fbpx

Harga Minyak Dunia dan Dampaknya pada Saham di Indonesia

Analisis harga minyak dunia terkini dan dampaknya terhadap kinerja saham MEDC, ELSA, AKRA, ENRG, dan APEX di pasar saham Indonesia. Ketahui lebih lanjut!

Daftar Isi

  1. Harga Minyak Dunia Melonjak
  2. Kinerja Saham Minyak di Indonesia
    • Medco Energi International (MEDC)
    • Elnusa (ELSA)
    • AKR Corporindo (AKRA)
    • Energi Mega Persada (ENRG)
    • Apexindo Pratama Duta (APEX)

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Harga Minyak Melonjak

Ketegangan antara Hamas Palestina dan Israel terus berlanjut, menyebabkan harga minyak global mengalami kenaikan. Salah satu produsen minyak terbesar dunia berasal dari Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Irak, UEA, Iran, dan Kuwait. Arab Saudi menempati posisi kedua sebagai produsen minyak terbesar di dunia pada tahun 2022. Ketegangan ini dapat mengurangi pasokan minyak dunia dan meningkatkan harganya. Data terbaru dari U.S. Energy Information Administration (EIA) pada tanggal 13 Oktober 2023 menunjukkan penurunan stok minyak mentah hampir 5 juta barel. Harga minyak WTI saat ini mencapai US$ 90,4 per barel, naik dari US$ 80,8 per barel pada tanggal 5 Oktober 2023. Sejak 27 Juni 2023, harga minyak WTI terus naik dari US$ 67,9 per barel.

Kenaikan harga minyak WTI dan Brent menyebabkan kenaikan harga saham komoditas minyak di Indonesia pada tanggal 9 Oktober 2023. Saham MEDC, ELSA, AKRA, ENRG, APEX, dan lainnya mengalami kenaikan. Mari kita tinjau lebih lanjut seberapa besar kenaikan harga saham mereka setelah ketegangan di Timur Tengah dan bagaimana kinerjanya saat ini.

Read More  Mengungkap Strategi Vidio.Com Dan Sentimen Pemilu Dalam Mengangkat Kinerja Saham SCMA Di Kuartal III 2023

Kinerja Saham Minyak di Indonesia

Medco Energi International (MEDC) MEDC adalah perusahaan energi dan sumber daya alam terkemuka di Asia Tenggara. Mereka memiliki tiga segmen bisnis utama, termasuk Minyak & Gas, Ketenagalistrikan Bersih, dan Pertambangan Tembaga. Harga minyak global yang naik mempengaruhi harga saham mereka, naik sekitar 9,7% pada tanggal 9 Oktober 2023. Saat ini, saham MEDC telah naik 13%, ditutup pada level Rp 1.520/lembar saham.

Kinerja mereka di kuartal kedua tahun 2023 tidak begitu baik, dengan pendapatan naik tipis 0,9% menjadi US$ 1,1 miliar. Laba kotor turun 24,2% menjadi US$ 470 juta. Laba bersih juga mengalami penurunan sebesar 60,5%, menjadi US$ 119,4 juta, dibandingkan dengan US$ 303 juta sebelumnya. Valuasi PBV MEDC saat itu berada pada level 1,52x dan PER 10,64x.

Elnusa (ELSA)

ELSA adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa energi terintegrasi, dengan solusi total dalam industri minyak dan gas. Harga saham ELSA naik 4% pada tanggal 9 Oktober dan telah naik 4,7% hingga saat ini. Saham ELSA ditutup pada level Rp 408/lembar saham. Kinerja ELSA di kuartal kedua tahun 2023 cukup baik, dengan pendapatan naik 8,1% menjadi Rp 5,8 triliun dan laba bruto naik 17,9% menjadi Rp 553,2 miliar.

Laba bersih juga naik 10,5% menjadi Rp 250,1 miliar dibandingkan dengan Rp 226,3 miliar sebelumnya. Valuasi PBV ELSA berada di level 0,71x dan PER 6x.

AKR Corporindo (AKRA)

AKRA adalah perusahaan logistik dan rantai pasokan yang bergerak di perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan kimia dasar. Saham AKRA mengalami kenaikan 5% namun turun hingga saat ini, hanya naik 1,4% sejak penutupan harga saham pada tanggal 6 Oktober 2023. Pendapatan mereka turun 10,1% menjadi Rp 19,8 triliun di kuartal kedua tahun 2023, tetapi laba bruto naik 11,8% menjadi Rp 1,8 triliun.

Read More  Kinerja AMMN, BYAN & MBMA 2023: Sentimen Pasar Komoditas

Laba bersih mencapai Rp 1,03 triliun, naik 7,8% dibandingkan dengan Rp 955,4 miliar sebelumnya. Valuasi PBV AKRA saat itu berada pada level 2,59x dan PER 13,91x.

Energi Mega Persada (ENRG)

ENRG adalah perusahaan hulu minyak dan gas bumi yang beroperasi di Indonesia dan Mozambik. Harga saham ENRG naik 6,4% tetapi turun hingga saat ini, menyamai penutupan harga saham pada tanggal 6 Oktober 2023. Penjualan neto turun 16,8% menjadi US$ 191,4 juta di kuartal kedua tahun 2023, sedangkan laba bruto turun 31,8% menjadi US$ 67,7 juta.

Laba bersih naik 2,8% menjadi US$ 26,5 juta. Valuasi PBV ENRG berada pada level 0,66x dan PER 7,63x dengan harga saham ditutup pada level Rp 246/lembar saham.

Apexindo Pratama Duta (APEX)

APEX adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengeboran lepas pantai dan darat, dalam industri minyak, gas, panas bumi, dan coal bed methane. Harga saham APEX naik 24,7% pada tanggal 9 Oktober 2023 dan saat ini telah naik 8,3% sejak penutupan harga saham pada tanggal 6 Oktober 2023.

Kinerja APEX mencatatkan penurunan, dengan pendapatan turun 29,1% menjadi US$ 33,1 juta. Laba kotor turun 16% menjadi US$ 9,8 juta, dan laba bersih turun 27,1% menjadi US$ 1,5 juta.

 

Valuasi PBV APEX berada pada level 0,64x dan PER 13,42x, dengan harga saham ditutup pada level Rp 230/lembar saham.

 

Kesimpulannya, ketegangan antara Hamas Palestina dan Israel telah menyebabkan harga minyak dunia naik, yang juga berdampak pada harga saham perusahaan minyak di Indonesia. Teruslah memantau perkembangan ini dalam konteks investasi saham. Masih sering ragu ragu? saat ingin membeli saham, itu tandanya Anda masih bingung fundamental saat akan berinvestasi saham, Klik gambar dibawah ini, kami bantu ajarkan metode analisa fundamental menggunakan Value Investing Mastery. Persiapkan investasi anda untuk masa depan.

Read More  Strategi Bangun Portfolio dari Modal Besar vs Mulai dari Nol
Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter