Analisis Saham ROTI: Kinerja Saham, Harga Gandum, dan Tantangan Bisnis

Analisis Saham ROTI: Kinerja Saham, Harga Gandum, dan Tantangan Bisnis

Pelajari pangsa pasar industri roti di Indonesia dan investasi saham ROTI sebagai pelopor industri roti di Indonesia. Temukan juga perjalanan perusahaan ROTI dari tahun 1995 hingga 2022.

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini.

BANYAK SENTIMEN POSITIF DI SAHAM INI!!!

Setelah merilis laporan keuangan full year tahun 2022, saham ini tidak memberikan hasil sesuai yang diharapkan, dimana mengharapkan kinerja Q4 dari saham ini naik, namun malah justru turun, siapa lagi kalau bukan saham ARNA (Arwana Ceramics) Lalu saham apa yang dapat menggantikan posisi ARNA? Sebelum ke pembahasannya jangan lupa like, share dan follow kami untuk mendapatkan informasi seputar saham.

ROTI (PT Nippon Indosari Corpindo Tbk) 

Perusahaan ROTI ini terkenal dengan produknya yang bernama Sari Roti. Perusahaan ini tumbuh dan berkembang selama 27 tahun sebagai pelopor industri roti di Indonesia dan tercatat di BEI sejak 2010. Pemegang saham ROTI ini (per 30 Juni 2022) yang terbesar masih dikuasai oleh Indoritel Makmur Int yang sebesar 25,8%, dimana perusahaan ini termasuk dari Salim Group. Sementara untuk publik memiliki porsi sebesar 9,6%, hal ini menjadi menarik karena porsi publiknya kecil.

Berikut ini adalah perjalanan dari perusahaan ROTI sejak berdirinya hingga saat ini (2022). Tahun 1995, perusahaan ROTI ini mulai didirikan. Tahun 1997 produk roti tawar spesial mulai diperkenalkan. Perusahaan ini mulai memperluas jangkauan dengan menambah pabrik baru di wilayah Sumatra. Di tahun 2012 merupakan kali pertama penjualan dari perusahaan ROTI ini menebus sebesar 1 Triliun Rupiah dengan mengoperasikan 6 pabrik di 3 pulau besar Indonesia. Tahun 2017 perusahaan ini melakukan Right Issue untuk menambah kapasitas produksi serta memperkuat permodalan. Tahun 2018 membangun pabrik baru di Batam, Gresik, Balikpapan dan memulai produksi dengan menjual produk Sari Roti di negara Filipina. Kemudian di tahun 2019 penjualan dari perusahaan ini mencapai lebih dari 3 Triliun Rupiah dan mendirikan anak perusahaan distribusi untuk memperluas kanal tradisional. Tahun 2020 sudah menjangkau seluruh 34 Provinsi di Indonesia. 2021 pabriknya di Banjarmasin mulai beroperasi.

Terlihat pada gambar diatas pangsa pasar industry roti di Indonesia. Sejumlah 20% pangsa pasar untuk produksi roti di Indonesia. Sementara pangsa pasar terbesarnya ada di produksi rumahan atau tradisional yaitu sebesar 68%. Kemudian 12%nya ini berasal dari Butik atau Franchise seperti merek-merek terkenal dari Franchise maupun produk luar negeri. Dari 20% pangsa pasar untuk produksi roti di Indonesia, produk Sari Roti ini mendominasi sebesar 90%. Untuk industri di produksi massal ini mengalami kenaikan di setiap tahunnya, dimana di tahun 2018 menunjukkan sebesar 20% namun di tahun 2023 ini mengalami kenaikan sebesar 40%.

Hal yang menarik dari saham ROTI ini adalah dimana dari sisi beban pokok penjualan, sebesar 63% ini adalah bahan baku kemasan seperti tepung terigu sebagai komponen terbesarnya. Mengingat kembali di tahun 2022, dimana harga tepung terigu dan gandum mengalami kenaikan secara signifikan, salah satu faktornya adalah perang antara Rusia dan Ukraina.

Berikut ini adalah pergerakan harga gandum secara global. Pergerakan harga gandum ini selalu mengalami kenaikan dari tahun 2019 hingga tahun 2022 dimana saat itu harganya mencapai 1.100 USD/bushel. Sementara di awal tahun 2023 harga gandum mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 766 USD/bushel.

Pergerakan harga saham ROTI

Berikut ini adalah pergerakan harga saham dari saham ROTI sepanjang tahun 2022. Dimana sepanjang tahun 2022 harga saham ROTI mengalami sideways dengan harga Rp1.200/lembar saham. Namun di awal tahun 2023 ini ada kenaikan harga saham ROTI menjadi Rp 1.400/lembar saham. Per tanggal 23 Februari 2023, harga saham ROTI menunjukkan sebesar Rp 1.420/lembar saham.  

Kinerja Saham ROTI

Pada posisi Q3 tahun 2022, dari penjualan hingga laba bersih mengalami kenaikan. Dimana untuk penjualan naik sebesar 18%, laba bruto naik 12% dan laba bersihnya naik 25%. Ketika harga bahan baku naik signifikan, perusahaan ini masih dapat mencetak kenaikan laba karena harga jualnya juga dinaikkan. Kenaikan penjualan ini dapat menopang kenaikan bahan baku. Dari laporan keuangan, harga bahan baku dan kemasan yang digunakan naik sebesar 34% hal ini dipengaruhi oleh harga gandum yang tinggi.

Kemudian untuk kinerja secara Kuartalannya, terutama di Q3 saat harga gandum melandai, perusahaan ROTI dapat menumbuhkan kinerjanya yang baik. Dimana secara Q3 pendapatannya naik 21%, laba kotor naik 26% dan laba bersihnya naik 157%.

Berikut ini adalah proyeksi kinerja dari saham ROTI dari tahun 2013 hingga tahun 2022. Pendapatan dari saham ROTI di akhir tahun 2022 mencapai 3,7 Triliun Rupiah, dimana hal ini merupakan pendapatan terbesar sejak tahun 2013. Sementara untuk laba bersih tidak secara konsisten mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan bahan baku yang secara volatile mengalami kenaikan, dimana harga gandum tinggi, harga bahan baku juga tinggi dapat menggerus laba bersih, namun ketika harga gandum dan bahan baku menurun biasanya dapat mendongkrak kenaikan dari laba bersih.

Selanjutnya untuk valuasi perusahaan ROTI, di harga Rp 1.420/lembar saham (per tanggal 23 Februari 2023) menunjukkan level PBV 3x, dimana jika dilihat sebelum tahun 2017, level PBVnya menunjukkan di kisaran 5x hingga 7x dengan ROE yang tinggi yaitu sekitar 20%. Sementara untuk tahun 2022 ROEnya menunjukkan sebesar 13%.

Dari analisa di atas ada beberapa kesimpulan yang menarik. Pertama, perusahaan ini memiliki perjalanan story yang yang menarik di tahun 2022. Di saat bahan baku tinggi, perusahaan ROTI masih bisa membukukan kinerja yang positif. Maka dapat diproyeksikan di tahun 2023 saat harga gandum turun, sepanjang perusahaan ROTI masih dapat membukukan pendapatannya, maka Net Profit Margin di tahun 2023 akan naik signifikan. ketika laba bersih naik signifikan ditambah adanya sentiment positif maka harga sahamnya akan menjulang naik. Kedua, potensi ROE di tahun 2023 masih diproyeksikan sekitar 13%, dimana hal ini masih menunjukkan ROE lebih rendah dibandingkan tahun 2016 kebelakang. Secara valuasi, di harga Rp1.420/lembar saham menunjukkan valuasi PBV 3x dengan PER ratio 23x. maka skenarionya adalah jika di tahun 2023 perusahaan ROTI bisa membukukan ROE sebesar 20% dengan bahan bakunya yang turun, potensi untuk di harga PBV 5x masih dapat dicapai. Artinya untuk PBV 5x, harga saham ROTI ini dapat mencapai harga Rp 2.200/lembar saham atau naik 100% dari harga saat ini.

Itulah artikel mengenai analisa saham ROTI, nantikan update artikelnya kembali dengan analisa saham yang lebih menarik lagi, semoga bermanfaat 😊

Untuk mengetahui secara advance tentang bagaimana cara mencari saham saham yang berpotensi bagger atau mengetahui cara berinvestasi tumbuh dengan tenang tanpa mantengin chart tiap hari. silahkan klik gambar dibawah. Akan kami beritahu bagaimana caranya! 

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter
Picture of Erose Perwita

Erose Perwita

Author | Founder theinvestor.id