Dapatkan tips strategis untuk mengelola portofolio saham Anda saat menghadapi krisis keuangan. Optimalkan investasi dengan langkah cerdas dan terencana.
Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa denganĀ klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Memastikan Dana yang Digunakan Adalah Dana Nganggur: Setiap investor harus memahami pentingnya menggunakan dana yang tidak dibutuhkan dalam jangka waktu 3 hingga 5 tahun ke depan untuk investasi. Mengapa? Karena setiap 3 tahun sekali, seringkali terjadi krisis atau crash pasar. Jadi, jangan pernah mengambil risiko dengan dana vital Anda, seperti dana untuk pernikahan atau kebutuhan mendesak lainnya. Jika Anda telah terlanjur menggunakan dana penting, langkah terbaik adalah cutloss, simpan dana Anda, dan hindari penggunaan dana tersebut untuk investasi di masa depan.
Evaluasi Fundamental Perusahaan: Lakukan pengecekan mendalam terhadap fundamental perusahaan yang sahamnya Anda pegang. Prioritaskan perusahaan dengan hutang yang terkontrol, kinerja yang meningkat, dan potensi untuk bertahan dalam krisis. Jika saham perusahaan tersebut sesuai dengan kriteria ini, pertahankan (hold) saham tersebut.
Siapkan Strategi Keluar untuk Saham dengan Fundamental Lemah: Apabila Anda memiliki saham perusahaan dengan hutang besar dan kinerja yang menurun, pertimbangkan untuk segera menjual (cutloss) saham tersebut. Hal ini penting, terutama jika Anda yakin perusahaan tersebut akan kesulitan pulih dari krisis. Timing adalah kunci; lakukan cutloss saat kondisi pasar sedang baik, kecuali jika saham tersebut termasuk saham gorengan.
Jika Anda masih memiliki cash, pertimbangkan untuk:
Namun, jika Anda tidak memiliki cash, yang terbaik adalah bersantai dan tidak terus menerus memantau pasar. Pasar selalu dinamis; setelah bearish, pasti akan ada fase bullish dan sebaliknya.
Kemudian apabila kita lihat laba bersihnya juga mengalami kenaikan 11% dari Rp 226 miliar menjadi Rp 250 miliar.