Keuntungan Perusahaan Poultry: Dampak Harga Jagung Melemah

Temukan peluang investasi di saham poultry dengan analisa terkini untuk JPFA, MAIN, dan CPIN. Harga saham, dan proyeksi kinerja dalam satu artikel

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Kinerja perusahaan poultry mulai membaik di kuartal ketiga tahun 2023 ini. Tertekan oleh biaya bahan baku dan fluktuasi harga global, perusahaan poultry, termasuk saham MAIN, JPFA, dan CPIN merasakan dampak di awal tahun 2023. Sebenarnya di tahun 2022 juga sudah tertekan karena mahalnya biaya bahan baku perusahaan. Perusahaan poultry merupakan perusahaan yang dalam menjalankan bisnisnya berada di industri peternakan unggas terkhususnya ayam. Industri poultry ini mulai dari proses pembiakan, penetasan ayam, pemberian pakan, pemeliharaan, sampai mengolah produk yang diperoleh dari ternak, seperti daging ayam dan lainnya.

Industri poultry mempunyai dampak besar terhadap perekonomian dalam negeri, karena untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat dengan protein yang tinggi, melalui hasil dari proses industri ini yang menghasilkan telur dan daging. Perusahaan yang berkecimpung di industri ini tentunya juga berperan dalam perdagangan dalam maupun luar negeri, yang juga ikut dalam proses ekspor maupun impor produk poultry. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan yang bergerak di industri poultry ini bisa terpengaruhi karena beberapa hal yang mungkin bisa mempengaruhi kinerja perusahaan, seperti harga pakan yang naik turun, permintaan penawaran pasar, kebijakan pemerintah, dan lainnya. Sehingga perusahaan yang bergerak di industri ini harus memiliki strategi yang bisa membuat kinerjanya tetap bagus disaat faktor-faktor tadi berdatangan.

Beberapa perusahaan poultry yang tertekan di awal semester pertama tahun 2023 ini seperti saham MAIN, JPFA, dan CPIN. Kenapa kinerja perusahan poultry ini bisa tertekan dan apa pengaruhnya terhadap terhadap kinerja mereka? Jika kita melihat harga poultry secara global itu mencatatkan penurunan di semester pertama tahun 2023, kemudian di kuartal ketiga tahun 2023 ini sudah mulai naik dan saat ini di level 7,36 BRL/Kgs.

Kemudian tidak hanya dari harga poultry saja yang bisa kita lihat, tapi ada jagung. Karena jagung ini digunakan sebagai pakan untuk ternak, ketika harga jagung ini turun, otomatis akan terjadi penurunan terhadap biaya bahan baku perusahaan. Jika kita lihat saat ini harga jagung global mencatatkan penurunan, sehingga membuat perusahaan poultry akan terkena dampak positifnya, yaitu bahan baku menjadi turun, sehingga perusahaan bisa efisien terhadap biayanya dan bisa mencetak laba lebih tinggi. Jika kita melihat secara histori, di tahun 2022 kemarin harga jagung sangat tinggi yang menyentuh sampai level US$ 813 per bushel. Saat ini sudah turun ke level US$ 469 per bushel. Tentu saja angka ini penurunannya sangat signifikan. kinerja perusahaan poultry di awal tahun 2023 masih tertekan karena harga jagung di awal tahun masih berada di level sekitar US$ 600 per bushel kemudian berangsur turun. Jadi, dengan turunnya harga jagung saat ini menjadi sentimen yang bagus untuk perusahaan poultry, karena beban pokok penjualan perusahaan bisa turun dan tentu saja akan meningkatkan laba bersihnya.  

Menguatnya dolar juga menjadi sentimen negatif untuk perusahaan poultry, dikarenakan biaya impor akan ikut naik, akan tetapi saat ini rupiah sedikit menguat. Kita ketahui Indonesia sendiri juga melakukan impor jagung, melansir dari Dataindonesia.id dimana pada tahun 2022 Indonesia melakukan impor jagung sebesar 1,09 juta ton yang tercatat naik 9,86% dibandingkan dengan tahun 2021. Rincian jagung yang diimpor tersebut yaitu jagung untuk konsumsi manusia sebesar 817 ribu ton, jagung untuk pakan ternak 264,9 ribu ton, jagung berondong alias popcorn sebesar 12 ribu ton, dan benih jagung sebesar 168 ton. Impor tersebut paling besar berasal dari Argentina dengan jumlah 881,4 ribu ton. Kemudian Brasil 107,3 ribu ton, Amerika Serikat 71,6 ribu ton, dan Ukraina sebesar 33 ribu ton.

Dengan harga jagung yang masih tinggi sekitar US$ 600 per bushel pada awal semester pertama tahun 2023 ini membuat beberapa perusahaan poultry di Indonesia kena dampak buruknya, dan di akhir kuartal kedua harga jagung sudah berangsur turun. Kita lihat saja seperti PT Malindo Feedmill (MAIN), dimana pada semester pertama tahun 2023 kemarin kinerja bottom line tercatat mencetak rugi bersih Rp 130,6 miliar. Namun secara kuartalan di kuartal kedua 2023 sudah mencetak laba. Dan sepanjang 9 bulan tahun 2023 ini perusahaan sudah mencetak laba bersih, karena di kuartal ketiga laba bersihnya mampu naik signifikan 317% secara qoq. Emiten poultry lainnya, seperti Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) juga mencetak kenaikan laba bersih yang signifikan di kuartal kedua dan ketiga tahun 2023 secara kuartalan beserta emiten poultry lain seperti Charoen Pokphand (CPIN).

Jika teman-teman ingin mengetahui prospek emiten poultry kedepannya, dan pembahasan lebih detail terhadap salah satu dari tiga emiten poultry diatas, teman-teman dapat mengikuti kelas webinar kami pada tanggal 24 – 25 November 2023, disitu nanti kami akan menjelaskan secara detail salah satu dari tiga emiten poultry diatas, dengan bisnisnya seperti apa, valuasi, dan prospek kedepannya. Kami selalu mengadakan webinar membahas saham saham potensi bagger setiap bulannya, Join Value Investing Mastery Lifetime Program, daftar sekali dan ikuti webinar rutin tiap bulannya

Dapatkan wawasan ekslusif, strategi investasi, dan analisa mendalam dengan bergabung dalam program Value Investing Mastery kami. Klik gambar di bawah ini untuk mendaftar dan meningkatkan potensi keberhasilan finansial Anda.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter