Analisa Saham NISP: Peluang Investasi di Emiten Bank Masih Undervalue

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Pengantar

Harga saham NISP dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah mengalami kenaikan 12.71%, dan per artikel ini ditulis harganya berada di 1330an per lembar saham. PT Bank OCBC NISP Tbk (sticker code) sendiri sudah menjadi sorotan para investor, hingga membuatnya layak dipertimbangkan untuk investasi. Meski skala perbankan NISP masih berada di bawah BBCA – yang bertahan sebagai bank swasta terbesar. Namun pertumbuhan positif dari kinerja NISP tak dapat dianggap remeh. Langsung saja kita ulas fundamental saham NISP!

Kinerja Fundamental NISP Kuartal III-2024

Mengacu pada Laporan Keuangan NISP Kuartal III-2024, asset perusahaan secara keseluruhan mengalami pertumbuhan positif. Tercatat untuk porsi kas yang dimiliki NISP hingga kuartal III-2024 tumbuh sekitar 16.87% YoY menjadi Rp938.37 miliar, dibandingkan pada periode kuartal III-2023 yang sebesar Rp802.89 miliar. Pertumbuhan porsi kas NISP di kuartal III-2024, didorong oleh kenaikan Kredit yang diberikan sekitar 11.54% YoY menjadi Rp155.42 triliun, jauh lebih tinggi dari periode kuartal III-2023 yang sebesar Rp139.34 triliun.

Kas dan Kredit NISP. Source: Laporan Keuangan NISP Kuartal III-2024

Sejalan dengan kenaikan Kredit yang diberikan, total Pendapatan Bunga tercatat naik 13.32% YoY menjadi Rp13.69 triliun di kuartal III-2024, tumbuh signifikan dari Pendapatan Bunga Rp12.08 triliun pada kuartal III-2023. Dengan rincian yang secara keseluruhan mengalami kenaikan, mulai dari Pinjaman yang diberikan sebesar Rp9.16 triliun (+12.53% YoY), Efek-efek dan Obligasi Pemerintah Rp3.78 triliun (+17.02% YoY), Giro dan penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Rp213.11 miliar (+30.31% YoY), dan Lain-lain Rp524.77 miliar (-4.27% YoY).

Catatan 29. Rincian Pendapatan Bunga. Source: Laporan Keuangan NISP Kuartal III-2024

Hanya saja kenaikan tersebut, diikuti dengan Beban Bunga yang naik 18.51% YoY menjadi Rp5.57 triliun di kuartal III-2024, dari sebelumnya Rp4.70 triliun pada kuartal III-2023. Alhasil total Pendapatan Bunga Bersih yang berhasil dihimpun NISP pada kuartal III-2024 sebesar Rp8.11 triliun, atau naik 9.89% YoY dari Pendapatan Bunga Bersih kuartal III-2023 yang sebesar Rp7.38 triliun.

Pendapatan dan Beban Operasional. Source: Laporan Keuangan NISP Kuartal III-2024

Sementara dari sisi gross profit margin (GPM) NISP pada kuartal III-2024 berada pada kisaran 59%. Yang berarti NISP masih mampu menghasilkan GPM yang tinggi jika dibandingkan masa pra pandemi.

Historical GPM NISP. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

  • Laba Operasional

Pada pos Pendapatan Operasional, tercatat NISP di kuartal III-2024 memiliki Pendapatan Lain yang sebesar Rp68.49 miliar, naik 28.86% YoY dari periode kuartal III-2023 yang Pendapatan Lainnya Rp53.15 miliar.

Sedangkan untuk Beban (pemilihan) kerugian penurunan nilai asset keuangan (impairment) negatif sebesar -Rp359.46 miliar atau dengan rasio Cost of Credit (CoC) 3.04%. Akibat adanya pembalikan cadangan atau reversal of provision. Salah satu sebab yang membuat CKPN NISP negatif ialah adanya dana yang semula dicadangkan, namun di kuartal III-2024 kembali diakui menjadi pendapatan, yang juga dapat terlihat dari porsi CKPN di kuartal III-2023 yang nilainya sebesar Rp1.12 triliun.

Dengan capaian tersebut, Laba Operasional yang mampu didapatkan NISP naik 8.78% YoY menjadi sebesar Rp4.21 triliun di kuartal III-2024, dibandingkan Laba Operasional Rp3.87 triliun pada kuartal III-2024.

Pendapatan Lain dan CKPN NISP. Source: Laporan Keuangan NISP Kuartal III-2024

Pertumbuhan positif NISP yang lainnya, juga terlihat dari total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun pada kuartal III-2024 mencapai Rp199.38 triliun, naik drastis dari total DPK kuartal III-2023 yang sebesar Rp184.24 triliun. Diikuti juga kenaikan Loan to Deposit Ratio (LDR) ke level 80.32% di kuartal III-2024, dari sebelumnya 77.58% pada kuartal III-2023. LDR NISP yang tinggi, menandakan bahwa bank mampu menyalurkan porsi pinjaman atau kredit yang besar, dari hasil simpanan nasabah. Berdasarkan porsi kredit yang disalurkan NISP hingga Kuartal III-2024, adalah berikut ini…

Penyaluran Kredit NISP. Source: Penjelasan Laporan Keuangan Kuartal III-2024

Tak heran, jika kemudian Laba Bersih Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan NISP kepada para pemegang saham naik 24.91% YoY menjadi Rp3.81 triliun di kuartal III-2024, dibandingkan pada Laba bersih Rp3.05 triliun pada kuartal III-2023.

Laba Bersih NISP. Source: Penjelasan Laporan Keuangan Kuartal III-2024

  • Rasio CASA

Melihat kinerja NISP berdasarkan CASA yang diperoleh pada kuartal III-2024. Maka Giro tercatat sebesar Rp55.70 triliun dan Tabungan Rp56.17 triliun. Maka secara total dana yang diperoleh sebesar Rp111.87 triliun. Bahkan total Deposito yang dihimpun NISP di kuartal III-2024 juga naik menjadi Rp87.51 triliun. Dengan begitu maka CASA NISP di kuartal III-2024 berada di level 56.10%, meningkat dengan sangat baik daripada CASA kuartal III-2023 yang ada di level 51.7%. CASA yang bertumbuh menegaskan bahwa NISP sebagai perbankan telah berhasil mendapatkan trust yang besar dari masyarakat.

Dan dengan CASA yang bertumbuh, maka gross profit margin (GPM) yang dimiliki NISP pada kuartal III-2024 juga tumbuh menjadi 59%. Demikian pula dengan Net Interest Margin (NIM) NISP yang naik ke level 4.37% di kuartal III-2024, dari level 3.91% di kuartal III-2023. NIM NISP yang berada di kisaran 4.37% ini masih terbilang rendah, karena berada di bawah 5.00%, sekaligus menandakan bahwa NISP masih belum dapat memberikan nilai bunga yang besar kepada nasabahnya.

CASA NISP. Source: Penjelasan Laporan Keuangan Kuartal III-2024

  • Rasio Keuangan NISP Kuartal III-2024

Rasio Keuangan NISP Kuartal III-2024. Source: Laporan Keuangan NISP Kuartal III-2024

Dari sisi rasio NPL NISP mengalami penurunan, terutamanya NPL Gross NISP yang ada di level 1.79% – yang berarti NISP memiliki kualitas kredit yang sangat baik. Kemudian dari rasio BOPO yang berada di level 70.77%, ini menunjukkan bahwa efisiensi operasional yang dimiliki NISP tergolong netral, sehingga laba bersih perusahaan masih dapat bertumbuh positif.

Review Kinerja NISP Periode 10M2024

Nah berikutnya, bercermin dari capaian NISP pada periode 10M2024, rupanya kinerja bank only yang dicatatkan oleh perusahaan perbankan yang familiar dengan sebutan OCBC ini juga tumbuh positif. Tercatat untuk porsi kas yang diraih pada 10M2024 adalah Rp975.58 miliar, naik 8.05% YoY dari periode 10M2023 yang sebesar Rp902.83 miliar. Bahkan dari sisi penyaluran kredit juga mencapai Rp156.82 triliun pada 10M2024, naik 10.66% YoY dari penyaluran kredit Rp141.71 triliun di 10M2023.

Kas dan Kredit NISP. Source: Laporan Keuangan NISP 10M2024

Sementara dari sisi pertumbuhan CASA NISP di periode 10M2024 berada di level 55.11%, naik dari CASA periode 10M2023 yang ada di level 52.11%. Berdasarkan rincian keseluruhan meningkat, di mana total GIRO NISP 10M2024 sebesar Rp58.28 triliun dan Tabungan Rp49.57 triliun, sehingga total dana yang terkumpul seluruhnya Rp107.85 triliun. Deposito NISP di 10M2024 juga meningkat menjadi Rp87.82 triliun.

CASA NISP. Source: Laporan Keuangan NISP 10M2024

NISP juga mencatatkan kenaikan Pendapatan Bunga 13.83% YoY menjadi Rp15.39 triliun di 10M2024, dibandingkan Pendapatan Bunga Rp13.52 triliun pada 10M2023. Sayangnya dari sisi Beban bunga membengkak 19.05% YoY menjadi Rp6.31 triliun di 10M2024, lebih tinggi dari Beban bunga Rp5.30 triliun pada 10M2023. Hasilnya, Pendapatan Bunga Bersih yang berhasil dicapai NISP sebesar Rp9.07 triliun di 10M2024, naik 10.34% YoY dari Pendapatan Bunga Bersih Rp8.22 triliun pada 10M2023. Namun, NISP juga memiliki Pendapatan lainnya yang naik 82.13% YoY menjadi Rp62.06 miliar di 10M2024, dari sebelumnya Rp34.73 miliar pada 10M2023.

Di tambah dengan Beban CKPN (impairment) yang negatif sebesar -Rp290.22 miliar di 10M2024. Sedangkan pada di periode 10M2023 CKPN yang dicatatkan cukup tinggi mencapai Rp1.13 triliun. Alhasil Laba Operasional yang dicatatkan naik 8.66% YoY menjadi Rp4.64 triliun di 10M2024, dari sebelumnya Rp4.27 triliun pada 10M2023.

Kinerja Pendapatan NISP. Source: Laporan Keuangan NISP Kuartal III-2024

Alhasil Laba Bersih NISP tercatat sebesar Rp4.15 triliun di 10M2024, lebih tinggi 23.88% YoY dari laba bersih Rp3.35 triliun pada 10M2023. Dari pertumbuhan kinerja NISP baik pada periode kuartal III-2024 dan yang terbaru secara bulanan 10M2024. Menunjukkan bahwa NISP memiliki pertumbuhan kinerja yang positif, di mulai porsi kas yang bertambah, penyaluran Kredit yang diberikan juga meningkat, dan Pendapatan Bunga juga tumbuh positif.

Hanya saja perlu diperhatikan, bahwa pertumbuhan kinerja NISP didukung oleh adanya Pendapatan Lain yang juga naik. Yang berarti pendapatan ini berada di bagian luar pendapatan utama. Dengan begitu, bukan tidak mungkin adanya Pendapatan Lain NISP ini hanya pendapatan yang bersifat sekali terjadi (one time), sehingga tidak menjamin di periode berikutnya aka nada Pendapatan serupa.

NISP Valuasi Masih Undervalue

Pergerakan harga saham NISP sendiri, per artikel ini ditulis berada di kisaran 1.300 – 1.325 an. Bila dilihat secara historical dalam rentang waktu yang lebih panjang, maka harga saham NISP ini telah meningkat secara konsisten, seperti berikut:

Historical harga saham NISP. Source: finance.yahoo.com

Dari pergerakan saham NISP di atas, terlihat bahwa saat ini harga saham NISP masih single digit dibandingkan emiten perbankan lain. Bahkan secara valuasi, harga saham NISP saat ini juga masih dapat dikatakan murah, di mana saat artikel dibuat saham NISP diperdagangkan dengan PER 6.26x dan PBV 0.76x.

Kesimpulan

Ya, NISP saat ini dapat dikatakan menjadi salah satu saham di sektor perbankan yang masih memilki valuasi murah, yakni PER 6.26x dan PV 0.76x. Didukung dengan kinerja penyaluran Kredit yang konsisten bertumbuh, Pendapatan Bunga yang juga tumbuh positif bahkan hingga laporan keuangan 10M2024. Dari sisi kemampuan NISP dalam mengelola efisiensi operasional juga masih stabil, dengan rasio BOPO NISP pada kuartal III-2024 berada di level 70.77%.

Hanya saja NISP memiliki potensial Pendapatan lain, yang tidak dirinci sumbernya dari mana. Lantaran adanya Pendapatan Lain NISP ini dapat menimbulkan bias bahwa seolah-olah laba bersih NISP tumbuh tinggi, (Pendapatan Lain kuartal III-2024 sebesar Rp68.49 miliar dan Pendapatan lain 10M2024 sebesar Rp62.06 miliar).

Dengan begitu, maka sebenarnya pertumbuhan penyaluran kredit yang diberikan dan pertumbuhan pendapatan, serta laba bersih akan sangat menentukan prospek bisnis NISP. Tidak lupa juga, bahwa di tahun 2024 ini NISP telah menuntaskan akuisisi PT Bank Commonwealth dengan mencaplok sebanyak 99% saham bank asing tersebut. Dampak dari akuisisi tersebut, membuat kedua bank berada di bawah entitas OCBC Indonesia. Akuisisi Bank Commonwealth juga membuat nasabahnya menjadi nasabah NISP, di mana ini berpotensi meningkatkan kinerja dan perluasan bisnis NISP.

Kira-kira dari pembahasan kali ini apakah teman-teman investor sependapat bahwa valuasi NISP masih murah?***

Merupakan platform belajar Investasi tumbuh dengan tenang yang dapat di akses kapanpun dan dimanapun tanpa ribet. Dapatkan return investasi yang maksimal dengan strategi yang tepat.
The Investor

© 2024. All rights reserved