Temukan analisa terkini harga saham PWON, eksplorasi ekspansi Superblok, dan pahami mengapa saham PWON dari Pakuwon Jati menjanjikan
Daftar Isi
ToggleSebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Sebagai pelopor konsep Superblok di Indonesia, PT Pakuwon Jati (PWON) mengumumkan rencananya untuk membangun Superblok Pakuwon Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan perusahaan juga akan membangun dua Superblok baru di Batam dan Semarang. Dengan adanya kabar baik tersebut, sebenarnya berapa superblok yang dimiliki PWON, dan bagaimana dengan kinerjanya saat ini?
Sebelum membahas pada kinerjanya, mari kita kenali dulu profil dari PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Perusahaan berdiri pada tanggal 20 September 1982. PWON adalah pengembang real estate terkemuka. PWON memiliki portofolio properti utama seperti pengembangan ritel, komersial, residensial, dan perhotelan. Yang berada di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Solo. Perusahaan listing di bursa pada tanggal 9 Oktober 1989.
PT Pakuwon Arthaniaga memegang saham PWON terbesar dengan persentase kepemilikan sebesar 68,68%. Kemudian jajaran direksi dan komisaris juga memegang kepemilikan PWON, dan untuk kepemilikan masyarakat sebesar 31,3%. Dari informasi laporan keuangan perusahaan, pemegang mayoritas PT Pakuwon Arthaniaga ini adalah Alexander Tedja. Dimana Alexander Tedja saat ini menjabat sebagai presiden komisaris PWON.
Melalui informasi Annual Report perusahaan, PWON sebagai pelopor konsep Superblok di Indonesia, dan juga berhasil dalam pengembangan penataan ruang terpadu dengan skala yang besar, dari pusat perbelanjaan ritel, kondominium, kantor, dan hotel.
Saat ini PWON memiliki 5 superblok, dengan tiga superblok berada di Jakarta, yaitu Kota Kasablanka, Gandaria City, dan Pakuwon Mall Bekasi (masih dalam tahap konstruksi). Dan untuk 2 superblok berada di Surabaya, yaitu Tunjungan City dan Pakuwon Mall. Dengan adanya penambahan superblok di Batam dan Semarang tentu saja akan menjadi tambahan untuk revenue perusahaan kedepannya, namun ini membutuhkan waktu, mengingat keduanya baru akan dikembangkan tahun 2025 nanti. Dan pada tanggal 1 November 2023, melalui anak perusahaan PWON, yaitu PT Pakuwon Nusantara Abadi telah melakukan groundbreaking untuk pembangunan superblok di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan nama “Pakuwon Nusantara” yang lokasinya berada di kawasan inti pusat pemerintahan. Pembangunan di IKN ini rencananya terdiri dari sebuah pusat perbelanjaan, kondominium, dan tiga hotel. Langkah yang dilakukan PWON ini untuk menambah sumber pendapatan berkelanjutan dan diversifikasi geografis Pakuwon.
Mengenai landbank-nya, perusahaan saat ini memiliki total landbank sebesar 481,7 ha. Dengan adanya penambahan di Batam dan Semarang yang masing-masingnya sebesar 12,4 ha dan 13 ha. Lokasi landbank mayoritasnya berada di Surabaya, di Jakarta hanya 5% saja, dan lankbank ini cukup untuk pengembangan lebih dari 10 tahun.
Sekilas mengenai pendapatan dan marketing sales sampai kuartal ketiga tahun 2023. Dimana kalau kita lihat untuk pendapatan dari PWON tahun 2020 memang terdampak pandemi, dimana pendapatannya turun cukup dalam, kemudian terus membaik sampai 2022, meskipun belum setinggi tahun 2019. Dan di kuartal ketiga tahun 2023 ini mencatat kenaikan tipis dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari recurring sebesar 74,9% dan sisanya development. Untuk marketing salesnya sebesar Rp 1,02 triliun, ini turun dibandingkan sebelumnya.
Kinerja Operasional dari PWON pada kuartal ketiga tahun 2023 cukup baik, dimana untuk pendapatannya mencatatkan kenaikan tipis 1,5% menjadi Rp 4,5 triliun dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 4,4 triliun. Beban pokok pendapatan mengalami penurunan, hal ini membuat laba brutonya berhasil mencatatkan kenaikan 6,3% menjadi Rp 2,5 triliun dari sebelumnya Rp 2,3 triliun.
Perusahaan memperoleh penghasilan bunga yang naik cukup tinggi menjadi Rp 266,9 miliar, kemudian sebelumnya mengalami kerugian selisih kurs, tapi saat ini bisa mencatat keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp 54 miliar. Sehingga hal ini membuat laba bersihnya berhasil naik 24,3% menjadi Rp 1,4 triliun dari sebelumnya Rp 1,1 triliun.
Secara historis, kinerja pendapatan dari PWON sebelum pandemi terus mengalami kenaikan, dan untuk laba bersihnya sejak tahun 2015 juga terus naik sampai 2019, tahun 2014 mengalami kenaikan laba bersih cukup tinggi karena adanya keuntungan pembelian entitas anak dengan diskon, dan dari keuntungan investasi yang dimiliki sebelumnya. Jika tahun 2023 ini diproyeksi pendapatan naik 5% maka pendapatan akan menjadi Rp 6,2 triliun dan untuk laba bersih jika proyeksinya naik 25% maka akan mencapai Rp 1,9 triliun. keduanya masih belum setinggi kinerja tahun 2019 atau sebelum pandemi. Namun harapannya dengan adanya penambahan superblok baru ini bisa membantu meningkatkan kinerja PWON kedepannya. Ditambah dengan adanya sentimen terkait pemangkasan suku bunga The Fed, dimana itu bisa membantu peningkatan kinerja operasional perusahaan properti kedepannya.
Pergerakan harga saham PWON di tahun 2024 ini masih cenderung sideways, dimana turun 0,8% saja yang ditutup di level Rp 450/lembar saham. Dengan harga tersebut menunjukkan valuasi PBV 1,17x dan PER 11,27x.
Dengan rencana ambisius PWON dalam mengembangkan Superblok, inilah saat yang tepat untuk mempertimbangkan investasi Anda. Bergabunglah dengan program Value Investing Mastery untuk mendapatkan wawasan mendalam dan peluang investasi yang menguntungkan. Klik gambar di bawah untuk bergabung sekarang dan raih keuntungan maksimal.