Apa itu Margin of Safety
Definisi Margin of Safety
Istilah margin of safety pertama kali digunakan Graham pada bukunya yang berjudul “Security Analysis” sebagai prinsip utama dalam investasi. Secara sederhana, definisi margin of safety adalah selisih dari nilai intrinsik suatu aset dan harga pasar aset tersebut. Konsep margin keamanan mempertimbangkan dua faktor dalam pembelian suatu aset, yakni nilai intrinsik aset dan harga jualnya. Perlu digaris bawahi bahwa nilai dan harga merupakan dua hal yang berbeda. Nilai yaitu apa yang diperoleh, sedangkan harga adalah besar nominal yang harus dibayar.
Selain pada ruang lingkup investasi, konsep margin of safety dipakai juga di bidang akuntansi. Konsep margin keamanan untuk bidang akuntansi berhubungan dengan penganggaran atau budgeting, yang didefinisikan sebagai gap antara proyeksi hasil penjualan dengan penurunan penjualan.
Cara mengaplikasian Konsep Margin of Safety
Pembelian saham, atau barang apa pun yang berkualitas tinggi, tentu lebih menguntungkan jika bisa diperoleh dengan harga murah atau lebih rendah dari harga pasar. Dalam berinvestasi saham, konsep margin keamanan berprinsip bahwa pembelian saham hanya dilakukan ketika harganya berada di bawah nilai intrinsik atau undervalued. Mengetahui nilai intrinsik sebuah aset menjadi sesuatu yang esensial dalam pengaplikasian konsep margin of safety.
Nilai intrinsik aset ialah nilai sebenarnya sebuah aset, dilihat dari berbagai aspek. Misalnya bagi aset berupa saham perusahaan, nilai intrinsiknya berkaitan dengan keadaan fundamental dan keuangan perusahaan. Sementara harga pasar merupakan harga saham perusahaan di pasar modal pada kurun waktu tertentu.
Bagi Warren Buffet, seorang investor kawakan yang juga pengikut Graham, daripada menginvestasikan dana pada perusahaan dengan nilai intrinsik biasa saja masih lebih baik berinvestasi pada perusahaan yang nilai intrinsiknya tinggi, meskipun misalnya harga sahamnya tidak murah (selama masih masuk akal). Satu hal yang perlu diingat, jangan sampai membeli saham dengan harga jual di atas nilai intrinsiknya.
Menurut Buffet, saat akan membeli saham pilihlah saham dari perusahaan yang mempunyai laporan keuangan dengan pertumbuhan yang bagus setiap tahunnya. Selain itu, perhatikan bagaimana performa kerja karyawannya. Pastikan perusahaan berkinerja baik, stabil, dan bisnisnya prospektif.
Cara menghitung margin of safety adalah selisih antara nilai intrinsik dengan harga saham dibagi nilai intrinsik lalu dikalikan 100 persen. Contohnya perusahaan (emiten A) dengan nilai intrinsik 2.000 dan harga saham Rp1.000 jadi (2000-1000) / 2000 maka besar margin keamanan saham itu ialah 50% atau Rp1.000. Artinya saham emiten A ini memiliki “Potensi NAIK 1 BAGGER”.
Investor dapat menetapkan margin yang mereka anggap aman, sesuai dengan profil risiko mereka sendiri, ada yang hanya mau membeli saham dengan Margin of Safety 25%, 35% atau bahkan 50%. Kami biasanya akan memilih saham yang memang harga saham saat itu memiliki Margin Of Safety paling tidak 50% karena disitulah adanya potensi naik 1 bagger. Intinya semakin tinggi Margin Of Safety semakin aman apabila kita terjadi kesalahan dalam menganalisa.
Erose Perwita
Author | Founder theinvestor.id