Analisis Kinerja PT Amman Mineral 2023: Proyeksi Masa Depan

Ulasan mendalam tentang penurunan kinerja AMMN di Kuartal Kedua 2023, faktor-faktor penyebab, dan prospek pertumbuhannya di masa mendatang

Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa denganĀ klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.

Masalah

Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang bisa menyebabkan perusahaan raksasa seperti PT Amman Mineral Internasional (AMMN) mengalami penurunan drastis dalam laba bersihnya sebesar 78% dalam satu kuartal? Kinerja finansial AMMN di kuartal kedua tahun 2023 telah memicu rasa ingin tahu investor dan analis. Jadi, apa sebenarnya yang terjadi?

Analisis Situasi

PT Amman Mineral Internasional (AMMN) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produsen tembaga dan emas. Perusahaan melalui anak usahanya yaitu AMNT, mengoperasikan tambang Batu Hijau, menjadi tambang tembaga dan emas terbesar kedua yang ada di Indonesia, AMNT juga melakukan pengolahan bijih menjadi konsentrat, dan kegiatan eksplorasi. Perusahaan baru IPO tanggal 7 Juli 2023 kemarin, dengan kinerja yang bagus sebelumnya membuat harga saham AMMN yang pertama kali listing di harga Rp 1695/lembar saham kini sudah mengalami kenaikan sekitar 249,5% menjadi Rp 5925/lembar saham, yang membuat market cap AMMN menjadi no 5 terbesar di Indonesia.


Kita masuk ke kinerjanya, AMMN pada kuartal kedua tahun 2023 mencatatkan laba bersih sebesar US$ 118,8 juta atau turun 78,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 sebesar US$ 562,5 juta.

Turunnya laba bersih perusahaan dikarenakan penjualan bersih perusahaan yang turun. Penjualan bersih AMMN sebesar US$ 580,5 juta atau turun 58,1% dibandingkan sebelumnya sebesar US$ 1,38 miliar. Penjualan tersebut terbagi dua yaitu penjualan tembaga sebesar US$ 341,4 juta dan penjualan emas sebesar US$ 239,1 juta. Beban pokok penjualan turun 46,2%, membuat laba kotor perusahaan turun sebesar 66% menjadi US$ 283 juta.

Kemudian jumlah beban operasional perusahaan tercatat naik menjadi US$ 60,7 juta. Membuat laba operasionalnya menjadi US$ 222,2 juta.

Dari rilis perusahaan, pada bulan Oktober 2022 sampai April 2023, terdapatĀ  curah hujan sangat tinggi di tambang Batu Hijau yang sebelumnya tidak pernah mengalami kejadian setinggi itu. Dengan hal tersebut membuat penambangan bijih segar dari Fase 7 tertunda. Sehingga penambangan seluruhnya dipindah ke pengupasan batuan penutup Fase 8 untuk mengoptimalkan operasi perusahaan.

Penyebab Lain

Saat sudah masuk musim kemarau, perusahaan melakukan peningkatan pemompaan air pit sehingga bisa mengakses bijih Fase 7 dengan kadar tinggi lebih cepat 1,5 bulan dari jadwal, yang dimana rencana awalnya di bulan Juli 2023. Dengan hal tersebut, manajemen optimis bisa melampaui target produksi yang telah ditetapkan sebelum IPO untuk tahun 2023 ini. Sepanjang 6 bulan pertama 2023 pemrosesan tembaga tersebut terus berjalan dengan kapasitas penuh, meskipun ada penundaan tersebut. Perusahaan pada kuartal kedua 2023 memproduksi 134 juta pon tembaga yang mengalami penurunan 36% dan untuk produksi emas sebesar 172 kilo ons atau turun 51% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Jika kita lihat target produksi tembaga tahun 2023 ini sebesar 337 juta pon, dan emas sebesar 529 kilo ons.

Adanya penundaan penjualan tembaga dan emas selama empat bulan karena izin ekspor AMNT yang berakhir di bulan Maret 2023 membuat penjualan bersih AMMN turun cukup dalam. Dimana izin ekspor baru diberikan pada bulan Juli 2023. Dan tidak lama setelah izin diberikan, AMMN telah menjual persediaan empat bulan dengan waktu enam minggu saja, itu merupakan hal yang sangat bagus.

Meskipun menghadapi kendala ini, AMMN tetap optimis dengan kinerjanya ke depan. Dengan strategi yang tepat dan peningkatan pemompaan air pit, mereka berharap dapat mengakses bijih Fase 7 lebih cepat dari jadwal semula.

Harapan di Masa Depan

Harga jual rata-rata untuk tembaga naik 6% menjadi US$ 4,48 per pon, sedangkan untuk emas mengalami kenaikan 8% menjadi US$ 2.004 per ons.

Belanja modal perusahaan pada kuartal kedua tahun 2023 ini sebesar US$ 436 juta, yang digunakan untuk membeli alat pertambangan, pembangunan, dan meningkatkan fasilitas pendukung penambangan bijih Fase 7 dan pengupasan batuan penutup Fase 8 sebesar US$ 132 juta, belanja modal untuk smelter sebesar US$ 92 juta, perluasan pabrik pengolahan US$ 166 juta, pembangkit listrik tenaga gas & uap dan fasilitas LNG US$ 46 juta.

AMMN saat ini tengah melakukan pembangunan fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR), yang memiliki total kapasitas input 900.000 metrik ton per tahun. Saat proyek pembangunan tersebut selesai, perusahaan bisa mendapat penghematan pajak, bea keluar lebih rendah, dan royalti lebih rendah. Pembangunan tersebut sesuai dengan agenda hilirisasi industri Pemerintah Indonesia.

Kesimpulan dan Tindakan Selanjutnya

Meskipun menghadapi tantangan di kuartal kedua tahun 2023, AMMN tetap menjadi pemain kunci di industri pertambangan. Bagi para investor yang tertarik dengan pasar pertambangan dan ingin mendalami lebih lanjut tentang strategi value investing, kami merekomendasikan untuk bergabung dengan program Value Investing Mastery. Jangan lewatkan kesempatan emas ini. Klik gambar di bawah untuk bergabung sekarang!
Facebook
Telegram
WhatsApp
Twitter