Mengatasi Volatilitas Saham: Tips dan Strategi Bijak

Arti volatile dalam saham, kriteria saham volatile, dan cara menghadapi perubahan harga saham

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Volatilitas pasar saham kadang membuat investor gelisah. Mengapa? Karena pergerakan harga yang tidak terduga bisa menyebabkan ketidakpastian. Sebagian takut akan kerugian besar, yang bisa mengarah ke keputusan buruk saat harga saham turun, yang pada akhirnya bisa membuat keputusan investasi yang tidak benar, dimana tiba-tiba cutloss saat harga sahamnya sedang turun, padahal fundamental perusahaan masih baik-baik saja. Dari hal tersebut memang, sebagian investor merasa takut tapi sisanya melihat sebagai peluang. Ketika harga sahamnya jatuh tetapi kinerja perusahaan masih sesuai dengan skenario analisis awal.

Beberapa tips yang bisa digunakan oleh teman-teman yang sudah membeli saham perusahaan dan harga sahamnya turun ketika market saham sedang volatile, tips tersebut diantaranya:

  1. Volatilitas market biasanya hanya terjadi dalam jangka pendek, saat harga saham yang kita pegang turun cukup dalam kita bisa melakukan analisis ulang terkait fundamental perusahaan apakah terjadi sesuatu yang bermasalah. Setelah kita analisis ulang, ternyata fundamental perusahaan masih bagus dan sesuai dengan analisis kita sebelumnya, serta masih punya prospek yang cerah, maka kita tidak perlu khawatir, kita tetap tenang dan fokus pada kinerja jangka panjang karena dalam jangka panjang, harga saham akan kembali ke fundamental aslinya. Jadi kita harus tetap tenang dalam pengambilan keputusan.
  1. Menjadikan peluang dari adanya volatilitas market, gunakan penurunan harga sebagai kesempatan untuk menambah alokasi investasi asalkan kembali ke poin pertama tadi yaitu fundamental perusahaan masih bagus dan sesuai dengan analisis kita sebelumnya. Jadi ketika harganya turun, maka saham tersebut semakin murah untuk kita beli.
  1. Poin ketiga ini berbanding terbalik dengan poin pertama dan kedua. Jika fundamental perusahaan berbuah buruk, jangan ragu menjual atau mengirangi posisi dikarenakan bisa saja kita tidak akan nyaman saat memegang saham tersebut.
  1. Setelah mengetahui volatilitas market, maka bisa menjadi pembelajaran dan pengetahuan untuk kita. Dalam berinvestasi saham yang fokusnya pada jangka panjang, kita bisa melakukan diversifikasi portofolio saham, dengan membeli beberapa saham di sektor yang berbeda, hal tersebut dilakukan agar bisa mengurangi kerugian yang diperoleh ketika satu atau dua saham harganya sedang turun, akan diimbangi dengan saham lainnya yang mengalami kenaikan dari strategi diversifikasi tersebut. Bagi seorang pemula biasanya akan panik ketika terjadi market yang volatile, maka bisa menaruh dananya ke beberapa aset instrumen investasi dengan porsi alokasi saham yang tidak besar dulu, contohnya porsi investasi saham sebesar 40%, kemudian sisanya bisa ditaruh di obligasi atau reksa dana pendapatan tetap. Ketika pemula ini sudah paham mengenai seberapa volatile-nya market saham, maka bisa menambah porsi alokasi investasi untuk sahamnya secara bertahap seiring dengan bertambahnya pengalaman dalam menghadapi volatilitas market.

Dalam menghadapi volatilitas pasar saham, penting untuk tetap tenang, melakukan analisis fundamental dan melihat volatilitas sebagai kesempatan. Dengan diversifikasi portofolio, kita dapat mengurangi resiko yang mungkin timbul akibat fluktuasi harga saham. Jangan biarkan volatilitas membuat Anda panik.

Bergabunglah dalam program Value Investing Mastery kami dan tingkatkan pemahaman Anda tentang investasi cerdas dalam saham. Klik gambar untuk mulai perjalanan kesuksesan finansial Anda.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter