Kinerja Operasional AMMN Turun Tapi Masuk Indeks MSCI

Temukan informasi terbaru mengenai harga saham AMMN, kinerja terkini, dan peluang investasi. Analisis lengkap harga wajar AMMN untuk investasi Anda

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Saham PT Amman Mineral International (AMMN) baru saja IPO berhasil mencuri perhatian dengan masuk indeks bergengsi yaitu MSCI (Morgan Stanley Capital International) Global Standard Indexes. Indeks MSCI ini sering digunakan sebagai acuan para fund manager dan investor dalam memilih saham. Saham AMMN sendiri ramai diperdagangkan di bursa, yang dimana sejak IPO saja harga sahamnya sudah naik ratusan persen. AMMN masuk indeks MSCI menggantikan saham INCO (PT Vale Indonesia). MSCI dalam proses memasukkan saham-saham ke indeks mempertimbangkan free float saham, kapitalisasi pasar, likuditas saham dengan periode tertentu, dan kriteria lain. AMMN saat ini menduduki posisi nomor 6 Market Cap terbesar di Indonesia.

Bagaimana update kinerja AMMN di kuartal ketiga tahun 2023? Yang kita ketahui di kuartal kedua tahun 2023 kemarin terdapat penundaan izin ekspor sehingga penjualan AMMN terganggu dan menurun. AMMN sendiri dalam memperoleh omsetnya berasal dari penjualan tembaga dan emas.

Pada kuartal ketiga tahun 2023 tidak sepenuhnya memberikan cerita yang menggembirakan, penjualan bersih AMMN masih mencatatkan penurunan sebesar 41,6% secara year on year menjadi US$ 1,1 miliar. Penjualan tembaga sebesar US$ 697 juta, dan penjualan emas sebesar US$ 453,6 juta. Laba kotor perusahaan tercatat turun 55,2% menjadi US$ 501,5 juta.

Sedangkan untuk laba bersih perusahaan tercatat turun sangat signifikan yaitu 91,5% menjadi US$ 62,6 juta. Angka tersebut lebih kecil dibanding periode 6 bulan tahun 2023 kemarin yang ketika itu mencetak laba bersih US$ 118,8 juta.

Laba bersih yang turun tersebut pertama karena penundaan ekspor yang sudah kita jelaskan di artikel sebelumnya, dimana pada tanggal 1 April hingga 23 Juli 2023, perusahaan tidak bisa melakukan penjualan ekspor sehingga membuat pendapatan AMMN turun cukup dalam. Kedua karena adanya pengeluaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar US$ 157,6 juta, IUPK PNBP dimana ini menjadi kewajiban bagi hasil yang dikenakan Pemerintah ketika AMNT (anak usaha AMMN) mendapat keuntungan sejak memperoleh Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK-OP) tahun 2017. Bagi hasil tersebut sebesar 10% dari total laba setelah pajak penghasilan, 10% tersebut dibagi dengan 4% untuk pemerintah pusat, dan 6% akan dibagi antara untuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. PNBP IUPK sebesar US$ 157,6 juta tersebut dari kumulatif tahun 2020-2022. Dan kedepannya nilai PNBP akan dihitung dalam satu tahun penuh.

Kita coba melihat kinerja AMMN secara produksi dan penjualan di periode Juli – September 2023 dan sepanjang 9 bulan tahun 2023 dengan dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Dimana untuk periode Juli – September 2023 produksi dari tembaga sebesar 66 juta pon, angka ini turun 46% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022, dan untuk penjualan tembaganya juga turun 17% menjadi 99 juta pon dari sebelumnya 120 juta pon. Sedangkan untuk produksi emas sebesar 88 kilo ons yang turun 57%, dengan penjualan emasnya yang turun 39% menjadi 114 kilo ons. Lalu bagaimana jika dihitung secara 9 bulan? Maka produksi tembaga perusahaan sebesar 199 juta pon turun 40% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, dengan penjualan turun 43% menjadi 175 juta pon. Sedangkan produksi emas di angka 259 kilo ons yang turun 53%, dan penjualan turun 54% menjadi 233 kilo ons.

Sedangkan untuk produksi secara kuartalan, perusahaan memproduksi tembaga yang naik 23% di periode Juli – September 2023 dibandingkan April – Juni 2023. Dan untuk produksi emasnya naik 86%. Jadi disini sudah ada peningkatan produksi.

Bagaimana dengan harga komoditas tembaga dan emas global saat ini? Saat ini harga tembaga masih rendah jika dibandingkan awal tahun 2023, sedangkan untuk harga emas sepanjang tahun 2023 ini sudah naik 7,7%. Kenaikan logam mulia emas ini sejalan dengan cukup banyaknya gejolak di beberapa negara, sehingga banyak orang yang membeli emas sebagai langkah dalam melindungi asetnya.

Apakah kedepannya AMMN bisa mencetak kinerja yang lebih baik? Dengan melihat smelter yang sedang dibangun belum selesai dan jika nanti sudah selesai maka bisa membantu meningkatkan kinerja AMMN, begitu juga proyek-proyek lain yang sedang dilakukan. Saat ini memang kinerjanya sedang menurun, dan tentu saja untuk kedepannya tinggal seperti apa langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan, mengingat AMMN memiliki tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia setelah PT Freeport. Tentu saja hal tersebut menjadi acuan kinerja perusahaan kedepannya.

Pergerakan harga saham AMMN sendiri sejak IPO terus merangkak naik walaupun kinerjanya menurun, dimana harga sahamnya sudah naik 326% yang saat ini ditutup pada level Rp 7.225/lembar saham. Dengan harga tersebut valuasi PBV AMMN di level 8x dengan PER 414x.

Meskipun menghadapi tantangan operasional pada kuartal ketiga tahun 2023, investasi jangka panjang mungkin masih memiliki potensi pada saham AMMN. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang dunia investasi, bergabunglah sekarang dalam program Value Investing Mastery dengan cara klik gambar di bawah ini. Pelajari strategi investasi terbaik dan optimalkan potensi keuntungan Anda.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter