Telusuri kinerja fenomenal INTP di 2023. Meski pasar semen domestik turun, INTP membukukan laba bersih luar biasa. Temukan analisis lengkapnya di sini!
Daftar Isi
ToggleSebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Kemudian jika penjualan semen secara bulanan, pada bulan Juni 2023 sebesar 5,29 juta ton, mengalami kenaikan 8,6% jika dibandingkan dengan bulan Mei 2023, akan tetapi secara tahunan turun tipis 1,12%.
Perkonomian dalam negeri yang membaik tentunya akan meningkatkan penggunaan semen, karena daya beli masyarakat akan naik dan bisa membuat kenaikan pada sektor perumahan, yang dimana bahan untuk membangun rumah itu salah satunya dari semen, tentunya dengan hal tersebut permintaan semen dalam negeri bisa meningkat.
Dari data yang diambil beberapa sumber, penggunaan semen dalam negeri pada Juli 2023 mengalami kenaikan menjadi 5,8 juta ton, atau tercatat naik 9,7% jika dibandingkan dengan bulan Juni 2023, dan naik 12,6% jika dibandingkan dengan bulan Juli 2022.
jika melihat data penjualan selama 6 bulan di tahun 2023 ini dari salah satu perusahaan semen di Indonesia yaitu INTP ada yang menarik, karena di saat penjualan semen domestik secara nasional turun 4,9%. Penjualan semen INTP berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 15,1%, dimana untuk pendapatan neto sendiri naik 15,3%.
Indocement Tunggal Prakasa (INTP) merupakan perusahaan yang memiliki 3 produk, yaitu semen, beton siap pakai, dan agregat. Merek produk semen seperti semen tiga roda, duracem, semen rajawali dll. Untuk Beton siap pakai proses produksinya dengan pencampuran semen portland bersama pasir, batu, dan air. Kemudian dikirim ke pelanggan memakai truk mixer untuk dicurahkan. Sedangkan untuk agregat produksinya dengan penambangan batu. Batu tersebut untuk proses produksi beton siap pakai atau untuk dijual langsung.
Kita masuk ke kinerjanya, Indocement Tunggal Prakasa (INTP) pada kuartal kedua tahun 2023 berhasil mencatatkan kinerja yang cukup bagus secara tahunan. Dimana untuk pendapatan neto perusahaan berhasil naik 15,3% menjadi Rp 7,97 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 6,91 triliun. Beban pokok pendapatan perusahaan hanya naik 7,58% saja, dengan sebagian karena biaya energi batu bara yang turun, sehingga laba bruto perusahaan menjadi Rp 2,43 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 38%.
Lalu bagaimana dengan kinerja laba bersihnya? Laba bersih INTP berhasil mencatatkan kenaikan yang signifikan sebesar 139,5% menjadi Rp 698,4 miliar. Hal tersebut dikarenakan beban usaha yang hanya naik sedikit saja, kemudian terdapat keuntungan dari pendapatan keuangan sebesar Rp 87,6 miliar.
Lalu bagaimana dengan kinerja laba bersihnya? Laba bersih INTP berhasil mencatatkan kenaikan yang signifikan sebesar 139,5% menjadi Rp 698,4 miliar. Hal tersebut dikarenakan beban usaha yang hanya naik sedikit saja, kemudian terdapat keuntungan dari pendapatan keuangan sebesar Rp 87,6 miliar.
Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan semen kepada pihak berelasi sebesar Rp 157,2 miliar atau naik 30,7%. Kemudian untuk penjualan kepada pihak ketiga, paling besar merupakan penjualan semen sebesar Rp 7,15 triliun atau naik 14,95%. Kemudian penjualan beton siap pakai sebesar Rp 626,8 miliar atau naik 12,5%. Serta penjualan agregat naik 334,2% menjadi Rp 35,9 miliar.
Jika dilihat berdasarkan geografis, penjualan domestik menguasai sebesar 97,7% dari total pendapatan, dan sisanya ekspor. Untuk penjualan domestik paling terbesar ke pulau Jawa sebesar Rp 5,29 triliun atau naik 2,5% saja. Sedangkan untuk Luar Jawa tercatat mengalami kenaikan sebesar 53% menjadi Rp 2,48 triliun.
Lalu bagaimana dengan pergerakan harga saham INTP? Sepanjang tahun 2023 ini harga saham INTP mengalami kenaikan sebesar 8% atau di tutup di harga Rp 10.700/lembar saham. Dengan harga tersebut valuasi PBV INTP sebesar 1,86x dan PER sebesar 26,57x.
© 2024. All rights reserved