Identifikasi Saham Berpotensi Gagal Bayar, Contoh Kasus pada Saham WSKT (Waskita Karya)

Pelajari cara mengidentifikasi saham yang berpotensi gagal bayar dengan memahami neraca perusahaan dan kasus saham WSKT (Waskita Karya) yang di-suspend.

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini.

HABIS RIGHT ISSUE MALAH DI SUSPEND??

Ada salah satu saham yang setelah melakukan Right Issue justru malah di suspend? Inilah yang terjadi pada saham WSKT (Waskita Karya). Lalu bagaimana kita agar terhindar dari saham-saham yang berpotensi di suspend? Supaya kita dapat mengetahui saham tersebut berpotensi di suspend atau tidak, maka kita harus bisa membaca laporan keuangan dan ini menjadi langkah awal kita sebagai seorang investor. Pada artikel ini akan membahas mengenai neraca dari saham Waskita Karya di Q3 tahun 2022.

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa like, share dan follow kami untuk mendapatkan informasi seputar saham.

WSKT (Waskita Karya)

Pada tanggal 16 Februari 2023, saham WSKT ini di suspend oleh BEI (Bursa Efek Indonesia), dikarenakan saham WSKT menunda pembayaran bunga obligasi. Pada posisi 15 Februari 2023, harga saham WSKT sebesar Rp348/lembar saham. Lalu bagaimana kita dapat mengidentifikasi bahwa saham WSKT ini berpotensi untuk gagal bayar? Hal utama yang harus diketahui adalah pada neraca perusahaannya, khususnya pada aset lancar suatu perusahaan.

Tanggal 30 September 2022, saham WSKT mempunyai kas sebesar 10,8 Triliun Rupiah. Kemudian untuk liabilitas jangka pendek khususnya pada utang bank dan obligasinya. Pada saham WSKT ini terdapat utang bank sebesar 143 Milyar Rupiah dan utang obligasi jangka pendek bersih sebesar 5 Triliun Rupiah. Artinya kedua utang tersebut wajib dibayarkan dalam tempo waktu kurang dari satu tahun.

Laporan Arus Kas Perusahaan Waskita Karya

Pentingnya melihat laporan arus kas ini adalah untuk melihat perusahaan apakah memiliki liquiditas yang bagus atau tidak, yang artinya perusahaan menghasilkan cash untuk pembayaran kewajibannya. Pada sisi arus kas aktivitas operasi, ada tiga sisi laporan arus kas, yang pertama arus kas dari aktivitas operasi. Kedua, arus kas dari aktivitas investasi dan yang ketiga arus kas dari aktivitas pendanaan.

Pertama dari arus kas aktivitas operasi. Pada gambar dibawah ini, dimana posisi kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi menunjukkan penurunan sebesar 38 Milyar Rupiah hal ini terjadi karena adanya defisit/surplus dari kegiatan operasionalnya. Lalu apa yang menyebabkan kas operasi saham WSKT ini negatif? Yang pertama, penerimaan kas dari pelanggannya menunjukkan sebesar 12,2 Triliun Rupiah. Kedua, pengeluaran kas dari pemasok sebesar 10,1 Triliun Rupiah, artinya perusahaan masih mempunyai NET yang diterima dari pelanggan kemudian yang dibayarkan kepada pemasok. Selanjutnya untuk pengeluaran kas kepada karyawan dan direksi sebesar 514 Milyar Rupiah sehingga sisa kas perusahaan sebesar 1,5 Triliun Rupiah (secara gross). Kemudian pada pembayaran beban keuangan (bunga bank atau obligasi) perusahaan harus membayarkan bunga sebesar 1,4 Triliun Rupiah. Dapat disimpulkan bahwa sisa kas dari perusahaan Waskita sedikit, dimana jika memiliki sisa kas yang sedikit secara otomatis perusahaan akan menambah hutang untuk menghidupi biaya operasional lainnya.

 

Kedua, dari arus kas aktivitas investasi.

Pada gambar di atas ini ada salah satu transaksi yang perlu diwaspadai perusahaan Waskita Karya memberikan pinjaman kepada entitas asosiasi sebesar 3 Triliun Rupiah.

Dapat disimpulkan, dari sisi operasi perusahaan masih negatif dan adanya transaksi perusahaan Waskita membiayai entitas asosiasi sebesar 3 Triliun Rupiah, adanya dana sebesar 3 Triliun ini pastinya di dapatkan dari hutang.

Ketiga, dari sisi arus kas aktivitas pendanaannya, dimana di 9 bulan terakhir ini cukup beragam. Ada utang obligasi yang sudah jatuh tempo kemudian dibayarkan dan perusahaan meminjam dana yang kemudian menerbitkan kembali obligasi, seperti istilah “gali lobang, tutup lobang”. Dari arus kas tersebut salah satu nilai terbesarnya adalah perusahaan Waskita Karya melakukan pembayaran sebesar 6,9 Triliun Rupiah dan juga menerima pinjaman bank sebesar 5,4 Triliun. Kemudian Waskita Karya menerbitkan obligasi sebesar 2,1 Triliun Rupiah dan sukuk mudharabah 1,1 triliun Rupiah. Selanjutnya perusahaan Waskita Karya juga menerima dana Right Issue di akhir tahun 2021 sebesar 7 Triliun Rupiah dan 1,5 Triliun diterima pada bulan Januari 2022. Secara NET (Kas Bersih) perusahaan Waskita Karya menambah hutang sebesar 1,1 Triliun Rupiah.

Dapat disimpulkan, bahwa perusahaan Waskita Karya bermasalah dalam liquiditas yang dimana memiliki arus kas operasi yang negatif, adanya transaksi entitas asosiasi sebesar 3 Triliun Rupiah dan mempunyai hutang sebesar 1 Triliun Rupiah.

Total Liabilitas Q3 tahun 2022

Pada laporan liabilitas posisi September tahun 2022 ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu seperti surat utang jangka menengah, utang obligasi, dan utang bank jangka panjang, dimana hal itu merupakan hutang-hutang buruk maupun penerbitan obligasi yang dimiliki perusahaan Waskita Karya. Jika ditotalkan yang dimana perusahaan Waskita mendapatkan dananya baik secara bank atau obligasi yaitu sebesar 64 Triliun Rupiah (posisi Q3 2022).

Jika dilihat dari ekuitas perusahaan Waskita masih menunjukkan positif yaitu sebesar 8,8 Triliun Rupiah. Namun jika dilihat saldo laba perusahaan menunjukkan penurunan yaitu dari saldo laba (telah ditentukan penggunaannya dan belum ditentukan penggunaannya) jika di total masih menunjukkan penurunan sebesar 6 Triliun Rupiah, dan saat ini perusahaan masih membukukan rugi serta belum mampu mengkapitalisasikan laba perusahaan. Modal dari perusahaan Waskita Karya ini kebanyakan berasal dari suntikan dana yang membuat perusahaan masih belum menghasilkan laba. Jika dihitung secara Dept Equity Ratio (DER) sebesar 727%.

Dari sisi neraca perusahaan Waskita Karya tersebut, jumlah hutang yang besar dan ekuitas perusahaan belum mengkapitalisasi laba atau perusahaan ini hidup dengan suntikan dana serta arus kas yang tidak sehat, membuat perusahaan tidak bisa membayar bunga akibatnya saham WSKT pun di suspend.

Itulah review mengenai saham WSKT yang di suspend, dan penting sekali untuk bisa membaca laporan keuangan perusahaan agar terhindar dari saham yang di suspend. Nantikan artikel selanjutnya dengan informasi yang lebih menarik lagi. Semoga bermanfaat 😊

Untuk mengetahui secara advance tentang bagaimana cara mencari saham saham yang berpotensi bagger atau mengetahui cara berinvestasi tumbuh dengan tenang tanpa mantengin chart tiap hari. silahkan klik gambar dibawah. Akan kami beritahu bagaimana caranya! 

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter
Picture of Erose Perwita

Erose Perwita

Author | Founder theinvestor.id