34 Saham IPO Risiko Tinggi 2019-2023 | Saham Jebakan?
Analisis mendalam tentang 34 saham IPO berisiko tinggi tahun 2019-2023. Temukan cara bijaksana berinvestasi melalui program Value Investing Mastery kami.
Sebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keungutngan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Pendahuluan
Di dunia pasar saham, risiko adalah keniscayaan. Dengan pergerakan pasar yang dinamis dan tak terduga, risiko kerugian selalu menjadi bayang-bayang bagi setiap investor. Hal ini terutama berlaku dalam konteks IPO (Initial Public Offering), di mana emiten-emiten baru mencoba peruntungan mereka di Bursa Efek. Sejak awal tahun 2023 hingga Mei, telah tercatat 39 emiten melakukan IPO, dan masih ada 45 emiten lain yang sedang antre. Namun, nyatanya tidak semua saham IPO menjanjikan keuntungan. Sebaliknya, ada beberapa yang justru berisiko tinggi dan jatuh hingga level harga Rp 50 per lembar saham. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang 34 saham IPO berisiko tinggi dari tahun 2019 hingga Mei 2023. Informasi ini penting agar Anda bisa mengambil langkah-langkah investasi yang lebih bijaksana di masa mendatang.Menghadapi Bahaya Saham IPO: Mengenal 34 Emiten Paling Riskan
Apakah Anda merasa terpukul oleh realitas pasar saham? Anda mungkin bukan satu-satunya. Sejak awal tahun 2023 hingga Mei, 39 emiten telah melakukan IPO di Bursa Efek. Terlebih lagi, masih ada 45 emiten lain yang sedang antre untuk IPO pada tahun ini. Namun, yang penting untuk diingat adalah bahwa tidak semua saham IPO itu bagus. Bahkan, ada yang jatuh hingga level harga Rp 50 per lembar saham.Menggali Lebih Dalam: Menelusuri Saham IPO yang Jatuh Hingga Rp 50
Dalam artikel ini, kami akan membahas saham IPO yang berada di level harga 50 atau ‘gocap’ dari tahun 2019 hingga Mei 2023. Kami juga akan mengeksplor berapa jumlah atau nilai uang yang nyangkut di saham-saham tersebut. Dimulai tahun 2019, bursa melakukan IPO sebanyak 55 emiten. Dari 55 emiten tersebut, 15 emiten masuk dalam pemantauan khusus dan 12 emiten berada di level harga Rp 50/lembar saham hingga Mei 2023, yaitu REAL, ESIP, WOWS, BAPI, ARKA, KOTA, ENVY, POSA, HRME, CPRI, MTPS, dan HDIT.Total emisi dari 12 emiten yang IPO tahun 2019 yaitu sebesar Rp 2,2 Triliun. Kemudian pada tahun 2020 terdapat 51 Emiten yang melakukan IPO di bursa efek Indonesia. Dari 51 Emiten tersebut, 11 emitennya masuk dalam pemantauan khusus dan 9 emiten berada pada level harga 50 hingga Mei 2023, yaitu PTDU, ENZO, SOFA, TECH, CBMF, SBAT, KBAG, DADA dan PURA.
Total emisi dari 9 emiten yang IPO tahun 2022 ini sebesar Rp 879 Miliar. Yang artinya ada dana nyangkut sebesar Rp 879 Miliar tersebut. Kemudian pada tahun 2021 terdapat 53 Emiten yang melakukan IPO di bursa efek Indonesia. Dari 53 emiten tersebut terdapat 5 emiten dalam pemantauan khusus dan 5 emiten tersebut masuk di level harga 50, yaitu IPPE, WMPP, TRUE, HOPE dan WMUU.
Total emisi dari 5 emiten tersebut sebanyak Rp 1,4 Triliun, yang artinya ada investor nyangkut sebesar Rp 1,4 Triliun. Selanjutnya pada tahun 2022 terdapat 59 emiten IPO di bursa efek Indonesia. Dari 59 emiten tersebut terdapat 5 emiten dalam pemantauan khusus, dan ke 5 emiten tersebut saat ini berada pada level harga 50 yaitu ZATA, BSBK, RAFI, WINR dan BAUT.
Total emisi dari 5 emiten tersebut sebesar Rp 859 Miliar. Yang artinya terdapat Rp 859 Miliar uang investor yang nyangkut pada kelima emiten tersebut. Sejak awal tahun 2023 hingga Mei 2023 terdapat 39 emiten yang melakukan IPO di bursa efek Indonesia. Dari 39 Emiten tersebut terdapat 4 emiten dalam pemantauan khusus, dan ke 4 emiten tersebut berada pada level harga 50 hingga Mei 2023 yaitu DOOH, SAGE, FUTR, dan CBRE