nickel matte sebesar US$ 517,8 juta. Untuk ekspornya sebesar US$ 354,6 juta dan domestik sebesar US$ 166,7 juta. Keduanya tercatat naik. kemudian terdapat pendapatan lain-lain sebesar US$ 2,1 juta.
Melalui rilis perusahaan, naiknya pendapatan yang signifikan karena adanya tambahan penjualan NPI (Nickel Pig Iron) dan nikel matte sebesar US$ 222 juta. Akan tetapi penjualan emas perusahaan turun menjadi 49.540 ons emas dari Tambang emas Tujuh Bukit yang sebelumnya 73.940 ons emas. Penurunan penjualan disebabkan karena terdapat keterlambatan dalam penjualan emas yang diproduksi akhir kuartal kedua 2023, dan untuk harga jual rata-rata naik menjadi US$ 1.937/oz dibandingkan sebelumnya US$ 1.870/oz. Kemudian penjualan tembaga juga turun dari 10.026 ton menjadi 7.876 ton dari Tambang tembaga Wetar karena terdapat penurunan produksi.
Penyebab Laba Bersih Turun
Jika dilihat beban pokok pendapatan perusahaan yang naik signifikan tersebut berasal dari biaya pengolahan sebesar US$ 513,8 juta, atau tercatat naik 175,9%. Signifikan sekali kenaikannya
Jika melihat rilis dari perusahaan, beban pokok pendapatan tersebut naik terutama karena adanya kenaikan di beban pokok pendapatan MBMA untuk produksi NPI sebesar US$ 282 juta. Harga NPI sendiri mengalami penurunan karena turunnya permintaan stainless steel di Tiongkok dan memiliki biaya yang naik lebih tinggi, sehingga membuat margin NPI menjadi rendah.
Tidak hanya beban pokok pendapatan perusahaan saja yang tercatat naik, beban keuangan yang dimiliki perusahaan juga naik menjadi US$ 39,6 juta, kemudian terdapat beban lain-lain sebesar US$ 30,1 juta yang sebelumnya mencatatkan pendapatan lain-lain bersih sebesar US$ 62,5 juta. Beban keuangan yang naik disebabkan karena suku bunga yang naik dan dari hutang yang dimiliki MDKA terus naik. Sedangkan untuk beban lain-lain berasal dari pajak pendiri untuk IPO MBMA dan terdapat kerugian selisih kurs karena depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan revaluasi obligasi rupiah.
Saat ini harga saham MDKA berada di level Rp 2.540/lembar saham, atau sudah turun 38,3% sepanjang tahun 2023 ini. Dengan level harga tersebut valuasi PBV MDKA di level 4,46x dan PER -42,27x.
Pasar selalu penuh dengan ketidakpastian. Namun, dengan pemahaman yang mendalam tentang dinamika pasar dan perusahaan, investor dapat membuat keputusan yang tepat. Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang dunia investasi, kami sarankan untuk bergabung dengan program Value Investing Mastery. Anda bisa mengetahui lebih lanjut dengan mengklik gambar di bawah ini.