Diuntungkan Liburan Sekolah 2023: Analisis Saham PJAA

Anda mungkin penasaran mengapa liburan sekolah bisa menjadi momentum yang menguntungkan bagi emiten tertentu. Pada bulan Juni hingga Juli 2023 ini, Indonesia menikmati musim liburan sekolah, suatu periode di mana berbagai keluarga berwisata, memberikan manfaat bagi emiten dalam bidang pariwisata. Kami akan menunjukkan bagaimana salah satu emiten tersebut, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA), dapat mengambil keuntungan dari momen ini.

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Overview dan Performa Saham PJAA

PJAA adalah salah satu perusahaan yang dapat merasakan dampak positif dari liburan sekolah yang berlangsung dari Juni hingga Juli 2023. Pergerakan harga saham PJAA secara historis menunjukkan penurunan sejak 2015 hingga 2023, dengan level terendah dicapai pada tahun 2020 di harga Rp 400 per lembar saham. Saat ini, harga saham PJAA telah rebound ke level Rp 795 per lembar saham. Jika harga saham PJAA bisa kembali ke level sebelum pandemi, potensi kenaikan yang ada tampaknya masih cukup tinggi.

Struktur Kepemilikan Saham PJAA

72% saham PJAA dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menjadikannya perusahaan milik daerah. Sementara itu, PT Pembangunan Jaya memiliki 18%, dan sisanya 10% dipegang oleh masyarakat umum.

Jumlah Pengunjung dan Potensi Wisatawan di Ancol

Untuk bisnis seperti PJAA, jumlah pengunjung menjadi kunci utama dalam performanya. Jumlah pengunjung Ancol tahun 2019 hingga 2022. Dimana jumlah pengunjung mengalami penurunan pada tahun 2020 karena adanya pandemi covid-19. Kemudian tahun 2021 juga mengalami penurunan karena adanya varian baru covid-19 di Indonesia. Namun pada tahun 2022 mengalami kenaikan jumlah pengunjung Ancol mencapai 50%.

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), di tahun 2022 lalu jumlah wisatawan yang mengunjungi obyek wisata unggulan di Jakarta sebanyak 13 juta orang, yang berarti mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2021 sebanyak 3 juta wisatawan dan tahun 2020 sebanyak 2,3 juta wisatawan. Seharusnya pada tahun 2023 jumlah wisatawan di akan mengalami kenaikan, karena pada bulan Juni lalu pemerintah Indonesia mencabut status pandemi covid-19 dan juga pada akhir bulan Juni dan awal bulan Juli 2023 terjadi momentum liburan sekolah

Pada tahun 2023 pihak manajemen PJAA menargetkan pengunjung pada tahun 2023 mencapai 9,7 Juta orang. Apabila target ini tercapai, maka akan terjadi kenaikan pendapatan dari PJAA. Selanjutnya kita akan melihat kinerjaa dari PJAA

Proyeksi dan Performa Kinerja PJAA

Manajemen PJAA menargetkan jumlah pengunjung pada tahun 2023 mencapai 9,7 juta orang. Jika target ini tercapai, pendapatan PJAA dapat meningkat signifikan.

Pada laporan kinerja saham PJAA kuartal pertama tahun 2023, PJAA membukukan pendapatan yang naik cukup signifikan sebesar 71% sehingga pada laba bruto juga membukukan kinerja yang naik cukup signifikan sebesar 114%.

Apabila kita jabarkan dari pendapatannya. Pendapatan terbesar saham PJAA yaitu pendapatan dari tiket. Tiket wahana wisata menjadi penyumbang terbesar dari pendapatan total saham PJAA pada kuartal pertama tahun 2023. Secara segmen, pendapatan terbesar pada kuartal pertama tahun 2023 yaitu pendapatan dari pariwisatanya, kemudian pendapatan dari perdagangan dan jasa dan pendapatan dari real estate.

Apabila kita lihat dari laba bersihnya, pada kuartal pertama tahun 2023 mengalami kenaikan laba bersih yang cukup signifikan, dari periode sebelumnya mengalami kerugian sebesar 37 Miliar pada kuartal pertama tahun 2023 berhasil membukukan laba bersih sebesar 44 miliar atau naik signifikan sebesar 221%. Harapannya di sepanjang tahun 2023 ini kinerjanya selalu tumbuh.

Nilai dan Harapan untuk PJAA

Secara historis, pendapatan saham PJAA sejak tahun 2013 hingga tahun 2019 stuck di level 1,2 Triliun. Kemudian apda tahun 2020 pendapatan saham PJAA jatuh hingga 400 Miliar. Kemudian pada tahun 2022 pendapatan PJAA mulai naik hingga 950 Miliar. Selanjutnya apabila kita lihat pada laba bersih nya, sejak tahun 2013 hingga 2019 laba bersih PJAA berhenti di level 200 Miliar. Kemudian apda tahun 2020 hingga 2021 mengalami kerugian akibat adanya pandemi covid-19. Dan pada tahun 2022 PJAA membukukan laba sebesar 154 Miliar. Hal ini menjadikan PJAA berada pada fase turnaround.

PJAA menjadi salah satu emiten yang royal terhadap para investor, dimana konsisten membagikan dividennya kepada para investor. Selain pada tahun 2020 hingga 2022 lalu. PJAA tidak membagikan dividen karena terjadi kerugian akibat adanya pandemi covid-19. Pada tahun 2023 ini PJAA membagikan dividen sebesar 29 rupiah.

Apabila dilihat dari valuasinya, di harga saat ini di harga 800 menunjukan PBV 0,8x. Apabila kinerja PJAA sesuai harapan denga laba naik 50%, maka proyeksi ROE mencapai 14,54x.

Dari review diatas, kami menyimpulkan bahwa PJAA memiliki kinerja yang bagus sudah melalui fase turnaroundnya. Dengan valuasi yang masih murah. Dengan catatan laba harus naik dengan harapan naik 50%.

Selesaikan

Berangkat dari semua review di atas, kami percaya bahwa PJAA memiliki kinerja yang bagus dan telah melalui fase turnaroundnya dengan valuasi yang masih murah. Jika Anda tertarik dengan perspektif ini dan ingin mendalami lebih lanjut, pertimbangkan untuk bergabung dalam program Value Investing Mastery kami. Klik gambar di bawah ini untuk mendaftar dan memanfaatkan peluang ini. Anda tidak ingin ketinggalan!

Disclaimer : Informasi yang disediakan dalam artikel ini dimaksudkan untuk tujuan pendidikan dan informasi saja, dan bukan dimaksudkan sebagai saran investasi. Sebelum membuat keputusan investasi, harap konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional. Investasi melibatkan risiko keuangan yang signifikan. Anda bertanggung jawab atas semua keputusan investasi yang Anda buat.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter