Harga Wajar Saham IPCC & Analisis Fundamental

Temukan Harga Historis, Tren Terkini, dan Rekomendasi Saham IPCC. Analisis Saham Hari Ini dan Perkiraan Harga Wajar.

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Harga Wajar Saham IPCC

Sebagai investor yang cermat, Anda pasti ingin tahu lebih banyak tentang harga wajar saham IPCC. PT Indonesia Kendaraan terminal Tbk. (IPCC) adalah perusahaan yang bergerak di bisnis pengelolaan terminal kendaraan dan melakukan aktivitas operasional bisnisnya untuk bongkar muat barang seperti pelaksanaan cargodoring, stevedoring, receiving, pelayanan penumpukan, delivery dan pelayanan logistik, serta terdapat value added lainnya sebagai one stop services.

Dalam tahun 2023, perusahaan ini mencatatkan pertumbuhan laba bersihnya sebesar 30,4% year-on-year, hal tersebut sangat mengesankan. Apa yang mendasari lonjakan ini dan bagaimana prospek valuasi saham IPCC ?

PT Indonesia Kendaraan Terminal didirikan pada tahun 2012, dan pada 9 Juli 2018 IPCC listing di Bursa Efek Indonesia dengan harga IPO di level Rp 1.640/lembar saham. Sejak IPO harga saham IPCC terus turun hingga terjadinya awal pandemi di Indonesia atau bulan Maret 2020, saat itu harga saham IPCC jatuh sampai di level Rp 226/lembar saham. Kemudian berangsur naik dan saat ini berada di level Rp 735/lembar saham.

Kepemilikan saham IPCC terbesar saat ini dimiliki oleh PT Pelindo Multi Terminal dengan persentase kepemilikan sebesar 71,28% yang menjadi pengendali dari IPCC ini. Kemudian dimiliki juga oleh PT Multi Terminal Indonesia sebesar 0,72%, PT Pelabuhan Indonesia Investama sebesar 5,54%, dan untuk kepemilikan masyarakat sebesar 22,46%.

Kinerja Kuartal Ketiga IPCC Tahun 2023

Pada kuartal ketiga tahun 2023 ini kinerja IPCC cukup bagus, dimana perusahaan mencatatkan pendapatan operasi sebesar Rp 548,1 miliar atau mencatatkan kenaikan 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 508,3 miliar. Laba kotor perusahaan berhasil naik 6,3% menjadi Rp 259,9 miliar.

Pelayanan jasa terminal merupakan pendapatan terbesar yang berasal dari perusahaan tersebut yaitu sebesar Rp 504,7 miliar. Kemudian Pelayanan jasa barang sebesar Rp 30 miliar. Pelayanan rupa-rupa usaha sebesar Rp 7 miliar. Pengusahaan tanah, bangunan, air dan listrik sebesar Rp 6,3 miliar. Keempat pendapatan perusahaan tersebut mengalami kenaikan semua. Jadi sangat bagus untuk kinerja top line perusahaan IPCC.

Sedangkan untuk bottom line, laba bersih perusahaan naik lebih tinggi yaitu 30,4% menjadi Rp 141,9 miliar dibandingkan dengan sebelumnya sebesar Rp 108,8 miliar. Kenaikan laba bersih ini juga dibantu oleh adanya pendapatan keuangan perusahaan yang naik menjadi Rp 28,6 miliar. Beban keuangannya turun menjadi Rp 38,8 miliar.

Meskipun saat pandemi kinerja perusahaan turun dan mencatatkan kerugian di tahun 2020, namun secara historis kinerja untuk sisi pendapatan dan laba bersih perusahaan sangat bagus dan itu merupakan hal yang normal karena terbatasnya aktivitas perekonomian masyarakat. Setelah pandemi, kinerjanya berangsur-angsur kembali membaik dan naik cukup tinggi.

Neraca yang Sangat Sehat

Kinerja operasional IPCC memang bagus tapi bagaimana dengan neraca perusahaan, apakah sehat? Jika dilihat aset perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp 1,7 triliun. Hal tersebut dikarenakan kas dan setara kas perusahaan yang turun, jika dilihat dari liabilitas perusahaan terdapat bagian lancar atas liabilitas sewa perusahaan yang sudah turun drastis, jadi kas tersebut dipakai untuk membayar bagian lancar atas liabilitas sewa perusahaan tersebut. Kas perusahaan posisi kuartal ketiga tahun 2023 ini masih sebesar Rp 613 miliar.

Menariknya dengan kas tersebut sudah bisa membayar seluruh liabilitas perusahaan. Dan itu masih sisa, dimana total liabilitas yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 529,1 miliar. IPCC sendiri juga tidak memiliki hutang buruk, sehingga neracanya sangat aman.

Proyeksi dan Valuasi

Jika kita melihat dari sisi pendapatan di kuartal ketiga tahun 2023 ini kenaikannya hanya 7,8% saja, Manajemen IPCC memproyeksikan untuk tahun 2023 ini kinerja pertumbuhannya sekitar 15% hingga 20% atau kalau kita ambil proyeksi yang paling rendah atau 15%, maka pendapatan perusahaan akan menjadi Rp 835,5 miliar dan laba bersihnya menjadi 185,9 miliar. Menarik untuk kita tunggu apakah di sisa kinerja tahun 2023 ini untuk kinerja secara keseluruhan IPCC tahun 2023 pertumbuhannya bisa tercapai dengan kenaikan 15% hingga 20%.

Dengan proyeksi kenaikan kinerja yang disesuaikan sama proyeksi manajemen perusahaan. Maka ROE perusahaan akan menjadi 15,3%. Angka tersebut hampir mendekati ROE tahun 2018 yang mana saat itu di angka ROE 15,4%. Angka yang tipis bukan? Dan saat itu PBV dari IPCC di level 2,7x. Dengan harga saat ini di Rp 735/lembar saham, valuasi PBV IPCC berada di level 1,1x dengan valuasi PER 7,18x.

 

Untuk menambah wawasan lebih lanjut tentang investasi cerdas dalam saham IPCC serta untuk bergabung dalam program “Value Investing Mastery” klik gambar dibawah ini.
Jangan lewatkan kesempatan untuk lebih dalam memahami potensi investasi ini.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter