Daftar Isi
ToggleSebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Dalam perjalanan investasi saham, dua elemen utama yang dapat menghasilkan keuntungan adalah dividen dan capital gain. Namun, seringkali, para investor tidak sepenuhnya memahami konsep di balik dividen payout ratio dan dividen yield. Apakah perusahaan yang membagikan dividen dengan payout ratio rendah atau bahkan tidak membagikan dividen itu sebenarnya menguntungkan? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang konsep dividen saham dan bagaimana seorang investor seharusnya merespons kebijakan perusahaan terkait dividen.
Sebelumnya kita akan membahas dulu mengenai apa itu dividen. Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Dividen ini biasanya dibagikan dalam bentuk uang tunai, akan tetapi terkadang juga dalam bentuk saham tambahan.
Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham adalah salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan imbal hasil atas bisnis yang dijalankan, dan didukung dengan kepercayaan para investor. Pengumuman dividen biasanya dilakukan dengan berkala, kita bisa cek secara histori apakah perusahaan membagikan dividen dalam setahun satu kali atau dua kali. Dan berapa nilainya itu bergantung pada keputusan ketika Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang dilihat juga dari kinerja perusahaan dan strategi bisnis yang akan dijalankan.
Untuk melihat seberapa besar dividen yang dibagikan dengan perbandingan laba bersihnya, maka kita bisa melihat dividen payout ratio. Untuk menghitung rasio ini dengan cara membagi total dividen yang dibagikan dengan laba bersih yang dihasilkan perusahaan, rumusnya seperti ini:
Dividen Payout Ratio = (Total Dividen : Laba Bersih) × 100%
Total Dividen ini merupakan jumlah dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan untuk laba bersih ini diambil dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Selanjutnya kita akan membahas apa itu dividen yield.
Apa itu Dividen Yield
Dividen yield merupakan rasio yang mengukur seberapa besar persentase dividen yang didapat pemegang saham dibandingkan dengan harga saham perusahaan. Untuk menghitung seberapa besar dividen yield yang kita peroleh, rumusnya seperti ini:
Dividen Yield = (Dividen per Saham : Harga Saham per Saham) × 100%
Dividen per saham merupakan dividen yang dibagikan per lembar sahamnya, sedangkan harga saham per saham ini adalah harga saham per lembar sahamnya. Jadi sebelum menghitung dividen yield, kita perlu menghitung dividen per saham, kita bisa ambil jumlah dividen yang dibayarkan, kemudian dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. Maka nanti hasilnya akan ketemu dividen per saham.
Dengan dividen yield yang semakin tinggi, maka tambah besar juga keuntungan yang didapatkan investor dan perlu kita ketahui juga, perubahan harga saham yang terjadi itu juga mempengaruhi perubahan dividen yieldnya. Karena pergerakan harga saham yang terus berubah-ubah tiap waktu perdagangannya.
Investor kadang mencari perusahaan yang membagikan dividen yield yang tinggi untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Namun jangan hanya melihat seberapa besar dividen yield, kita juga perlu melihat faktor lainnya, misalnya dari sisi neracanya sehat atau tidak, pertumbuhan bisnisnya seperti apa kedepan, kinerja operasionalnya bagus atau tidak, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan supaya bisa memperkecil risiko yang tidak terduga.
Kita coba ambilkan contoh untuk menghitung dividen payout ratio dan dividen yield dari perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dari contoh tersebut memperlihatkan jika laba bersih TLKM tahun 2022 itu sebesar Rp 20,7 triliun. Kemudian akan membagikan dividen sebesar Rp 16,6 triliun. Sehingga dividen payout ratio-nya sebesar 80% dari pembagian dividen dengan laba bersih.
Kemudian untuk menghitung dividen yield, perlu mencari dividen per saham dulu, caranya membagi dividen yang dibagikan sebesar Rp 16,6 triliun dengan jumlah saham beredar 99 miliar lembar saham, maka akan ketemu dividen per saham-nya sebesar Rp 167,5987 per lembar saham. Dan untuk mencari dividen yield, dengan cara membagi dividen per saham tadi yaitu Rp 167,5987 dibagi dengan harga saham TLKM sebesar Rp 3.980 per lembar saham, sehingga menghasilkan dividen yield sebesar 4,21%.
Bursa Efek Indonesia sendiri juga memiliki indeks IDX High Dividen 20, merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan yang membagikan dividen tunai dalam waktu 3 tahun terakhir, dengan mempunyai dividen yield tinggi.
Saham perusahaan yang masuk indeks tersebut pada periode saat ini, diantaranya ada ADRO, AMRT, ANTM, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BJBR, BJTM, BMRI, BNGA, BSSR, HEXA, HMSP, INDF, ITMG, MPMX, PTBA, TLKM, dan UNTR. Namun saat memutuskan untuk membeli saham yang masuk indeks ini, pastikan untuk tetap analisis fundamentalnya seperti apa, jangan hanya berpatokan karena saham ini masuk indeks ini. Kita perlu cek faktor lainnya juga.
Kemudian yang jadi pertanyaan tadi, apakah perusahaan yang tidak membagikan dividen atau hanya membagikan dividen dengan payout ratio kecil itu bagus? Terdapat perusahaan yang memilih untuk tidak membagikan dividen atau hanya membagikan dengan payout ratio yang kecil, hal ini dilakukan untuk ekspansi, membayar hutang, pengembangan, atau keperluan untuk modal lainnya. Keputusan yang dilakukan oleh perusahaan ini mengikuti strategi bisnis dan kebutuhan perusahaan pada waktu itu, karena jika perusahaan sedang gencar ekspansi atau punya hutang yang perlu dibayar tapi malah membagikan dividen dengan payout ratio yang besar, maka ekspansi atau pembayaran hutang bisa terganggu.
Jadi kita bisa cek terlebih dahulu, alasan kenapa perusahaan tidak membagikan dividen atau dividen payout ratio yang sedikit dan kebijakan ini memang perlu dipertimbangkan pihak perusahaan dalam rencana strategi bisnis perusahaan kedepannya, agar hasilnya bisa lebih maksimal. Perusahaan mungkin memilih untuk menahan dividen untuk ekspansi, pengembangan, atau pembayaran hutang. Namun, bagi seorang investor, yang terpenting adalah memilih perusahaan dengan fundamental yang kuat untuk memaksimalkan potensi return dan meminimalkan risiko.
Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang investasi saham yang cerdas dan menguntungkan, kami mengundang Anda untuk bergabung dalam program Value Investing Mastery kami. Klik gambar di bawah ini untuk informasi lebih lanjut