Investasi Saham Batu Bara: Analisis Pemberat IHSG dan Potensi Keuntungannya

Saham-saham batu bara mengalami penurunan yang signifikan pada tanggal 19 Mei 2023. Saham ADRO turun 5%, saham ITMG turun 6%, dan saham PTBA turun 4%. Namun, meskipun saham-saham batu bara mengalami tekanan, IHSG berhasil mencatat kenaikan sebesar 0,56% dan ditutup pada level harga Rp 6.700.561. Fenomena ini menarik pertanyaan, apa yang mempengaruhi pergerakan IHSG dan apakah ada peluang investasi yang menguntungkan?

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini.

Analisis Saham Batu Bara: Pergerakan IHSG, Saham Pemberat, dan Potensi Investasi

Mari kita lihat pergerakan harga IHSG selama tahun 2023 yang terbukti sangat volatile. IHSG sempat mencapai level tertinggi Rp 6.900 dan turun mencapai level Rp 6.700. Saat ini, IHSG masih mengalami penurunan sebesar 2,19% secara year to date. Namun, kita perlu melihat sektor-sektor yang berkontribusi terhadap penurunan IHSG sepanjang tahun ini.

Ada tiga sektor yang menjadi penyumbang terbesar penurunan IHSG sepanjang tahun 2023, yaitu sektor energi dengan penurunan mencapai 20,56%, sektor basic materials dengan penurunan mencapai 14,87%, dan sektor teknologi dengan penurunan mencapai 6,07%. Sektor mana yang mempengaruhi pergerakan IHSG?

Dalam konteks ini, terdapat enam saham yang menjadi pemberat IHSG sepanjang tahun 2023, yaitu ADRO, MDKA, ADMR, ITMG, EMTK, dan ARTO. Saham-saham ini mengalami penurunan antara 30% hingga 50%. Mari kita lihat lebih dekat performa masing-masing saham ini dan potensi investasinya.

1. Adaro Energy (ADRO)

Saham ADRO mengalami penurunan sebesar 37% secara year to date, namun valuasinya masih tergolong murah dengan PBV sebesar 0,77x dan PER sebesar 2,5x. Kinerja perusahaan menunjukkan kenaikan pendapatan sebesar 50% dan laba kotor sebesar 27% pada kuartal pertama tahun 2023.

2. Merdeka Copper Gold (MDKA)

Saham MDKA turun 35% secara year to date dengan valuasi PBV sebesar 4,3x dan PER sebesar 86x. Pada tahun 2022, MDKA mencatat kenaikan kinerja pendapatan sebesar 128% dan laba kotor sebesar 38%.

3. Adaro Minerals (ADMR)

ADMR mengalami penurunan 51% secara year to date dengan valuasi PBV sebesar 3,67x dan PER sebesar 6,53x. Pada kuartal pertama tahun 2023, ADMR mencatat kenaikan kinerja pendapatan sebesar 31% dan laba bruto sebesar 13%.

4. Indo Tambangraya Megah (ITMG)

ITMG turun 37% secara year to date. Pada kuartal pertama tahun 2023, perusahaan mencatat kenaikan pendapatan sebesar 7%, namun laba kotor turun 21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.

5. Elang Mahkota Teknologi (EMTK)

Saham EMTK turun 34% secara year to date. Pada kuartal pertama tahun 2023, perusahaan mencatat kenaikan pendapatan sebesar 15%, namun laba rugi periode berjalan mengalami penurunan sebesar 108%.

5. Bank Jago (ARTO)

ARTO turun 35% secara year to date dengan valuasi PBV sebesar 4,3x dan PER sebesar 477x. Pada kuartal pertama tahun 2023, perusahaan mencatat kenaikan pendapatan bunga dan syariah bersih sebesar 35%, namun laba bersih tahun berjalan turun 7,5%.

Dari keenam saham pemberat IHSG tersebut, terdapat potensi investasi menarik yang perlu dipertimbangkan. Setelah melihat kinerja dan valuasi masing-masing saham, para investor dapat melakukan analisis lebih mendalam dan mengambil keputusan investasi yang cerdas.

Untuk informasi lebih lanjut tentang potensi investasi dan program Value Investing Mastery, kami mengundang Anda untuk bergabung. Klik gambar di bawah ini dan raih kesempatan untuk mengembangkan keahlian dalam investasi nilai. Bersama-sama, kita dapat mencapai kesuksesan investasi jangka panjang.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter