Temukan alasan di balik lonjakan penjualan bus nasional Indonesia di tahun 2023 sebesar 76% dan peluang investasi yang muncul dari fenomena ini.
Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Selama beberapa tahun terakhir, industri bus nasional di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari efek pandemi hingga penurunan minat konsumen pada transportasi umum. Namun, angin segar mulai berhembus di tahun 2023.
Menurut data dari Gaikindo, periode Januari – Juli 2023 menunjukkan penjualan wholesales bus nasional mencapai 2.090 unit. Angka ini menandakan kenaikan yang sangat signifikan, sebesar 76%, dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 yang hanya mencatat 1.188 unit.
Lonjakan penjualan ini tidak hanya penting bagi industri, tetapi juga memberikan indikasi positif untuk perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dengan perekonomian yang tumbuh di atas 5% dan peningkatan aktivitas masyarakat, kondisi ini mempengaruhi optimisme akan pertumbuhan industri bus nasional hingga akhir tahun.
Penjualan bus nasional di Indonesia mencatatkan kenaikan yang signifikan di tahun 2023 ini. Dari data yang di peroleh di Gaikindo atau Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, periode Januari – Juli 2023 memperlihatkan jika penjualan wholesales bus nasional mencapai 2.090 unit atau mengalami kenaikan sebesar 76%, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 1.188 unit.
Tidak hanya penjualan wholesales saja yang naik, penjualan ritel bus nasional juga mencatatkan kenaikan, bahkan lebih baik, dimana tercatat naik sebesar 130% menjadi 2.714 unit, dibandingkan sebelumnya sebesar 1.180 unit.
Penjualan bus brand Hino dengan seluruh model mencapai 1.130 unit, berkontribusi sebesar 54% dari total penjualan wholesales. Mitsubishi Fuso mencapai 823 unit, atau berkontribusi sebesar 39,3%. Kemudian Mercedes Benz CV mencapai 129 unit, berkontribusi 6,1%. Dan brand Tata sebesar 8 unit berkontribusi 0,3%.
Jongkie Sugiarto selaku Ketua I Gaikindo menjelaskan jika penjualan bus nasional yang meningkat tersebut disebabkan karena salah satunya masyarakat banyak yang suka melakukan perjalanan memakai bus setelah pandemi selesai. Terdapat rute yang disukai masyarakat saat menggunakan bus, dibandingkan memakai pesawat terbang atau kereta api. Gaikindo juga optimis kenaikan penjualan bus nasional bisa sampai akhir tahun 2023 ini. Hal tersebut dikarenakan perekonomian dalam negeri yang stabil di atas 5%, dan aktivitas masyarakat yang telah membaik.
Bus Scania yang dimiliki United Tractors, pada kuartal kedua tahun 2023 juga tercatat mengalami kenaikan volume penjualan. Sejak tahun 2014, UNTR menjadi distributor tunggal produk-produk Scania yang ada di Indonesia, seperti coach dan city bus. Coach atau bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), adalah bus pariwisata dan bus antar kota. Sedangkan City Bus adalah transportasi untuk antar jemput penumpang yang berada di dalam kota. Dalam laporan yang dirilis perusahaan, volume penjualan bus scania meningkat dari 111 unit menjadi 449 unit. Kontribusi pendapatan dari Scania sendiri masih sangat kecil terhadap total pendapatan mesin konstruksi. Dimana total keseluruhan pendapatan dari segmen mesin konstruksi sebesar Rp 20,27 triliun atau ada kenaikan sebesar 16% dibandingkan tahun kemarin.
Melihat kinerja dari UNTR, pada kuartal 2 tahun 2023 ini berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 68,6 triliun atau ada kenaikan sebesar 13,6%. Beban pokok pendapatan perusahaan naik 13,8% menjadi Rp 50 triliun, sehingga laba bruto perusahaan naik 13% menjadi Rp 18,66 triliun.
Pendapatan tersebut berasal dari mesin kontruksi sebesar Rp 20,27 triliun atau naik 16% dibandingkan periode yang sama tahun 2022, kemudian kontraktor penambangan sebesar Rp 24,3 triliun atau naik 22%, pertambangan batu bara sebesar Rp 20,1 triliun atau naik 8%, pertambangan emas turun 18% menjadi Rp 3,19 triliun, Industri Kontruksi sebesar Rp 798 miliar atau naik 68%, kemudian Energi yang turun 36% menjadi Rp 8 miliar.
Sedangkan untuk laba bersihnya, perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 11,2 triliun, atau ada kenaikan sebesar 8,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 10,35 triliun.
Arus kas dari aktivitas operasi perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 19,9% menjadi Rp 20,17 triliun, dimana sebelumnya sebesar Rp 16,82 triliun.
Pergerakan harga saham dari UNTR sendiri sepanjang tahun 2023 ini pernah berada di level Rp 31.700/lembar saham pada bulan April, kemudian turun dan saat ini ditutup di harga Rp 26.150/lembar saham. Dengan harga saham tersebut, valuasi PBV UNTR sebesar 1,32x dengan PER 4,31x.