Kebijakan Relaksasi Ekspor Kayu: Peluang Bagi Pengekspor

Apakah Anda sudah pernah mendengar tentang relaksasi kebijakan ekspor terbaru oleh Kementerian Perdagangan Indonesia? Mungkin beberapa di antara kita masih belum paham, tetapi ini adalah peristiwa besar yang berpotensi merubah wajah ekonomi kita. Kebijakan ini membuka lebih banyak peluang bagi produk non migas, khususnya produk pertanian dan kehutanan, untuk mengekspor ke luar negeri.

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Perubahan Mendasar Dalam Kebijakan Ekspor

Kementerian Perdagangan melakukan relaksasi kebijakan ekspor jenis produk non migas, seperti produk pertanian dan kehutanan. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia.
Produk kayu S4S (surfaced on 4 sides), E2E (eased 2 edges), dan E4 (eased 4 edges), diberikan relaksasi mulai tanggal 15 Juli 2023 sampai 14 Juli 2024. Pada peraturan sebelumnya maksimal yang bisa di ekspor sebesar 10.000 mm², dan sekarang menjadi 15.000 mm². Tidak hanya itu, terdapat fasilitasi subsidi pembiayaan pengurusan Laporan Surveyor (LS) yang ditujukan kepada pelaku usaha kecil dan mikro (UKM).

Meningkatkan Akses Pasar Global

Beberapa negara tujuan utama ekspor produk industri kehutanan adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, India, Malaysia, Korea Selatan, Australia, Vietnam, Filipina, dan Taiwan. Akses untuk pasar utama perlu ditingkatkan supaya bisa mempermudah dalam melakukan ekspor, hal tersebut akan dilakukan dengan memperkuat fasilitasi dan informasi ekspor seperti melakukan promosi ekspor, penjajakan bisnis, dan memperkuat perdagangan di negara yang akan di ekspor. Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center atau perwakilan perdagangan yang bertugas di beberapa negara bisa mempromosikan komoditas ekspor yang dimiliki negara Indonesia, sehingga bisa dikenal oleh negara lain.

Manfaat Jangka Panjang dari Relaksasi Ekspor Kayu

Relaksasi ekspor kayu ini tentunya memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan pengekspor kayu, di antaranya:

  1. Ekspor yang meningkat, adanya relaksasi ekspor kayu tersebut membuat perusahaan bisa memperluas akses pasar ekspor. Dengan terbukanya peluang baru untuk menjual produk kayu ke negara-negara yang sebelumnya dibatasi. Akses yang lebih luas tersebut bisa meningkatkan volume penjualan perusahaan.
  2. Mengurangi ketergantungan terhadap satu pasar. Saat terdapat permintaan yang turun di pasar domestik, perusahaan masih bisa menjual produknya ke pasar internasional yang kemungkinan mempunyai tingkat permintaan lebih besar. Hal tersebut juga bisa menghadapi adanya ketidakpastian ekonomi di suatu negara.
  3. Meningkatkan skala produksi. Perusahaan akan meningkatkan sumber daya dalam bentuk teknologi, infrastruktur, dan tenaga kerja. Hal tersebut digunakan untuk bisa memenuhi persediaan. Skala produksi yang ditingkatkan tersebut bisa membuat adanya efisiensi biaya, yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan.
  4. Meningkatkan pendapatan dan laba bersih perusahaan, karena bertambahnya volume penjualan dan adanya efisiensi biaya.

Namun, apa yang bisa kita ambil dari semua ini? Relaksasi ekspor ini bukan hanya tentang peningkatan ekonomi, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai bangsa, dapat meraih peluang global yang lebih besar.

Untuk itu, kami mengajak Anda untuk bergabung dalam program kami, Value Investing Mastery. Kami akan membantu Anda memahami bagaimana perubahan-perubahan ini dapat berpengaruh terhadap investasi Anda dan bagaimana Anda dapat memanfaatkan peluang ini. Klik gambar di bawah ini untuk bergabung dan mulailah perjalanan investasi Anda bersama kami hari ini.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter