Pelajari rahasia memilih saham berdasarkan strategi Turnaround dan Growth. Dapatkan insight dari buku Peter Lynch dan temukan potensi keuntungan maksimal.
Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa denganĀ klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Pada dasarnya harga saham akan meledak jika lompatan kinerja bertemu katalis positif, jadi ketika ada perusahaan yang kinerjanya naik signifikan ditambah katalis positif masuk maka harga sahamnya akan meledak, maka dari itu kami sendiri akan masuk sebelum kedua hal tersebut bertemu. Dua kategori yang kami pilih yaitu saham berpotensi Turnaround dan Fast Growers yang sering kami sebut growth company. Growth company ada 2 tipe juga, yaitu growth company at reasonable price, dimana tipe saham ini harganya sudah naik tapi karena kinerjanya sudah naik juga, jadi kita tidak bisa mengharapkan mendapat harga di bottom. Growth company tipe kedua adalah growth company saat terkena sentimen negatif, kinerja sudah naik tapi terdapat sentimen negatif sehingga harganya belum naik.
Kriteria saham potensi turnaround, yang pertama biasanya kinerjanya menurun atau merugi, artinya kinerja tahun tersebut turun bahkan rugi, yang kedua sedang dalam sentimen negatif sehingga dijauhi market dan membuat tren harganya turun. Kalau kita memilih saham potensi turnaround ini risikonya membutuhkan waktu yang lama dari kinerja menjadi naik sampai sentimen positif masuk, apalagi kalau turnaroundnya gagal membutuhkan waktu lebih panjang lagi, risikonya tinggi tapi kita bisa mendapat harga bottom. Contohnya ITMG tahun 2020, labanya turun 60% dan harga sahamnya jatuh ke level harga Rp 6.000an/lembar saham, kemudian baru naik tahun 2021 setelah kinerjanya naik, dan mencapai puncaknya tahun 2022.
Selanjutnya kriteria saham growth company at reasonable price. Jadi ini tipe kategori growth company tapi harganya masih wajar, sudah tidak di bottom. Kriteria yang pertama kinerjanya sudah positif terkonfirmasi naik, sedang dalam sentimen positif, kemudian sahamnya mulai dilirik market, harga saham dalam tren naik, dan secara risiko lebih rendah dibanding turnaround, cuman sudah tidak bisa dapat di harga bottom karena kinerjanya sudah terkonfirmasi naik dan harganya sudah naik. Contohnya MAPA tahun 2022, harga saham sudah berada di harga Rp 3.500an/lembar saham, dan saat pandemi tahun 2021 masih di harga Rp 2.000/lembar saham. Dan tahun 2022 dan awal 2023 ini kinerja sudah terkonfirmasi naik maka tidak bisa berharap harganya kembali ke Rp 2.000/lembar saham.
Memahami risk profile bukan hanya sebatas pada investor tetapi juga pada emiten saham yang dipilih. Saham turnaround tentunya memiliki risiko yang berbeda dengan saham tipe growth. Penting untuk selalu memonitor kinerja perusahaan yang ada di portfolio kita dan memahami kisah di balik angka-angkanya.
Dengan pemahaman mendalam tentang bagaimana memilih saham, Anda dapat meningkatkan potensi keuntungan investasi Anda. Namun, pengetahuan saja tidak cukup. Memerlukan panduan dan mentorship yang tepat untuk mengasah kemampuan Anda. Oleh karena itu, saya mengajak Anda untuk bergabung dengan program Value Investing Mastery. Klik gambar di bawah ini untuk informasi lebih lanjut dan mulailah perjalanan investasi Anda yang sukses!