Temukan kisah sukses kinerja portfolio The Investor mengalahkan market, tips saham, dan strategi value investing
Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas strategi cerdas dalam berinvestasi saham, termasuk bagaimana kami berhasil mempertahankan konsistensi cuan setiap tahunnya dan mengalahkan market. Sebelum kami memberikan tipsnya, kami akan membagikan kinerja portfolio kami selama 3 tahun terakhir.
Tahun 2021 ada pandemi covid-19 varian delta, dimana varian delta ini adalah varian covid-19 yang sangat ganas dibandingkan sebelumnya. Tahun 2021 lalu bursa juga dihebohkan dengan saham-saham digital yang naik luar biasa, kebetulan kami tidak pegang saham digital tersebut, karena pada saat itu menurut kami saham digital adalah saham-saham bubble. Kinerja portfolio kami sepanjang tahun 2021 bisa dikatakan cukup memuaskan, dimana kinerja portfolio kami naik 34,65% selama 1 tahun, dibandingkan IHSG yang naik 10%.
Di tahun 2022 IHSG naik 4,08% namun kinerja portfolio kami bisa naik 24,80%.
Kemudian di tahun 2023 ini hingga bulan November 2023, kami menganggap kinerja portfolio kami bagus. Portfolio kami naik 33,83% dibandingkan IHSG yang naik 3,35% saja. Jika teman-teman mengikuti portfolio kami tidak pegang saham-saham milik Prajogo Pangestu. Kami memilih saham-saham defensive, memilih untuk jangka panjang dan memilih untuk ketenangan investasi, sehingga kami memilih saham yang berkualitas.
Untuk bottom line, perusahaan masih mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 9,5 triliun, ini sudah turun 53% dibandingkan sebelumnya rugi sebesar Rp 20,3 triliun.
Jika dihitung dari tahun 2020 dimana tahun 2020 tersebut terjadi market crash, IHSG sempat turun sampai turun 30%, dan portfolio kami sempat turun 50% sampai bulan November tahun 2023 tetap bagus. Dimana kenaikan mencapai 116% dalam waktu 3 tahun 11 bulan. Dibandingkan IHSG dalam waktu 3 tahun 11 bulan baru naik 12,4%.
Tujuan kami membagikan kinerja portfolio ini adalah memberikan gambaran ketika investasi dengan tenang. Maka carilah saham yang berkualitas, dimana dengan kita memilih saham yang berkualitas, kenaikannya akan berlanjut tidak hanya cuan di tahun 2023 ini. Namun secara jangka panjang kita pegang saham kita akan selalu cuan. Bagaimana dengan tips nya?
Sebenarnya jika kita membahas mengenai Menyusun portfolio itu akan sangat panjang, dimana kita berbicara mengenai mindset portfolio,bagaimana menyusun portfolio yang ideal, kita bicara mengenai cara menghitung portfolio yang benar. Semua itu kami bagikan dalam program value investing mastery. Di bulan Desember 2023 ini kami berencana mengadakan webinar value investing mastery tanggal 15-16 Desember 2023. Dengan tema persiapan untuk market yang positif tahun 2024. Pada webinar tersebut kami juga akan membagikan cara menghitung portfolio yang benar dimana kita setiap bulan melakukan nabung di saham. Tips bagaimana saya bisa mengalahkan market setiap tahun.
Pertama, Jangan sampai kehabisan cash. Pelajari kunci money management, ketika berbicara mengenai money management, bagi kami hal terpenting adalah jangan sampai kehabisan cash. Cash ini ibarat peluru, jika cash ini habis maka kita tidak bisa menembak peluang. Cash ini juga sebagai likuiditas, dimana ketika membutuhkan dana dan perlu mengambil uang tersebut, bis akita ambil cash ini. Cara agar tidak kehabisan cash yaitu yang pertama kita harus rutin nabung setiap bulan. Kedua misalkan kelolaan kita sudah sangat besar, sehingga kita tidak kerasa ada penambahan cash saat nabung, maka yang kedua kita bisa melakukan rebalancing. Kita jual sebagian saham kita untuk dijadikan cash.
Kedua, Pentingnya memahami diversifikasi saham. Kami melakukan diversifikasi di 3 sektor yang berbeda. Kenapa kami memilih diversifikasi? karena kami tidak tahu kapan saham-saham yang saya pegang ini naik. Ketika kita sudah memilih perusahaan yang berkualitas, belum tentu di tahun ini naik karena momentumnya belum masuk. Biasanya kami memilih saham yang belum dilirik market, dimana kinerjanya sudah bagus namun harganya belum dihargai oleh market. Hanya saja kapan harga sahamnya mulai naik itu kami tidak tahu, maka dari itu kami sabar menunggu. diantara kesabaran tersebut kami memilih paling tidak 3 sektor saham yang berbeda, karena suatu waktu nanti aka nada salah satu sektor di portfolio kami manggung. Saat itulah kinerja portfolio kami ikut naik. Sebagai contoh seperti ini, Misalkan kita pegang mayoritas di sektor properti. Kita lihat di tahun 2020-2023 emiten properti belum di apresiasi oleh market. Bayangkan 80% portfolio kita ada di sektor properti bisa jadi dari tahun 2020 hingga sekarang portfolio kita belum naik. Ini alasan kami memilih diversifikasi.
Ketiga, Pelajari mengenai alokasi saham yang bijak. Kami menghindari saham dengan alokasi diatas 25%. kenapa demikian? karena apabila memiliki alokasi hingga diatas 25% berarti kinerja portfolio kita akan bergantung pada saham tersebut. Pertanyaannya, ya jika saham itu naik? jika saham itu turun? maka hasilnya kinerja portfolio kita juga turun. Kemudian di sisi lain, kami juga tidak membeli saham dengan alokasi kurang dari 5%. Karena apabila kurang dari 5% maka dampaknya kurang terasa. Dalam membeli saham biasanya kami alokasikan kurang dari 25% dan lebih dari 5%.
Keempat, jangan lupa melakukan monitoring. Kami selalu monitoring portfolio minimal sebulan sekali perkembangan kinerja portfolio kami. Biasanya kami lakukan di akhir bulan ketika menghitung portfolio baru kami review kembali mengenai kinerjanya, bisnisnya dan sektornya.
Bergabunglah dalam program Value Investing Mastery sekarang. Klik gambar di bawah untuk mendapatkan wawasan eksklusif dan persiapkan diri Anda menghadapi tahun 2024 dengan strategi investasi kami yang teruji.