Menentukan Profill Risiko: Investasi Saham Dengan atau Tanpa Dividen

Pilih investasi saham dengan atau tanpa dividen sesuai dengan profil risiko Anda. Pelajari kelebihan dan kekurangan masing-masing opsi dalam artikel ini.

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini.

NGEJAR DIVIDEN ATAU CAPITAL GAIN?

Apakah kita dapat berinvestasi di saham yang jarang membagikan dividen? Sebelum ke pembahasannya jangan lupa like, share dan follow kami untuk mendapatkan informasi mengenai saham.

Ketika kita berinvestasi, harapannya mendapatkan imbal hasil atau return. Jika di saham, return yang diperoleh berasal dari capital gain dan dividen. Capital gain ini adalah selisih harga saham ketika menjual dan membeli. Misalkan kita membeli saham di harga Rp 500/lembar saham kemudian menjualnya di harga Rp 1.000/lembar saham, maka capital gain yang diperoleh sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya, dan jika dipersenkan yaitu sebesar 100% yang artinya selisih dibanding dengan harga beli. Sedangkan dividen adalah laba bersih yang dibagikan perusahaan untuk para pemegang saham. Biasanya besarannya ini diputuskan saat RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Katakanlah perusahaan menyetujui pembagian dividen payout rationya sebesar 50%, maka 50% dari laba bersihnya akan dibagikan ke pemegang saham.

Ketika kita memilih saham yang tidak membagikan dividennya secara rutin. Maka kita akan kehilangan potensi return yang kita peroleh dari dividen. Berbeda halnya ketika memilih saham yang membagikan dividen secara rutin. Semisal harga sahamnya tidak mengalami kenaikan tetapi kita masih memperoleh dividen, yang dimana hal ini berarti menunjukkan adanya pelindung atau bumper. Dari penjelasan ini saham yang tidak membagikan dividen secara rutin jauh lebih berisiko ketika harga sahamnya sideways. Tetapi bukan berarti tidak dapat berinvestasi di saham yang tidak membagikan dividen secara rutin, perusahaan pasti mempunyai beberapa alasan tidak membagikan dividennya. Alasan yang pertama yaitu perusahaan membayar hutang. Laba bersih perusahaan digunakan untuk membayar hutang, tentunya dengan membayar hutang neraca keuangan dari perusahaan akan lebih sehat. Alasan kedua adalah perusahaan melakukan ekspansi, yaitu perusahaan menggunakan dana untuk melakukan ekspansi dalam bisnisnya. Kedua hal tersebut akan menambah value dari perusahaan yang nantinya akan membuat harga sahamnya naik.

Kesimpulannya adalah tetap bisa berinvestasi di saham yang tidak membagikan dividen secara rutin asalkan dengan alasan yang jelas dan memahami risikonya, karena ketika harga sahamnya tidak naik sementara kita membeli saham yang tidak membagikan dividen, maka kita juga tidak memperoleh return apapun. Hal ini tetap saja kembali ke dalam diri masing-masing. Apakah kita ingin membeli saham yang tidak membagikan dividen rutin atau membeli saham-saham yang membagikan dividen secara rutin. Hal ini akan tergantung dengan profil risiko kita masing-masing.

Itulah pembahasan mengenai dividen dan capital gain suatu perusahaan, nantikan artikel selanjutnya dengan pembahasan yang lebih menarik lagi. Semoga bermanfaat 😊

Untuk mengetahui secara advance tentang bagaimana cara mencari saham saham yang berpotensi bagger atau mengetahui cara berinvestasi tumbuh dengan tenang tanpa mantengin chart tiap hari. silahkan klik gambar dibawah. Akan kami beritahu bagaimana caranya! 

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter
Picture of Erose Perwita

Erose Perwita

Author | Founder theinvestor.id