PBID Dongkrak Penjualan, Fokus pada UMKM dan Kinerja Positif

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Pengantar

PBID andalkan UMKM dongkrak penjualan, lantaran produk yang dihasilkan perusahaan banyak digunakan oleh sektor pasar usaha mikro, kecil, dan menengah ini. Terutamanya untuk mengemas makanan dan minumin siap saji. PBID sendiri optimis akan nilai produknya yang sangat terjangkau oleh sektor UMKM sehingga dapat meningkatkan kinerja. Harga saham PBID sendiri sejak awal tahun 2024 sudah naik sekitar 58%, dari 334an di Januari ke level 530an. Di mana kenaikan harga sahamnya didukung oleh capaian laba bersih yang naik 49.5% YoY di 3Q2024. Nah mari kita simak reviewnya…

PBID Andalkan UMKM Dongkrak Penjualan

PT Panca Budi Idaman Tbk (sticker code: PBID) merupakan perusahaan produsen plastik kemasan. Sekaligus berperan sebagai distributor yang memasok produk plastik ke konsumen akhir.

Adapun salah satu strategi yang belakangan tengah diupayakan PBID adalah memperkuat penjualan di sektor pasar usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM. Strategi ini berkenaan dengan banyaknya produk plastik yang dimanfaatkan para pelaku UMKM. Khususnya bagi UMKM yang membuka usaha makanan dan juga minuman, yang memanfaatkan plastik sebagai kemasan. Tidak hanya UMKM, PBID juga optimis terhadap penggunaan plastik untuk pasar tradisional. Lantaran produksi plastik PBID ini lebih sesuai untuk sektor UMKM dan harga jual yang juga terjangkau.

Oleh sebab itu juga, perusahaan produsen plastik ini tidak memiliki ketertarikan untuk memproduksi plastik kemasan khusus, yang menyasar segmen bisnis premium. Di mana pada segmen bisnis premium ini, plastik akan dimanfaatkan oleh restoran kelas atas. Adapun rencana UMKM adalah lebih memiliki melakukan diversifikasi produk.

Peluang pasar UMKM. Source: Public Expose 2024

Sebagai gambaran sederhana, mengapa PBID andalkan UMKM? Jawabannya, karena sektor UMKM ini memiliki banyak lini usaha yang menawarkan peluang pertumbuhan yang besar untuk rantai penggunaan plastik. Jadi jika dilihat dari kacamata lebih luas, UMKM ini memiliki berbagai lini usaha antara lain:

Source: Amartha.com

Potensi Bisnis PBID dari Program Makanan Bergizi Gratis

PBID sendiri sampai dengan saat ini termasuk ke salah satu produsen plastik kemasan yang terbesar di Indonesia. Berkat fokusnya menyasar sektor UMKM, sehingga ke depannya PBID akan mempertahankan pangsa pasarnya di sektor UMKM. Dalam hal ini, PBID berusaha memperbesar jangkauan pasar di sektor UMKM.

Termasuk membuka diri untuk menangkap peluang, keterlibatan perusahaan pada program makanan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Pemerintahan Prabowo ke depan.

Melihat pada besarnya potensi yang ditawarkan oleh program makan bergizi gratis, di mana targetnya akan menyasar penerima sebanyak 78.5 juta siswa. Dengan jumlah target sekolah sekitar 400 ribu unit di berbagai daerah Indonesia dan nilai per satu porsinya adalah Rp15.000 per anak. Sedangkan di masa awal Pemerintahan Prabowo sepanjang tahun 2025 nanti, program makan bergizi gratis ini akan menyasar penerima sebanyak 47.5 juta siswa terlebih dulu.

Besarnya target yang ditentukan Pemerintah, tentu memberikan angin segar bagi emiten-emiten yang dapat terlibat didalamnya. Seperti halnya PBID untuk turut mengambil peran menyediakan berbagai jenis plastik kemasan sesuai dengan kebutuhan program makan bergizi gratis tersebut. Untuk diketahui jenis-jenis produk plastik yang diproduksi PBID antara lain: berbagai jenis Kantong plastik (Polyethylene, Polypropylene, High Density Polyethylene, Heavy Duty Sacks); Kertas nasi; Dus kue; Tali rafia; Karet gelang; dan Sedotan.

Produk-produk PBID. Source: Public Expose PBID 2024

Review Kinerja Fundamental PBID

PBID salah satu dari sekian banyak emiten bursa yang telah merilis Laporan Keuangan 3Q2024 tepat waktu. Kabar baiknya, di 3Q2024 ini PBID mencatatkan pertumbuhan laba bersih menjadi sebesar Rp384.02 miliar, naik sekitar 49.5% YoY dari periode 3Q2023 yang sebesar Rp256.82 miliar.

Laba bersih PBID 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2024

  • Penjualan PBID

Pertumbuhan laba bersih PBID di 3Q2024, didukung oleh penjualan bersih sebesar Rp3.88 triliun, atau naik 10.8% YoY dari penjualan bersih di 3Q2023 yang sebesar Rp3.50 triliun. Capaian PBID di 3Q2024 ini berhasil tumbuh positif yang melebihi target pertumbuhan penjualan sepanjang 2024 yang ditetapkan PBID di kisaran 10%. Jika dirinci, maka masing-masing segmen penjualan PBID berkontribusi positif sebagai berikut:

Rincian penjualan bersih PBID 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2024

Dengan kenaikan penjualan di setiap segmen, maka penjualan berdasarkan pasar di 3Q2024 juga mengalami kenaikan signifikan baik itu di lokal maupun ekspor. Untuk penjualan lokal pihak ketiga menjadi sebesar Rp3.44 triliun naik 10.6% YoY dari Rp3.11 triliun, dan lokal pihak berelasi sebesar Rp345.75 miliar naik 8.6% YoY dari Rp318.18 miliar. Begitu juga dengan pasar ekspor menjadi sebesar Rp101.60 miliar, naik 45.1% YoY dari Rp70.00 miliar.

Penjualan bersih lokal dan ekspor PBID 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2024

Pertumbuhan penjualan PBID terdorong oleh stabilnya permintaan pasar terhadap plastik kemasan. Terutamanya permintaan plastik untuk sektor makanan dan minuman, plastik untuk kebutuhan laundry pakaian, dan plastik untuk kebutuhan pelaku UMKM. Termasuk dengan kebutuhan plastik untuk layanan order online makanan yang massif belakangan.

Menariknya di tengah kenaikan penjualan, PBID masih dapat menekan Beban Pokok Penjualan menjadi sebesar Rp3.10 triliun. Angka ini cukup jauh di bawah total penjualannya yang sebesar Rp3.88 triliun. Tak pelak PBID dapat merasakan kenaikan laba kotor sebesar Rp787.68 miliar, naik 28.0% YoY dari sebelumnya Rp615.08 miliar.

  • Pendapatan Lain-lain dan Pendapatan Keuangan

PBID juga mencatatkan Pendapatan lain-lain bersih sebesar Rp13.42 miliar di 3Q2024. Angka ini sedikit turun dari Pendapatan lain-lain bersih Rp14.00 miliar pada 3Q2023. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya Penjualan bahan scrap dan spareparts turun -26.7% YoY, Pendapatan sewa turun -11.6% YoY, tidak adanya Laba atas nilai wajar forward contract dan laba penjualan dan penghapusan asset tetap di 3Q2024. Bahkan PBID harus mengalami Rugi atas nilai wajar -Rp2.41 miliar, Rugi penjualan dan penghapusan -Rp316.8 juta, dan lain-lain Rp1.07 miliar.

Namun PBID masih beruntung, karena mendapatkan kenaikan Laba selisih kurs sebesar Rp1.53 miliar, naik 37.8% YoY dari sebelumnya Rp1.11 miliar. Dan juga kenaikan Lain-lain sebesar Rp6.82 miliar, naik 150% YoY dari Rp2.72 miliar.

Pendapatan lain-lain PBID 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2024

Selain itu, PBID juga memiliki Pendapatan keuangan yang rata-rata mengalami kenaikan di 3Q2024 menjadi sebesar Rp16.43 miliar, padahal sebelumnya di 3Q2023 hanya Rp7.39 miliar. Terdiri dari pos Bunga asset keuangan naik 165% YoY, Bunga deposito naik 88.4% YoY, Bunga jasa giro naik 124% YoY, dan Lain-lain yang juga naik 1.6% YoY.

Pendapatan keuangan PBID 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2024

  • Neraca Keuangan

Keberuntungan PBID andalkan UMKM rupanya juga berhasil mendongkrak pertumbuhan Aset perusahaan. Secara total Aset PBID di 3Q2024 tercatat sebesar Rp3.30 triliun, naik 3.4% YoY dari periode 3Q2023 yang sebesar Rp3.19 triliun. Kenaikan total Aset tersebut, dipicu oleh kenaikan jumlah Aset lancar di 3Q2024 menjadi Rp2.07 triliun, naik 10.1% YoY dari periode 3Q2023 yang sebesar Rp1.88 triliun.

Dan jika dilihat lebih deep, maka kenaikan Aset lancar disebabkan oleh beberapa kenaikan pos seperti berikut:

Neraca keuangan Aset lancar PBID 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2024

Hanya saja untuk posisi Kas dan Setara kas PBID di 3Q2024 tercatat sebesar Rp140.64 miliar, turun -61.2% YoY dari periode 3Q2023 yang sebesar Rp362.52 miliar. Penurunan kas dan setara kas PBID dipicu oleh turunnya simpanan perusahaan di sejumlah perbankan. Begitu juga dengan simpanan kas di Deposito yang juga turun signifikan, terutamanya pada simpanan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. Di bawah adalah rinciannya:

Catatan 4. Kas dan setara kas PBID 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2024

Selain dari itu, turunnya posisi kas tersebut bukan tanpa alasan. Di mana kalau kita lihat ada tambahan Aset Investasi Keuangan yang tercatat pada Neraca Keuangan PBID. Jadi PBID ini melakukan Investasi Keuangan pada instrumen Obligasi dalam nilai Rupiah dan juga USD Amerika Serikat, serta investasi pada Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Nilai tambahan Aset Investasi Keuangan tersebut juga terbilang signifikan dari periode 3Q2023. Bahkan untuk tingkat suku bunga per tahun yang ditawarkan juga cukup besar, terlebih lagi PBID baru melakukan penambahan Aset berupa SRBI Rupiah dengan kisaran bunga per tahun 7.06% – 7.15%.

Berikut ini adalah rincian lebih jelas mengenai tambahan Aset Investasi Keuangan yang dilakukan PBID…

Penambahan Aset Investasi Keuangan PBID di 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2024

Penambahan Aset Investasi Keuangan PBID di 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2023

Sedangkan dari sisi Liquidity Ratio, dengan total liabilitas jangka pendek PBID di 3Q2024 tercatat sebesar Rp472.79 miliar VS total asset lancar yang sebesar Rp2.07 triliun. Maka menghasilkan Liquidity Ratio di level 4.38x, menunjukkan bahwa PBID memiliki kemampuan sebesar empat kali lipat untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Setidaknya hal ini melindungi PBID dari rencana mencari sumber dana lain untuk menyelesaikan utang dalam jangka pendek.

History Liquidity Ratio PBID. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

Begitu juga dengan Debt to Equity Ratio yang membandingkan antara total liabilitas PBID 3Q2024 sebesar Rp591.66 miliar VS total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp2.70 triliun. Maka menghasilkan Debt to Equity Ratio di level 0.22x, ini berarti PBID sangat mumpuni dalam memenuhi seluruh kewajiban utangnya. Tanpa harus mencari sumber dana lain sebagai utang baru perusahaan.

History Debt to Equity Ratio PBID. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

Sayangnya, dari sisi Cash Ratio PBID di 3Q2024 ini tidak terlalu baik, yakni di level 0.3x. Hal ini berarti, dengan total kas yang sebesar Rp140.64 miliar VS liabilitas jangka pendek sebesar Rp472.79 miliar. Tentu akan membebani kemampuan perusahaan, jika memaksakan memenuhi utang jangka pendek dengan menggunakan kas yang dimiliki.

History Cash Ratio PBID. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

  • Arus Kas

Untuk arus kas operasi PBID 3Q2024 tercatat positif sebesar Rp327.05 miliar, ini berarti kas yang masuk lebih besar daripada kas keluar. Adapun total Penerimaan kas dari pelanggan mencapai Rp3.85 triliun, ditambah dengan adanya Penerimaan lainnya Rp15.59 miliar, Penerimaan kas dari restitusi pajak Rp21.83 miliar, dan juga Penerimaan bunga Rp13.05 miliar.

Arus kas operasi PBID di 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2023

Sedangkan dari kas investasi tercatat negatif sebesar -Rp299.59 miliar, yang digunakan PBID untuk memenuhi kebutuhan investasinya. Salah satu bentuk investasi yang dilakukan PBID adalah Perolehan asset tak berwujud berupa Piranti lunak dan lisensi.

Arus kas investasi PBID di 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2023

Aset Tidak Berwujud PBID. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2023

Dan untuk kas pendanaan tercatat negatif -Rp236.43 miliar, yang menunjukkan bahwa PBID berusaha untuk memenuhi tanggung jawab terhadap pinjaman yang telah diperoleh. Berikut beberapa pembayaran yang dilakukan PBID:

Arus kas pendanaan PBID di 3Q2024. Source: Laporan Keuangan Kuartal III-2023

Dan di bawah ini tolok ukur arus kas PBID berdasarkan indikator:

Aktivitas penjualan yang dilakukan PBID berhasil tercermin ke dalam kas operasinya. Kebutuhan pembayaran perusahaan juga lebih sedikit, sehingga membuat kas operasinya menjadi sehat. Begitu juga dengan aktivitas investasi yang masih dilakukan PBID sepanjang 3Q2024. Adpaun imbas nyata dari bentuk investasi yang dilakukan adalah adanya Penerimaan dari investasi di asset keuangan sebesar Rp16.94 miliar. Tidak hanya itu, PBID masih memegang komitmennya untuk memenuhi setiap kewajiban pembayaran. Baik itu pinjaman dari perbankan, pinjaman kepada pihak berelasi, membayar dividen, hingga membayar liabilitas sewa.

Kesimpulan

Keputusan PBID andalkan UMKM dongkrak penjualan, tidak lepas dari posisinya yang kuat dalam menyuplai berbagai kebutuhan jenis plastik, dus makanan, sedotan, dan produk lainnya. UMKM – merupakan sektor bisnis makanan dan minuman yang paling banyak menggunakan plastik kemasan dan dus kertas untuk mengemas produk mereka. Begitu juga dengan pasar tradisional. Penggunaan plastik dan dus kertas yang dianggap praktis dan murah, bahkan mudah ditemukan. Membuat produk-produk PBID seringkali menjadi pilihan utama.

Berbekal pertumbuhan kinerja 3Q2024 yang positif dan melampaui target penjualan yang ditetapkan PBID di kisaran 10%. Didukung dengan adanya tambahan dari Pendapatan Lain-lain dan dan juga Pendapatan keuangan yang mumpuni, tak pelak produsen plastik ini meraup laba bersih sebesar Rp384.02 miliar atau naik49.5% yoY.

Tidak hanya itu, Liquidity ratios PBID berada di level 4.38x, dengan DER yang rendah di level 0.22x. Meski demikian Cash ratio yang dimiliki turun ke level 0.3x, yang membuat PBID berisiko – apabila membayar liabilitas jangka pendek Rp472.79 miliar dengan menggunakan kas nya yang sebesar Rp140.64 miliar. Akan tetapi jika mengamati secara seksama terhadap penurunan kas perusahaan, sebenarnya hal itu terjadi bukan tanpa alasan. Adapun alasan pertama turunnya posisi kas PBID di 3Q2024 ialah karena menurunnya jumlah simpanan di beberapa bank lokal dan asing, serta menurunnya deposito. Dan alasan kedua lainnya, karena PBID melakukan penambahahn Aset Investasi Keuangan secara signifikan pada Obligasi Rupiah dan USD Amerika Serikat, beserta SRBI. Di mana ketiga Aset Investasi Keuangan tersebut cukup menarik dalam menawarkan bunga per tahun (Obligasi Rupiah 6.50%, SRBI 7.06% – 7.15%, Obligasi USD Amerika Serikat 3.90% – 5.40%). Jadi bisa dikatakan turunnya posisi kas PBID di 3Q2024 tidak serta merta membuatnya buruk, lantaran yang dilakukannya adalah untuk menjaga pertumbuhan aset perusahaan di masa mendatang.

PBID juga memiliki arus kas dengan ‘Best Indicator’. Mulai dari kas operasi yang positif, karena penerimaan perusahaan jauh lebih besar daripada pengeluaran. Lalu kas investasi yang negatif, terjadi karena PBID tergolong masif melakukan sejumlah aktivitas investasi. Begitu pula dengan kas pendanaan yang negatif, ini berarti PBID selalu melakukan pembayaran terhadap seluruh kewajibannya, baik itu utang, pinjaman, biaya sewa, hingga membayar dividen. Tidak heran jika harga saham produsen plastik ini sempat diapresiasi pasar di kisaran 525 – 535 pada awal November 2024 kemarin.

Harga saham PBID awal November 2024. Source: Finance.yahoo.com

Kedepan PBID masih akan fokus menjalankan strategi ekspansi pasar ke berbagai wilayah. Terutamanya ke pasar-pasar di wilayah Jawa Timur dan Indonesia bagian Timur, dengan membuka depo-depo yang mudah dijangkau.

Tidak hanya itu, PBID juga akan mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksi plastik maupun dus makanan. Serta menciptakan inovasi dan mendiversifikasikan jenis produk, agar perusahaan dapat mempertahankan dan memperluas pasarnya dengan produk-produk terbaru. Tentunya dengan harapan dapat menangkap peluang di sektor UMKM lebih luas lagi. Setidaknya PBID kini sudah memiliki sekitar ±15 ribu pelanggan toko yang tersebar di Pasar Tradisional.

Perlu diketahui bahwa sampai dengan artikel ini ditulis, PBID merupakan Market Leader di sektor Consumer Packaging yang market sharenya sekitar ±35% di ranah Nasional.

Kira-kira dengan pencapaian PBID yang positif di 3Q2024, teman-teman investor tertarik untuk buy saham produsen plastik ini? Kalau ya, apa alasannya?***

Merupakan platform belajar Investasi tumbuh dengan tenang yang dapat di akses kapanpun dan dimanapun tanpa ribet. Dapatkan return investasi yang maksimal dengan strategi yang tepat.
The Investor

© 2024. All rights reserved