Kinerja Emiten Properti: Analisis 7 Perusahaan Terkenal di Pasar

Baca analisis kinerja laba rugi tujuh emiten properti terkenal dan pemain utama di pasar properti saat ini. Temukan fakta terbaru, data pendapatan, dan laba bersih mereka.

 

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini.

7 KINERJA EMITEN PROPERTI

Banyak orang yang mengatakan bahwa satu hingga dua tahun kedepan adalah eranya emiten property manggung. Dalam artikel ini akan mengulas tentang kinerja laba rugi tujuh emiten properti yang umum di market..

1. ALAM SUTERA REALTY Tbk (ASRI)

Sejak tahun 2022 hingga pertengahan Mei 2023 harga saham ASRI bergerak sideways di level harga Rp 140-180/lembar saham (per 11 Mei 2023). Secara year to date kenaikan harga sahamnya sebesar 11%, dengan PBV sebesar 0,33x dan PER sebesar 29,27%. Berikut kinerja ASRI pada kuartal pertama tahun 2023

ASRI membukukan penurunan kinerja penjualan sebesar 27%, dari kuartal pertama tahun 2022 sebesar 947 Miliar menjadi 695 Miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Pada sisi laba bruto ASRI juga mengalami penurunan sebesar 38% dari kuartal pertama tahun 2022 sebesar 495 Miliar menjadi 308 Miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Kemudian pada sisi laba bersih juga mengalami penurunan sebesar 78% menjadi 30 Miliar rupiah, dari sebelumnya kuartal pertama tahun 2022 sebesar 136 Miliar.

2. BEKASI FAJAR INDUSTRIAL ESTATE Tbk (BEST)

Pergerakan saham BEST sejak tahun 2022 hingga sekarang tergolong naik turun dan sempat menyentuh di level harga Rp 180/lembar saham dan harga terendah menyentuh level Rp 100an/lembar saham. Per tanggal 11 Mei 2023 harga saham BEST menyentuh di level harga Rp 157/lembar saham. Secara year to date harga saham BEST mengalami  kenaikan sebesar 18% dengan PBV 0,34x dan PER 3,48x. Dibawah ini adalah kinerja pendapatan dan laba BEST.

Pada kuartal pertama tahun 2023 BEST membukukan kinerja pendapatan naik signifikan sebesar 167% menjadi 197 Miliar dari sebelumnya di kuartal pertama tahun 2022 sebesar 73 Miliar. Laba bruto juga naik sebesar 200% dari 43 Miliar pada kuartal pertama tahun 2022 menjadi 130 Miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Kemudian pada sisi laba bersihnya naik signifikan sebesar 723% menjadi 109 Miliar dibandingkan pada kuartal pertama tahun 2022 sebesar 13 Miliar.

3. BUMI SERPONG DAMAI Tbk. (BSDE)

Pada tahun 2022 pergerakan harga saham BSDE tergolong sideways, masuk pada tahun 2023 menunjukan kenaikan harga sahamnya. Secara year to date harga saham BSDE naik 28%. Di harga Rp 1.080/lembar saham (per tanggal 11 Mei 2023), BSDE menunjukkan valuasi PBV sebesar 0,7x dan PER 7,24x.

Pada kuartal pertama tahun 2023 BSDE membukukan kenaikan pendapatan sebesar 42% menjadi 2,8 Triliun dibandingkan kuartal pertama tahun 2022 sebesar 2 Triliun. Laba bruto BSDE pada kuartal pertama tahun 2023 juga mengalami kenaikan sebesar 47% menjadi 1,8 Triliun dari sebelumnya sebesar 1,2 Triliun. Kemudian laba bersihnya naik sebesar 154% dari 348 Miliar naik menjadi 884 Miliar pada kuartal pertama tahun 2023.

 

4. CIPUTRA DEVELOPMENT (CTRA)

Pergerakan harga saham CTRA sejak 2022 hingga saat ini tergolong sideways di rentang harga Rp 800/lembar saham hingga Rp 1.100/lembar saham. Secara year to date harga saham CTRA naik 18%. Di harga Rp 1.105/lembar saham (11 Mei 2023) saham CTRA menunjukkan valuasi PBV sebesar 1,08x dan juga PER sebesar 12,21x. Berikut ini kinerja CTRA pada kuartal pertama tahun 2023 dibawah ini.

Pada kuartal pertama tahun 2023, di sisi pendapatan saham CTRA membukukan penurunan kinerja pendapatan dan kinerja laba masing-masing sebesar 5%. Kemudian pada sisi laba bersih pada kuartal pertama tahun 2023 saham CTRA juga membukukan penurunan sebesar 2% dibandingkan kuartal pertama tahun 2022.

5. PT. INTILAND (DILD)

Saham DILD pada tahun 2022 sempat diperdagangkan di bawah level harga Rp 150/lembar saham. Hingga akhirnya pada bulan Agustus tahun 2022 naik hingga mencapai level harga Rp 220/lembar saham. Dan pada awal tahun 2023 kembali turun. Secara year to date harga saham DILD naik sebesar 6%, di harga Rp 182/lembar saham menunjukkan level PBV sebesar 0,37x dan PER 15,91x. Dibawah ini adalah kinerja pendapatan dan juga laba DILD pada kuartal pertama 2023 dan 2022.

Pada kinerja pendapatan naik cukup signifikan sebesar 174% dari 562 Miliar menjadi 1,5 Trilliun pada kuartal pertama tahun 2023. Kemudian pada sisi laba kotor juga naik cukup signifikan sebesar 255% menjadi 746 Miliar dari sebelumnya sebesar 210 Miliar. Kemudian pada sisi laba bersih juga naik sebesar 142% menjadi 30 Miliar dari sebelumnya rugi sebesar 72 Miliar.

 

6. PT. MODERLAND REALTY (MDLN)

Apabila kita lihat pergerakan sahamnya tergolong sangat volatile. Sebelum tahun 2021 harga sahamnya sempat berhenti di level Rp 50/lembar saham. kemudian pada tahun 2021 begerak dan naik hingga saat ini mencapai level harga Rp 70an. Secara year to date, harga saham MDLN turun sebesar 10% dengan valuasi PBV sebesar 0,21x dan PER sebesar 1,18x. Berikut adalah kinerja MDLN kuartal pertama tahun 2023 dengan kuartal pertama tahun 2022.

Pada kuartal pertama tahun 2023 pendapatan saham MDLN turun sebesar 47% menjadi 207 Miliar dari sebelumnya sebesar 390 Miliar. Kemudian pada sisi laba bruto juga mengalami penurunan sebesar 57%. Namun berbeda dengan laba bersihnya yang mampu membukukan kenaikan sebesar 284% menjadi 196 Miliar dari kuartal pertama tahun 2022 sebesar 51 Miliar.

 

7. PT. PAKUWON JATI (PWON)

Sepanjang  tahun 2022 saham PWON bergerak sideways di rentang harga Rp400-500/lembar saham. Secara year to date harga saham PWON sudah naik sebesar 7%, di harga Rp 486/lembar saham menunjukkan valuasi PBV sebesar 1,31x dan PER sebesar 9,81x. Kemudian bagaimana dengan kinerjanya? berikut adalah kinerja dari saham PWON.

 

Pada kuartal pertama tahun 2023 pendapatan saham PWON naik tipis sebesar 6% menjadi 1,38 Triliun dibandingkan pada kuartal pertama tahun 2022 sebesar 1,30 Triliun. Pada sisi laba bruto, saham PWON membukukan kenaikan laba bruto sebesar 10% menjadi 747 miliar. Kemudian pada sisi laba bersih yang dapat diatribusika  kepada pemilik entitas induk, PWON membukukan kenaikan laba bersih sebesar 61% menjadi 595 Miliar dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022 sebesar 370 Miliar.

Itulah ketujuh emiten properti, mana yang menurut kalian menarik untuk dibahas lagi? Semoga bermanfaat 😊

 

Untuk mengetahui secara advance tentang bagaimana cara mencari saham saham yang berpotensi bagger atau mengetahui cara berinvestasi tumbuh dengan tenang tanpa mantengin chart tiap hari. silahkan klik gambar dibawah. Akan kami beritahu bagaimana caranya! 

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter