Analisis Kinerja Saham ELSA: Saham Ini Masih Lanjut Rally

Telusuri kinerja saham ELSA 2023, analisis harga, laporan keuangan, dan potensi pertumbuhan

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Dalam lanskap dinamis pasar saham, pemahaman terhadap pergerakan kompleks perusahaan seperti ELSA sangat penting. Pada artikel kali ini, kami akan melanjutkan pembahasan mengenai kinerja ELSA. Apakah di kuartal ketiga ini kinerja ELSA masih sesuai dengan proyeksi kita di 2 bulan lalu?

Berbicara mengenai ELSA sentiment yang sangat berpengaruh terhadap pergerakan sahamnya yaitu sentimen harga minyak dunia. Saat artikel ini dibuat, harga minyak dunia WTI sekitar USD 81. Di tahun 2023 ini harga oil masih cenderung tinggi.

Apabila kita lihat harga sahamnya, sejak tahun 2013 lalu pernah diperdagangkan di harga Rp 720/lembar saham. Saat artikel ini dibuat harga saham ELSA berada pada level Rp 432/lembar saham. Secara year to date harga saham ELSA sudah naik sekitar 34%. Apakah harga saham ELSA bisa Kembali ke level Rp 700/lembar saham?

 

Sebelumnya kita perlu tahu siapa saja pemilik dari ELSA ini. PT pertamina Hulu Energi memiliki 51% dan 48,9% lagi dimiliki oleh masyarakat. Bisnis ELSA terbagi menjadi 3 segmen yaitu segmen integrated upstream oil & gas, Oil & gas support services dan energi distribusi dan logistic services atau jasa hulu, jasa distribusi dan jasa penunjang gas. ELSA sendiri sebenarnya bukan produsin minyak namun supporting oil & gas itu sendiri. Sebenarnya saat harga minyak WTI naik atau turun itu tidak terlalu berpengaruh terhadap ELSA, sepanjang support dan jasanya terus digunakan dan menghasilkan laba.

Dari sisi kinerja, menurut kami ELSA membukukan kinerja yang cukup mengesankan dengan peningkatan pendapatan 5% dari 8,5 triliun menjadi 8,9 triliun. Kemudian pada sisi laba bruto membukukan kenaikan laba bruto sebesar 32% dari 658 miliar menjadi 867 miliar. Kemudian pada laba bersihnya naik 40% dari 290 miliar menjadi 406 miliar. Mungkin banyak yang bertanya, profit marginya kecil. Menurut kami tidak masalah selama perusahaan mampu membukukan pertumbuhan kinerjanya. 50% pendapatan dari ELSA disumbangkan oleh induknya sendiri yaitu PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina Hulu Indonesia.

Selanjutnya kita perlu memperhatikan pada segmen usaha Jasa Hulu Migas, kenapa perlu kita perhatikan? karena asset terbesar dari ELSA yaitu Jasa Hulu Migas. Sehingga apabila pada segmen Jasa Hulu Migas ini turun maka akan terjadi penurunan kinerja secara keseluruhan. Laba bersih segmen jasa hulu migas ELSA pada kuartal ketiga tahun 2023 ini naik sekitar 3000%, karena pada tahun 2022 segmen ini mengalami kerugian 3,4 miliar.

Sebelumnya kita juga bisa melihat pada tahun 2014 dimana harga saham ELSA mencapai level Rp 700/lembar saham. Pada segmen Jasa Hulu Migas tahun 2014 membukukan laba bersih sebesar 401 miliar. Tentu saja angka ini masih jauh dibandingkan pada kuartal ketiga tahun 2023. Namun jika kita lihat dari pendapatan segmen pada kuartal ketiga tahun 2023 ini sebesar 2,9 triliun dan pada tahun 2014 sebesar 2,5 triliun bisa disimpulkan bahwa pada sisi pendapatan sudah lebih baik dari tahun 2014 lalu. Kami memandang masih berpotensi memiliki growth mencapai laba 401 miliar tersebut.

Selanjutnya kita lihat historis dari kinerja perusahaan ELSA. Dimana pada tahun 2023 ini kami memproyeksikan kinerja pendapatannya mencapai All time high sejak tahun 2013. Sebenarnya pendapatan ini disumbangkan pada segmen jasa distribusi dan logistiknya. Sehingga bisa menjadi tambahan pemanis bagi ELSA karena dengan kenaikan omset otomatis labanya besar. Pada sisi laba bersihnya, pada tahun 2023 ini juga berpotensi mencapai All Time High-nya. Supaya harga ELSA tertrigger seperti tahun 2014 lalu, maka segmen Jasa Hulu Migas.

Kami juga optimis pada kinerja ELSA ini karena pemerintah Indonesia memiliki target memporduksi minyak sebesar 1 juta BOPD di tahun 2030 nanti. Ketika negara kita memiliki target minyak yang besar pastinya jasa dari ELSA masih dibutuhkan. Selanjutnya kita hitung valuasinya, di harga Rp 420/lembar saham masih menunjukan PBV 0,7x dengan PE Ratio 5x dimana dari sisi valuasi menurut kami masih murah. ELSA juga aktif membagikan dividennya yaitu 50% dari laba nya, Ketika laba ELSA sebesar 586 Miliar dengan dividen payout ratio 50% maka ada potensi dividen yield 7-10% untuk pembagian dividen tahun 2024 nanti.

            Saat ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk mempertimbangkan bergabung dalam Program Value Investing Mastery. Klik gambar di bawah untuk meningkatkan portfolio saham Anda.

Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter