fbpx

Kinerja AMMN, BYAN & MBMA 2023: Sentimen Pasar Komoditas

Telusuri kinerja kuartal kedua AMMN, MBMA. BYAN di 2023, ditengah sentimen turunya harga komuditas, ketahui valuasi saham AMMN, MBMA, BYAN. Baca selengkapnya

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Sentimen turunnya harga Komuditas

Tahun 2023 ini terjadi beberapa sentimen yang mempengaruhi turunya harga komuditas disebabkan beberapa hal, apakah sentimen ini mempengaruhi tiga saham komoditas dengan market cap terbesar yaitu saham AMMN, saham MBMA, dan Saham BYAN, apakah sentimen ini mempengaruhi Kinerja Saham AMMN, Kinerja Saham MBMA dan Kinerja Saham BYAN. Sebelum menggali lebih dalam, ketahui penyebab turunya harga komuditas akhir akhir ini.

Harga batu bara dalam sebulan terakhir mencatatkan penurunan sebesar 12%, kemudian nikel juga turun 7%, sedangkan untuk emas sebelumnya di tanggal 5 oktober sempat jatuh 5% secara bulanan, dan untuk saat ini emas sudah naik 1,16%. Kira-kira apa penyebab ketiga komoditas tersebut mengalami penurunan? Dan saham apa yang memiliki bisnis di ketiga komoditas tersebut dengan market cap tertinggi, bagaimana kinerjanya saat ini dan valuasinya. Mari kita bahas!
Harga komoditas batu bara saat ini sudah turun cukup dalam jika dibandingkan dengan tahun 2022 saat harga batu bara ada di puncaknya, dimana waktu itu harga batu bara berada di level sekitar US$ 439 per ton. Dan saat ini sudah jatuh ke level US$ 142,6 per ton. Tentu saja hal tersebut membuat harga saham komoditas batu bara mengalami penurunan. Dalam sebulan terakhir harga batu bara turun 12%, dimana salah satu penyebab kenapa harga batu bara ini turun karena adanya kenaikan produksi batu bara di India pada bulan September 2023 mencapai 67,21 juta ton yang naik 15,8% secara year on year, yang dimana India menjadi salah satu pengimpor batu bara terbesar di dunia, sehingga saat India mencatatkan kenaikan produksi, maka impor dari negara tersebut kemungkinan akan menurun, kenaikan produksi batu bara di India tersebut paling besar kontribusinya dari Coal India Ltd yang mencapai 51,44 juta ton, menjadi salah satu produsen batu bara terbesar di dunia, dan di bulan September kemarin mencatatkan kenaikan produksi 12,6% secara year on year. Tentu saja menjadi kenaikan persentase yang besar.

Read More  Analisis Mendalam Saham BAYU: Peluang Investasi Karna Sentimen Negatif

Kemudian kita lanjut ke komoditas nikel yang sudah turun 7% secara bulanan, salah satu penyebab harga nikel tersebut turun dikarenakan adanya kekhawatiran akan turunnya permintaan nikel dari China, pemulihan ekonomi China masih belum merata, meskipun aktivitas pabrik mencatatkan hal yang positif saat ini, dimana China menjadi salah satu pengimpor nikel terbesar di dunia. Kemudian sektor kendaraan listrik untuk harga batu baterai turun 10% yang membuat produsen membatasi pembelian bahan baku sejak awal kuartal ketiga. Dan secara keseluruhan memang nikel memiliki kelebihan pasokan.

Kemudian untuk harga emas, secara bulanan naik tipis 1,16%. Namun kemarin tanggal 5 Oktober sempat turun 5% secara bulanan. Hal tersebut salah satunya disebabkan karena menguatnya dolar, dimana US$ 1 itu sama dengan Rp15.730 di tanggal 10 Oktober 2023. Dan saat ini emas kembali naik 1,16% secara bulanan salah satunya karena meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hamas Palestina. Emas sendiri merupakan sebuah aset safe haven yang bisa dibeli saat perekonomian suatu negara atau secara global sedang tidak baik-baik saja, untuk memberikan perlindungan terhadap aset.

Oke, sekarang kita akan lanjut untuk membahas mengenai saham yang bergerak di ketiga komoditas tersebut dengan market cap paling besar di Indonesia. Kira-kira apa saja saham perusahaannya?

Kinerja Saham Tiga Komoditas dengan Market Cap Terbesar

Kinerja Saham BYAN
Saham yang bergerak di bisnis batu bara dengan market cap terbesar adalah Bayan Resources (BYAN), dimana menempati posisi ketiga dalam market cap terbesar di Indonesia. Untuk kinerjanya saat ini pada kuartal kedua tahun 2023 berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan yang tipis 1,7% menjadi US$ 2,03 miliar. Sedangkan beban pokok pendapatan yang naik cukup tinggi, membuat laba brutonya turun 23% menjadi US$ 1,06 miliar. Hal tersebut disebabkan karena turunnya harga jual rata-rata batu bara BYAN.

Read More  Cara Menyusun Portfolio Saham: Modal Besar vs Rutin Menabung

Sedangkan untuk laba bersihnya juga mengalami penurunan sebesar 25,4% menjadi US$ 723,8 juta.

Pergerakan harga saham BYAN sepanjang tahun 2023 ini sudah turun 11,6%, yang ditutup pada level Rp 18.550/lembar saham. Valuasi Saham BYAN PBV yang dimiliki BYAN berada di level 22x.

Kinerja Saham MBMA
bergerak di bisnis nikel dengan market cap terbesar yaitu Merdeka Battery Materials (MBMA), menempati posisi ke-24 market cap terbesar. Kinerja pada kuartal kedua tahun 2023 ini mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 172,2% menjadi US$ 350,9 juta. Dengan beban pokok pendapatan yang juga naik lebih tinggi, membuat laba kotornya turun 15,5% menjadi US$ 18,4 juta. Karena harga jual rata-rata Nickel Pig Iron (NPI) dan Nickel Matte mengalami penurunan, dan ada biaya yang naik.

Sedangkan untuk bottom line, MBMA mencatatkan kerugian bersih sebesar US$ 19,6 juta. Yang dimana sebelumnya mencatat laba bersih sebesar US$ 33,4 juta.

MBMA sendiri baru IPO tanggal 18 April 2023, sejak IPO harga sahamnya sudah turun 13,2% yang saat ini berada di harga Rp 690/lembar saham. Dengan harga tersebut valuasi saham MBMA PBV berada di level 3,3x.

Kinerja Saham AMMN

bergerak di bisnis emas dengan market cap terbesar adalah Amman Mineral Internasional (AMMN), saham yang baru listing pada 7 Juli 2023 kemarin. AMMN saat ini sudah menduduki posisi ke lima market cap terbesar di Indonesia. Kinerja di kuartal kedua tahun 2023 ini mencatatkan penurunan kinerja karena adanya penundaan ekspor. Sehingga penjualan bersih turun 58,1% menjadi US$ 580,5 juta. Penjualan emasnya turun 59,9% menjadi US$ 239,1 juta. Untuk laba kotornya juga ikut turun 66% menjadi US$ 283 juta.

Dan untuk laba bersihnya turun 78,8% menjadi US$ 118,8 juta.

Sejak IPO, harga saham AMMN sudah naik signifikan 289,3% yang saat ini di level Rp 6.600/lembar saham. Dengan harga tersebut valuasi Saham AMMN dengan PBV di level 7,89x.

Kesimpulan Kinerja dan Valuasi BYAN, Kinerja dan Valuasi AMMN, Kinerja dan Valuasi MBMA

  • BYAN (Bayan Resources): Kinerja BYAN di kuartal kedua 2023 menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang tipis, namun laba brutonya turun signifikan sebesar 23%. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya harga jual rata-rata batu bara. Valuasi PBV BYAN berada di level 22x, dan harga sahamnya di tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 11,6%.
  • AMMN (Amman Mineral Internasional): Sejak IPO-nya di Juli 2023, harga saham AMMN mengalami kenaikan signifikan sebesar 289,3%. Namun, kinerja kuartal keduanya terpengaruh oleh penundaan ekspor, sehingga penjualan bersih dan laba kotornya menurun. Valuasi PBV AMMN berada di level 7,89x.
  • MBMA (Merdeka Battery Materials): Sejak IPO di April 2023, harga saham MBMA turun 13,2%. Meskipun pendapatannya meningkat di kuartal kedua 2023, namun laba kotornya turun dan mencatat kerugian bersih. Valuasi PBV MBMA saat ini berada di level 3,3x.
Read More  Ekspansi Superblok PWON di IKN: Membangun Masa Depan Berkelanjutan
Ingin memahami lebih dalam tentang strategi investasi saham? Bergabunglah dengan program kami “Value Investing Mastery” dan temukan peluang investasi emas lainnya! Klik link pada gambar di bawah ini untuk mendaftar sekarang! disclaimer:Informasi yang disediakan dalam kesimpulan ini adalah untuk tujuan edukasi dan informasi umum saja. Tidak ada informasi yang dimaksudkan sebagai saran keuangan, investasi, pajak, atau jenis saran lainnya. Sebelum membuat keputusan investasi atau keuangan, selalu konsultasikan dengan penasihat keuangan atau profesional yang relevan.
Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter