Investasi Saham GIAA 2023: Proyeksi Laba Garuda Indonesia

Temukan proyeksi laba Garuda Indonesia 2023, analisis saham GIAA, prediksi harga saham, dan rekomendasi investasi eksklusif. Pelajari laporan keuangan dan performa perusahaan

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa denganĀ klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Investasi Saham GIAA 2023

Garuda Indonesia (GIAA) adalah salah satu pemain utama dalam industri penerbangan. Kemarin harga sahamnya di hari Jumat, 27 Oktober 2023 naik 9,64%. Sebenarnya bagaimana dengan kinerja GIAA di kuartal kedua tahun 2023 ini? Saat ini perusahaan masih mencatat kerugian, dan GIAA memiliki target untuk jumlah penumpang di tahun 2023 ini bisa naik 60%. Lantas seperti apa cara GIAA bisa mencapai target tersebut, mari kita bahas. Sebelum masuk ke target perusahaan, kita akan masuk sekilas mengenai profil perusahaan dan kinerjanya di kuartal kedua tahun 2023 ini. Berdiri pada tahun 1950, GIAA adalah perusahaan penerbangan yang dimiliki oleh BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan listing di Bursa pada tahun 2011. Pemerintah Negara Republik Indonesia adalah pemegang saham dengan persentase kepemilikan sebesar 64,5%. Kemudian PT Trans Airway sebesar 8%. Sedangkan untuk kepemilikan masyarakat sebesar 27,4%.

Kinerja Kuartal Kedua Tahun 2023

GIAA mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 58,8% menjadi US$ 1,39 miliar pada kuartal kedua tahun 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 878,6 juta. Pendapatan usaha tersebut terbagi menjadi tiga yaitu penerbangan berjadwal, penerbangan tidak berjadwal, dan lainnya. Yang ketiganya mencatatkan kenaikan pendapatan.

Jika dilihat lebih rinci, ketiga pendapatan perusahaan tersebut juga masih terbagi lagi, seperti pendapatan berjadwal itu dari penumpang serta kargo & dokumen. Kemudian untuk penerbangan tidak berjadwal itu dari Haji dan Charter. Dan untuk pendapatan lainnya tadi dari pemeliharaan dan perbaikan pesawat, biro perjalanan, pelayanan terkait penerbangan, jasa boga, fasilitas, hotel, transportasi, dan lain-lain. Memang ketiganya mengalami kenaikan, namun secara lebih rinci beberapa ada yang tercatat menurun. Tapi ya pada akhirnya total pendapatan usaha mencatat kenaikan cukup tinggi.

Meskipun ada peningkatan pendapatan, GIIA masih mencatatkan kerugian pada kuartal kedua tahun 2023 sebesar US$ 76,5 Juta, dibandingkan dengan laba bersih sebesar US$3,7 miliar pada periode yang sama tahun 2022. Hal ini disebabkan karena perusahaan memperoleh pendapatan dari restrukturisasi utang sebesar US$ 2,8 miliar dan keuntungan dari restrukturisasi pembayaran sebesar US$ 1,3 miliar.

Sebenarnya jika melihat secara kuartalan, di kuartal kedua tahun 2023 ini pendapatannya mencatatkan kenaikan sebesar 31,5% menjadi US$ 792,7 juta. Dan untuk kerugiannya hanya di kuartal pertama, untuk kuartal keduanya perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 33,6 juta dari rugi di kuartal pertama sebesar US$ 110 juta. Jadi sudah ada perbaikan jika secara kuartalan.

Perusahaan saat ini masih mencatatkan kerugian di semester pertama tahun 2023 ini, lalu bagaimana dengan neraca yang dimiliki perusahaan, apakah sehat atau masih berisiko? Saat ini GIAA memiliki aset sebesar US$ 6,2 miliar atau naik tipis 0,8% dibandingkan periode akhir tahun 2022. Sedangkan untuk liabilitas yang dimiliki GIAA jumlahnya melebihi aset yang dimiliki perusahaan, sehingga ekuitasnya mencatatkan negatif. Liabilitas GIAA di kuartal kedua tahun 2023 ini sebesar US$ 7,8 miliar. Dan untuk ekuitasnya minus US$ 1,57 miliar. Sehingga dengan hal tersebut bisa disimpulkan jika neraca GIAA saat ini masih belum aman.

Target Saham GIAA 2023

Meskipun masih menghadapi tantangan, Manajemen perusahaan memperkirakan jika di tahun 2023 ini bisa memperoleh jumlah penumpang yang naik 60% dibandingkan dengan dengan tahun 2022. Bahkan bisa lebih dari itu karena ada natal, tahun baru, dan musim umrah. Perusahaan sendiri juga terus menambah jumlah penerbangan yang dimiliki, terutama pada rute domestik dan internasional yang menguntungkan. Pada semester pertama tahun 2023 ini GIAA sudah memperoleh 9,1 juta penumpang atau mengalami kenaikan 38,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.

Perusahaan sendiri menargetkan 24,8 juta penumpang di tahun 2023 ini. Dengan pencapaian semester satu tahun 2023 ini sebesar 9,1 juta penumpang, maka masih kurang sekitar 15,7 juta penumpang. Atau saat ini baru 36,6%. Perusahaan akan melakukan beberapa inisiatif di tahun 2023 ini, seperti penguatan armada & restorasi pesawat, dan meningkatkan penerbangan tidak terjadwal karena sudah pulihnya pasar haji.

Pergerakan harga saham GIAA di tahun 2023 ini sudah turun 59%. Dan harga saham GIAA saat ini berada di level Rp 91/lembar saham. Valuasi PBV GIAA di level -0,35x dan PER -2,97x.

Dengan kinerja yang masih mencatatkan kerugian di semester pertama 2023 dan neraca perusahaan yang masih belum aman. Akan tetapi perusahaan memiliki pandangan bagus di tahun 2023 ini. Buat Anda yang dulunya pernah terkena suspend saham GIAA apakah masih hold sampai saat ini dan bagaimana menurut Anda tentang kinerja GIAA kedepannya?

Jika Anda tertarik untuk bisa analisis lebih mendalam tentang saham GIAA, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan Program Value Investing Mastery. Klik gambar di bawah ini untuk informasi lebih lanjut dan cara bergabung.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter