Mengapa Saham HRUM Tetap Dalam Portofolio The Investor Meski Mengalami Floating Los
Apakah Anda ingin memaksimalkan keuntungan investasi Anda? Ingin tahu bagaimana The Investor berhasil mengalahkan pasar setiap tahunnya? Anda berada di tempat yang tepat! Mari kita lihat apa yang terjadi dengan saham HRUM dan mengapa The Investor mempertahankannya di portofolio mereka.
Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini.
Investasi Saham HRUM Memberikan Peluang Besar di Tengah Pasar yang Terguncang
Dalam beberapa bulan terakhir, harga saham HRUM mengalami penurunan signifikan hingga mencapai level Rp 1.200/lembar saham. Hal ini menyebabkan saham HRUM mengalami floating loss sebesar 27% dalam portofolio The Investor. Namun, apa strategi yang mereka gunakan untuk menghadapi situasi ini? Apakah mereka melakukan cut loss atau menjual sebagian saham? Jawabannya jelas: tidak. The Investor belum menjual satu lot pun dari saham HRUM.
Saham HRUM adalah salah satu dari 8 saham dalam portofolio The Investor, bersama dengan saham MAPA. Sementara saham HRUM mengalami floating loss, saham MAPA justru mencatatkan floating profit terbesar sebesar 84%, hampir mencapai satu bagger pada bulan Mei 2023 ini. Melihat Holding Period, The Investor telah memegang saham MAPA selama 9 bulan dan mencatatkan floating profit sebesar 90%. Saham ini memiliki porsi 26% dalam portofolio mereka. Sementara itu, saham HRUM telah dipegang selama 8 bulan dan mengalami floating loss sebesar 27% dengan porsi 8% dalam portofolio. Oleh karena itu, The Investor tidak terlalu khawatir terhadap penurunan harga saham HRUM, karena tidak terlalu mempengaruhi kinerja portofolio secara keseluruhan. Namun, perlu diperhatikan bahwa ini bukan rekomendasi investasi dan keputusan investasi tetaplah menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Kondisi kinerja portofolio The Investor saat ini sangat mengesankan. Hingga tanggal 24 Mei 2023, kinerja portofolio mereka telah mencatatkan kenaikan sebesar 13,44% sejak awal tahun. Angka ini mengungguli IHSG yang turun sebesar 1,53% dan LQ45 yang naik sebesar 1,2%. The Investor mampu mengalahkan pasar dengan portofolio mereka yang secara keseluruhan mencatatkan floating profit sebesar 13,44%. Bahkan, jika kita melihat data historis, portofolio The Investor tumbuh sebesar 84,6% sejak tahun 2020, sedangkan IHSG hanya tumbuh sebesar 7,08% dalam periode yang sama.
Pertanyaannya adalah, bagaimana The Investor mampu mengungguli pasar setiap tahunnya? Mereka memiliki target untuk mengalahkan pasar dengan kenaikan portofolio lebih dari 10%. Lalu, bagaimana caranya? Pertama, The Investor memilih perusahaan yang mereka pahami dengan baik dalam segi bisnisnya, kinerja perusahaan, dan valuasi harga sahamnya. Kedua, mereka melakukan diversifikasi saham dengan membagi investasi mereka ke dalam tiga sektor yang berbeda. Ketiga, mereka menghindari membeli saham dengan porsi lebih dari 25% atau kurang dari 5% dalam portofolio mereka.
Apakah Anda tertarik untuk mencapai kesuksesan investasi yang sama dengan The Investor? Bergabunglah dengan program Value Investing Mastery kami sekarang juga dengan mengklik gambar di bawah ini. Dapatkan keahlian dan pengetahuan yang Anda butuhkan untuk mengoptimalkan portofolio Anda dan mengambil keuntungan dari peluang investasi yang ada.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah terbukti sukses oleh The Investor, Anda dapat meningkatkan potensi keuntungan dan mengelola risiko dengan lebih baik dalam investasi saham Anda. Jangan biarkan kesempatan berlalu begitu saja! Bergabunglah dengan program Value Investing Mastery sekarang dan mulailah mencapai tujuan keuangan Anda.