Daftar Isi
ToggleSebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Trading dan investing tidak bisa disamakan seperti halnya lari sprint dan juga lari marathon. Lari mana yang lebih kenceng? tidak bisa dibandingkan. Para pelari sprint lari hanya jarak pendek kurang dari 1 KM. Para pelari marathon bisa berlari berkilo-kilo meter. Artinya pelari sprint tidak bisa menggunakan gaya sprintnya untuk marathon dan pelari marathon tidak bisa menggunakan gaya marathonnya untuk lari sprint.
Jika dapat disimpulkan, cuan mana antara trading dan investing? ya itu pasti tujuan untuk trading dan investing itu berbeda. Contohnya seperti jika kita melakukan investasi beli, saham dan meninggalkan market. maka bisa dikatakan para investor tidak memiliki hambatan dalam memantau pergerakan harga sahamnya.
Saat melakukan trading, para trader ini memanfaatkan market risk atau volatilitas harga pasarnya. Biasanya para trader menggunakan analisa teknikal dengan melihat pergerakan harga saham, kemudian ada juga para trader melihat transaksi dari bandar, atau bandarmology. Para trader juga melihat akumulasi dari asing dan ada juga trader yang memanfaatkan tren pasar yang berlangsung. Para trader ini biasanya memiliki target hanya 3%-10% saja. Trading ini bisa dikatakan sama seperti spekulasi, berbeda dari investing.
Saat melakukan investasi, para investor lebih melihat fundamental perusahaan. Biasanya, para investor ini sebelum membeli saham mereka akan melakukan analisa terlebih dahulu seperti analisa bisnisnya. Bisnisnya seperti apa, segmen usahanya apa saja, produknya seperti apa. Kemudian bisa melakukan melihat kondisi neracanya, seperti seberapa besar Kas yang dimiliki perusahaan, bagaimana kondisi utang dari perusahaan tersebut dan seberapa sehat neraca perusahaan tersebut. Selanjutnya para investor juga perlu melakukan analisa keuangannya, bagaimana kondisi keuangan perusahaan, kinerjanya perusahaanya, apakah perusahaan sudah laba atau masih mengalami kerugian. Para investor juga perlu melihat kondisi arus kas perusahaanya. Apakah perusahan membukukan arus kas operasionalnya positif atau negatif?
Kemudian yang terakhir para investor juga perlu melihat valuasi harga sahamnya sebelum melakukan pembelian saham. Apakah valuasi harga sahamnya sudah mahal atau masih murah. Analisa valuasi ini bisa melihat PBV dan PER. Para investor ini juga memiliki target yang lebih panjang daripada trader, di mana untuk target penjualan para investor ini tidak menentu, tergantung dengan kondisi fundamentalnya. Selama fundamental perusahaan masih sesuai skenario biasanya para investor akan terus menghold saham tersebut.
Perbedaan trader dengan investor value investing yang bisa kita lihat yaitu Trader harus selalu mantau saham, kalau Investor saham gak perlu mantau market, selama kinerja perusahaannya sesuai skenario, artinya Investor saham ini lebih fleksibel.
Terjun di dunia saham membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga menjaga konsistensi dan melebihi pertumbuhan IHSG+10%. Konsisten untuk menumbuhkan uang dengan berinvestasi yang benar. Gimana caranya? Pelajari lebih lanjut di program kami Value Investing Mastery. Program kami akan membimbing anda untuk berinvestasi yang tenang, aman dan pastinya bertumbuh. Fasilitas yang Anda dapatkan pastinya ekslusif seperti filosofi investasi saham, membaca laporan keuangan, menghitung valuasi harga wajar saham, Menyusun portfolio dan menghitung kinerja portfolio. Klik gambar di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.