Big Caps Konsumen Primer Siap Bagi Dividen

Manfaatkan dividen tinggi dari INDF, ICBP, dan UNVR di sektor konsumen primer sebagai lindungi investasi Anda dari ketidakpastian ekonomi global.

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keungutngan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Ketidakpastian keuangan global

Ketidakpastian keuangan global sering kali menyebabkan ketegangan dan kebingungan di antara investor. Berinvestasi pada waktu yang tidak menentu seperti ini bisa menjadi tantangan sekaligus membingungkan. Pertanyaannya adalah, bagaimana cara memilih investasi yang tepat? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa dana kita akan tumbuh dan berkembang, terlepas dari tekanan ekonomi global?

Big Caps dan Dividen

Jawabannya mungkin lebih dekat dari yang Anda pikirkan. Ada tiga perusahaan big caps dari sektor konsumen primer yang telah menunjukkan kinerja kuat dan konsistensi dalam pembagian dividen: PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), dan PT Unilever Indonesia (UNVR). Ketiga perusahaan ini tidak hanya memberikan dividen yang cukup tinggi, tetapi juga berada di sektor konsumen primer, yang relatif lebih aman dalam menghadapi ketidakpastian keuangan global.

 

INDF, ICBP, UNVR

INDF akan membagikan dividen sebesar Rp 2,25 triliun dari laba bersih tahun 2022, laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2022 kemarin sebesar Rp 6,36 triliun, sehingga dividen payout ratio perusahaan 35,37%. Para pemegang saham akan mendapat dividen Rp 257 per lembar sahamnya. Dengan melihat harga saham INDF pada hari Senin, 26 Juni 2023 yang ditutup pada harga Rp 7.325/lembar saham, membuat dividen yield INDF sebesar 3,5%.

Kemudian untuk ICBP akan membagikan dividen sebesar Rp 2,19 triliun dari laba bersih tahun 2022, laba bersih pada tahun 2022 sebesar Rp 4,58 triliun, sehingga dividen payout ratio sebesar 47,81%. Pemegang saham akan mendapat Rp 188 per lembar sahamnya. Dengan melihat harga saham ICBP yang ditutup pada harga Rp 11.325/lembar saham, membuat dividen yield ICBP sebesar 1,66%.

Sedangkan Unilever akan membagikan dividen final Rp 2,7 triliun, sehingga total dividen sebesar Rp 5,34 triliun. Total dividen tersebut sekitar 99,6% dari laba bersih tahun 2022 yang sebesar Rp 5,36 triliun. Pemegang saham akan mendapat dividen final sebesar Rp 71 per lembar saham, sebelumnya sudah membagikan dividen interim sebesar Rp 69 per lembar saham. Sehingga dividen total UNVR adalah Rp 140 per lembar saham. Harga saham UNVR saat ini Rp 4.230, membuat dividen yield untuk dividen final sebesar 1,67%.

Dividend payout ratio yang dibagikan ketiga perusahaan tersebut cukup tinggi dan juga konsisten dalam membagikan dividen. Perusahaan tersebut juga berada di sektor konsumen primer yang lebih aman di tengah ketidakpastian keuangan global. Sehingga bisa menjadi pilihan saham defensif di saat adanya ketidakpastian tersebut.

Kinerja INDF pada kuartal pertama tahun 2023 ini cukup bagus yang berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 3,85 triliun atau naik 63,82% jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022, kemudian diikuti ICBP yang juga naik 103,6% menjadi Rp 3,95 triliun, sedangkan UNVR mengalami penurunan laba bersih sebesar 30,47% menjadi Rp 1,4 triliun.

 

Jangan sampai ketinggalan

Anda punya kesempatan untuk melindungi investasi Anda dari ketidakpastian global dengan berinvestasi pada perusahaan-perusahaan ini. Sekarang adalah saatnya untuk memanfaatkan peluang ini dan bergabung dengan program Value Investing Mastery yang akan membantu Anda dalam melakukan analisis dan memilih investasi yang tepat. Klik pada gambar di bawah ini untuk bergabung dan mulai perjalanan investasi Anda yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Disclaimer: Informasi yang disediakan dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi umum saja. Informasi ini tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi dan tidak boleh diandalkan sebagai pengganti saran keuangan pribadi. Sebelum membuat keputusan investasi, Anda harus berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional atau melakukan penelitian dan analisis yang memadai. Penulis dan penerbit artikel ini tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi Anda. Semua investasi membawa risiko dan Anda harus siap menerima kerugian sebagian atau seluruh investasi Anda.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter