Pergerakan Harga Saham BRIS akibat Serangan Ransomware bukti Kepercayaan Masyarakat?

Pada tanggal 15 dan 16 Mei 2023, harga saham BRIS mengalami penurunan 12% akibat serangan ransomware. Baca artikel untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam.

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini.

DI SERANG RESOMWARE!! BRIS ARB!!!

Pada tanggal 15 dan 16 Mei 2023 harga saham BRIS mengalami penurunan 12%. Hal ini diakibatkan karena BSI terkena resomware. Penurunan harga saham ini apakah menjadi peluang atau justru malah jebakan? Sebelum ke pembahasannya jangan lupa like, share dan follow kami serta download E-book kami link tersedia di bio.

Pada tanggal 8-11 Mei layanan Bank Syariah Indonesia (BRIS) mengalami gangguan akibat serangan hacker. Membuat para nasabah banyak complain dikarenakan tidak bisa menggunakan aplikasi mobile banking dari BSI tersebut. Sehingga banyak transaksi yang tidak bisa diselesaikan pada waktu itu. Tapi ada hal yang menarik dari kejadian tersebut di pergerakan harga sahamnya.

Apabila dilihat dari pergerakan harga BRIS pada tanggal 8-11 Mei lalu saat terjadi gangguan di layanan BSI, harga sahamnya mengalami kenaikan sebesar +3,4%. Kemudian setelah minggu berikutnya harga saham BRIS menurun sebesar -11,95%. Namun secara year to date harga saham BSI masih naik +24%.

Bisnis model perbankan ini adalah bisnis distribusi uang. Karena bank dianggap sebagai Lembaga penyalur dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana kemudian disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan dana. Sehingga modal bank paling utama yaitu kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Kemudian uang yang kita simpan di bank tersebut disalurkan dalam bentuk kredit kepada nasabah atau debitur dengan analisa kelayakan kredit. Hal yang terpenting yaitu kepercayaan dari masyarakat. Apabila masyarakat percaya terhadap bank tersebut, maka masyarakat akan berbondong-bondong untuk menyimpan uangnya di bank tersebut begitu pula kebalikannya. Perlu di ketahui nasabah simpanan atau dana dari pihak ketiga ini sebagai modal atau sebagai pluru bagi bank tersebut. Apabila kepercayaan masyarakat terhadap bank hilang, masyarakat bisa menarik besar-besaran sehingga bank bisa bangkrut.

Dibawah ini adalah neraca dari BSI.

Dilihat dari rasio BSI sebenarnya menunjukan rasio yang cukup bagus. Apabila dilihat rasio NPF gross pada Maret tahun 2023 menunjukan 2,36% dan NPF net menunjukkan rasio 0,54%. Dari rasio tersebut bisa dilihat adanya perbaikan dibandingkan pada periode Maret tahun 2022. Kemudian rasio FDR pada Maret 2023 menunjukan rasio sebesar 79,14% dan angka ini lebih optimal dibandingkan pada periode Maret 2022 sebesar 74,37%.

Dari data dan analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kuartal pertama tahun 2023 ini kondisi BSI masih baik dan bagus, dilihat dari adanya pertumbuhan simpanan dan pinjaman selain itu rasio-rasionya bisa dikatakan masih sehat.

Untuk mengetahui secara advance tentang bagaimana cara mencari saham saham yang berpotensi bagger atau mengetahui cara berinvestasi tumbuh dengan tenang tanpa mantengin chart tiap hari. silahkan klik gambar dibawah. Akan kami beritahu bagaimana caranya! 

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter