Daftar Isi
ToggleSebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Beberapa waktu lalu banyak yang beranggapan bahwa dalam menghadapi pemilu menjadi sentimen baik bagi emiten-emiten telekomunikasi di Indonesia. Seperti saham TLKM, ISAT dan EXCL yang dianggap menguntungkan. Pada artikel ini kami akan sedikit mereview secara singkat mengenai kinerja dari 3 saham tersebut. Bagaimana kinerjanya? Mari kita bahas.
Sejak tahun 2013 saham TLKM pernah diperdagangkan hingga mencapai level harga Rp4.800/lembar saham, di mana saat itu terjadi pada tahun 2017 dan 2022 lalu. Kemudian di tahun 2020 harga saham TLKM sempat jatuh hingga menyentuh level harga Rp2.500/lembar saham. Hingga saat ini harga saham TLKM ditutup pada level 3980 dengan valuasi PBV 3,01x dengan PE Ratio 15,19x.
Kemudian kita masuk di kinerja dari TLKM. Laporan kinerja TLKM yang tersedia pada periode kuartal ketiga tahun 2023, di mana TLKM membukukan kinerja pendapatan naik 2% dari 108 triliun menjadi 111 triliun. Laba usaha dari TLKM juga naik 11% dari 31 triliun menjadi 34 triliun sehingga TLKM membukukan laba bersih 19 triliun naik 18% dari 16 triliun.
Secara histori kinerja TLKM, kami memproyeksikan pendapatan TLKM Full Year 2023 berkisar 147 triliun seperti tahun 2022. Kemudian laba bersih TLKM sempat mengalami penurunan pada tahun 2022 lalu, namun kami memproyeksikan pada tahun 2023 TLKM dapat membukukan kinerja laba bersih berkisar 25,9 triliun. Jika TLKM mampu membukukan laba bersih tersebut maka tahun 2023 akan menjadi laba tertinggi sejak tahun 2013.
Saham selanjutnya yaitu Indosat Tbk dengan kode saham ISAT. Harga saham ISAT pernah diperdagangkan di level terendah hingga menyentuh level harga Rp1.000an/lembar saham di mana itu terjadi pada tahun 2020 saat awal terjadi pandemi covid-19. Kemudian ISAT pernah mencapai harga tertingginya di tahun 2023 hingga mendekati level Rp11.000/lembar sahat. Hingga artikel ini dibuat, harga saham ISAT diperdagangkan di level harga Rp9.500/lembar saham dengan valuasi PBV 2,64x dan PE Ratio 20,27x.
Kinerja pendapatan kuartal ketiga tahun 2023 ISAT naik 8% dari 34 triliun menjadi 37 triliun. Namun laba kotor ISAT mengalami penurunan sebesar 11% dari 7,8 triliun menjadi 7 triliun. Sehingga laba bersih ISAT juga mengalami penurunan sebesar 24% dari 3,6 triliun menjadi 2,7 triliun.
Secara historis, kinerja pendapatan ISAT bisa dikatakan tumbuh hingga akhirnya pada tahun 2022 ISAT bisa membukukan pendapatan All Time Highnya mencapai 46 triliun. Kami memproyeksikan di tahun 2023 ISAT mampu membukukan pendapatan berkisar 49 triliun. Kemudian pada sisi laba bersih pada tahun 2013 hingga 2015 ISAT mengalami kerugian kemudian di tahun 2018 dan 2020 juga mengalami kerugian. Disisi lain pada tahun 2021 ISAT mampu membukukan laba bersih cukup tinggai sebesar 6,7 triliun. Namun sayangnya pada tahun 2022 laba bersihnya mengalami penurunan. Apabila ISAT mampu mempertahankan kinerjanya di tahun 2023 ini, kami memproyeksikan laba bersih ISAT mencapai 3,7 triliun.
Berbeda dengan kedua emiten sebelumnya, di mana harga saham EXCL selalu turun hingga tahun 2023 atau dalam fase downtrend. EXCL pernah diperdagangkan di level harga Rp6.800/lembar saham. Hingga tulisan ini dibuat, harga saham EXCL ditutup dilevel harga Rp2.300/lembar saham dengan valuasi PBV 1,15x dengan PE Ratio 21,68x.
Pada kinerja kuartal ketiga tahun 2023, EXCL mampu membukukan pendapatan 23,8 triliun naik 11% dari sebelumnya 21,5 triliun. Kemudian laba bruto ECXL naik 15% dari 3 triliun menjadi 3,4 triliun dan laba bersih naik tipis 3% dari 981 miliar menjadi 1,01 triliun.
Secara historis, Kinerja pendapatan EXCL selalu tumbuh. Apabila EXCL mampu mempertahankan kinerjanya, pendapatan tahun 2023 kami proyeksikan sebesar 32 triliun dan menjadi pendapatan tertinggi sejak tahun 2013 lalu. Kemudian EXCL pernah mengalami kerugian pada tahun 2014 dan 2018. Dimana kerugian tahun 2018 tersebut terjadi karena terjadinya penutupan layanan 2G di Indonesia. Dengan kinerja pendapatan All Time High, kami juga memproyeksikan kinerja laba bersih EXCL tahun 2023 sebesar 1,3 triliun dan menjadi pendapatan tertinggi sejak tahun 2013 lalu.
Pasca pemilu tahun ini, kinerja saham TLKM, ISAT, dan EXCL menarik untuk diamati. TLKM menunjukkan potensi pendapatan dan laba bersih tertinggi sejak 2013, sementara ISAT menghadapi peningkatan pendapatan namun laba bersih yang menurun. Kemudian EXCL menampilkan pertumbuhan pendapatan yang stabil namun laba bersih yang terkendala. Dengan pengaruh pemilu terhadap harga saham dan sektor telekomunikasi, investasi dalam perusahaan telekomunikasi di Indonesia memerlukan analisis teliti dan mendalam.
Bergabunglah dengan program Value Investing Mastery sekarang dengan mengklik gambar di bawah ini untuk mengembangkan strategi investasi Anda lebih lanjut.